- Source: Masjid Al-Azhar Jakarta
Masjid Al-Azhar Jakarta (bahasa Arab: مسجد الأزهر جاكرتا) atau lebih dikenal dengan Masjid Agung Al-Azhar (bahasa Arab: مسجد جامع الأزهر) adalah sebuah masjid yang berada di Kota Jakarta Selatan, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia. Masjid ini, yang dimiliki oleh Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar yang awalnya didirikan khusus untuk membangun masjid ini dan sekitarnya, dibangun antara tahun 1953–1958. Awalnya masjid ini merupakan masjid terbesar di Jakarta ketika masa pembangunannya, sebelum predikat tersebut diambil alih oleh Masjid Istiqlal pada tahun 1978.
Sejarah
Gagasan untuk membangun masjid dan sekolah di Kebayoran Baru diprakarsai oleh 14 orang tokoh partai Masyumi Baru. Kemudian pada tanggal 7 April 1952, atas anjuran Menteri Sosial Indonesia Sjamsuddin Sutan Makmur, mereka mendirikan Yayasan Pesantren Islam yang akan menaungi masjid dan sekolah. Kementerian Agama menyediakan sedikit dana untuk mendukung pembangunan, sementara Gubernur Jakarta Sjamsuridjal menyumbangkan tanah seluas empat hektar di pinggiran Kebayoran Baru.
Buya Hamka, seorang ulama Indonesia dan aktivis Islam, menyarankan agar sebuah masjid dibangun terlebih dahulu ketimbang sekolah;
tetapi bangunlah masjidnya dengan banyak ruang untuk kantor dan rapat supaya sewaktu sekolah dibangun, masjidnya tetap bisa beraktivitas penuh, termasuk kelas pendidikan.
Atas dasar itu, pembangunan masjid dimulai pada tanggal 19 November 1953 dan selesai pada tahun 1958. Pada saat penyelesaiannya, masjid ini menjadi yang terbesar di Jakarta, sebelum predikat tersebut diambil alih oleh Masjid Istiqlal pada tahun 1978. Awalnya panitia pembangunan menunggu presiden Soekarno menggunting pita sebagai tanda dibukanya masjid secara resmi. Kemudian pada tahun 1959,
Buya Hamka diminta menjadi imam besar masjid.
Pada tahun 1960, Imam Besar Al-Azhar Syekh Mahmud Syaltut, dalam kunjungan kenegaraannya ke Indonesia, mengusulkan agar masjid ini dinamai dengan Masjid Al-Azhar sebagai pengakuan atas peran dan ketokohan Buya Hamka. Di bawah kepemimpinan Buya Hamka, Masjid Al-Azhar menjadi pusat dakwah dan kebangkitan umat Muslim.
= Perkembangan
=Pada tahun 1967, sebuah taman kanak-kanak didirikan di dekat area kompleks masjid ini. Amal usaha pendidikan Al-Azhar berkembang hingga mendirikan Universitas Al-Azhar Indonesia pada tahun 2000. Kemudian masjid ini ditetapkan sebagai salah satu dari 18 situs tapak sejarah perkembangan kota Jakarta dan cagar budaya nasional pada tanggal 19 Agustus 1993.
Referensi
Bacaan lanjut
Merrillees, Scott (2015). Jakarta: Portraits of a Capital 1950-1980. Jakarta: Equinox Publishing. ISBN 9786028397308.
Rush, James R. (2016). Hamka’s Great Story: A Master Writer’s Vision of Islam for Modern Indonesia. Wisconsin: University of Wisconsin Press. ISBN 9780299308407.
Pranala luar
Situs web resmi
Masjid Agung Al-Azhar di situs web Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar
Kata Kunci Pencarian:
- Masjid Al-Azhar Jakarta
- Masjid Nabawi
- Muhammad Nuzul Dzikri
- Universitas Al Azhar Indonesia
- Daerah Khusus Ibukota Jakarta
- Daftar masjid di Indonesia
- Masjid Al-Azhar Cakung
- Halte Transjakarta Masjid Agung
- Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia
- Al-Azhar
- Al-Azhar Great Mosque
- List of largest mosques
- List of mosques in Indonesia
- List of grand mosques
- Abu Turab al-Zahiri
- Ali bin Abdurrahman al-Habsyi
- Quran
- Friedrich Silaban
- Sunni Islam
- Qibla