- Source: Mindful Yoga
Mindful Yoga atau Yoga Mindfulness (bahasa Indonesia: yoga yang dilakukan dengan perhatian atau dengan kesadaran penuh) merupakan gabungan latihan mindfulness ala Buddhis dengan yoga sebagai latihan untuk menyediakan sarana latihan yang juga meditatif dan berguna untuk mengurangi stres. Buddhisme dan Hinduisme sejak zaman kuno telah berbagi banyak aspek filsafat dan praktik termasuk perhatian penuh, memahami penderitaan yang disebabkan oleh pandangan yang salah tentang realitas, dan menggunakan keadaan terkonsentrasi dan meditasi untuk mengatasi penderitaan tersebut.
Pada 1990, Jon Kabat-Zinn mempelopori penggunaan gabungan yoga dan mindfulness untuk stres di Amerika dan sejak saat itu telah dianjurkan dalam berbagai bentuk oleh ahli yoga dan meditasi serta penulis dari berbagai latar belakang, seperti Anne Cushman, Frank Jude Boccio, Stephen Cope, Janice Gates, Cyndi Lee, Phillip Moffitt, dan Sarah Powers. Kursus di Mindful Yoga tersedia di pusat meditasi Buddhis, studio yoga, dan klinik stres di seluruh dunia.
Asal-usul
= Kuno
=Ahli Mindful Yoga Anne Cushman menyatakan bahwa hatha yoga dan meditasi Buddhis adalah cabang dari tradisi kontemplatif India yang sama. Menurut Anne, sikap duduk (asana) merupakan objek meditasi yang bermanfaat dalam menyiapkan tubuh dan pikiran untuk melakukan meditasi duduk. Sementara, Buddhisme menawarkan struktur formal dari filosofi dan meditasi yang dapat mendayagunakan konsentrasi, energi, disiplin, dan kepekaan yang dikembangkan selama latihan sikap duduk.
Stephen Cope yang merupakan ahli Yoga meneliti tumpah tindih antara raja yoga Patanjali dan Buddhisme di bukunya yang berjudul The Wisdom of Yoga pada 2006. Dia menyatakan bahwa keduanya berkaitan dengan "masalah penderitaan dan masalah yang berkaitan dengan melihat kenyataan/realita". Kedua tradisi tersebut menyediakan "tiga set alat" yaitu teknik untuk mengembangkan keadaan konsentrasi yang intens, mengembangkan perilaku yang terampil guna mengurangi penderitaan, dan cara bagaimana pikiran membangun diri kita. Cope menulis bahwa keduanya mengakui "realitas biasa" sebagai konstruksi mental yang membingungkan, sama seperti dengan konstruktivisme modern. Mereka setuju penderitaan dapat diakhiri selamanya jika dapat menghapuskan kebingungan dalam pikiran melalui cara seperti itu.
Mereka juga setuju dengan mengatakan banyak "pilar" dari penjelasan mereka tentang realitas dengan konsep samskara (kesan pada kesadaran), prajna (wawasan ke dalam realitas), samadhi (konsentrasi), samvega (keinginan mendesak untuk berubah), karma (sebab dan akibat), klesha (penderitaan), dan nirodha (menenangkan pikiran). Namun, Cope juga menulis bahwa praktik meditasi dan wawasan yang dijelaskan oleh Patanjali hilang dari tradisi yoga aliran barat, meskipun diajarkan dalam agama Buddha.
= Modern
=Ahli yoga Jon Kabat-Zinn yang merupakan profesor kedokteran sekaligus pelopor dari Mindulness Yoga menulis pada 1990 bahwa "Mindful hatha yoga adalah teknik utama ketiga dalam meditasi formal yang kami praktikkan di klinik stres (di University of Massachusetts Medical School) bersama dengan pemindaian tubuh dan meditasi duduk". Kabat-Zinn mengembangkan kursus asli dalam pengurangan stres berbasis "mindfulness" termasuk Mindful Yoga dan meditasi duduk.
Pada 2008, Nora Isaacs yang merupakan ahli yoga dan editor Yoga Journal menulis mengenai membawa mindfulness ke matras dan menyatakan bahwa ahli yoga dari berbagai latar belakang seperti Frank Jude Boccio, Cope, Janice Gates, Cyndi Lee, Phillip Moffitt, dan Sarah Powers telah menemukan manfaat menggabungkan "Mindfulness" dengan sikap duduk yang disebut dengan Mindful Yoga. Nora Isaacs menjelaskan manfaat dari tidak bereaksi atas ketidaknyamanan yang dialami seseorang dalam sikap berdiri seperti pose Virabhadrasana I dan hanya mengamati pikiran dan sensasi seseorang ketika melakukan pose tersebut.
Dia berkomentar bahwa Jalan Utama Berunsur Delapan Buddhisme dan Ashtanga Yoga memiliki kesamaan yang mana keduanya dimulai dari praktik dan perilaku etis yang termasuk ke pelatihan dalam konsentrasi dan kesadaran. Dia juga mengutip dari Cope yang mengatakan bahwa dia melihat Buddha dan Patanjali sebagai saudara yang menggunakan bahasa yang berbeda, tetapi mereka berbicara tentang hal yang sama dan menunjuk hal yang sama pula. Isaacs menulis bahwa yoga menekankan konsentrasi pada satu objek seperti napas, sedangkan ajaran Buddhisme menyerukan perhatian penuh pada semua peristiwa saat mereka mencapai kesadaran seseorang. Dia mengutip dari Boccio yang mengatakan bahwa dirinya tidak hanya berlatih sikap duduk dengan penuh perhatian; "Saya mengajar dan melatih mindfulness melalui gerakan sikap duduk". Isaacs juga melaporkan bahwa Cushman menemukan bahwa latihan mindfulness dapat memudahkan praktik yoga bagi orang-orang yang kesulitan melakukan meditasi duduk.
Praktik
Michelee Ribeiro yang merupakan ahli yoga menulis bahwa Mindful Yoga menerapkan ajaran kesadaran Buddha tradisional ke latihan fisik yoga yang mana merupakan pendekatan holistik untuk menghubungkan pikiran manusia dengan napasnya. Bagi Michelee, poin kuncinya adalah menjadi terbuka dan tertarik pada sensasi di dalam tubuh sehingga masing-masing dapat ditelusuri sepenuhnya dan kemudian dilepaskan.
Cope menambahkan bahwa sikap duduk dan pranayama (pernapasan yoga) telah muncul di banyak retret meditasi Buddhis. Praktik yoga klasik dan Buddhisme merupakan “tradisi yang similiar” yang mana saling melakukan “penyesuaian”, atau keduanya melanjutkan bertukar ide dan praktik yang sudah berlangsung selama 2.000 tahun.
Cushman menulis ketika dia pertama kali mengajar yoga di retret meditasi, muridnya mengatakan kepadanya bahwa dengan melakukan yoga dapat memberi mereka cara baru untuk terhubung dengan "kehadiran yang penuh dengan perhatian" dan membuat mereka lebih mudah untuk membawa apa yang telah mereka temukan di dalam meditasi saat kembali ke kehidupan sehari-hari. Latihan Mindful Yoga telah menyebar ke pusat-pusat meditasi dan klinik stres dengan kelas dan kursus yang tersedia di seluruh dunia, misalnya di West London Buddhist Centre.
Buku
Boccio menerbitkan Mindfulness Yoga yang berkaitan dengan Buddhisme, khususnya teknik Anapanasati Sutta dan Satipatthana Sutta dengan yoga (khususnya Yoga Sutra dan sikap duduk) pada tahun 2004. Di tahun yang sama, Lee menerbitkan bukunya yang berjudul Yoga Body, Buddha Mind yang menganjurkan praktik gabungan dengan mengatakan "yoga membantu umat Buddha mewujudkan meditasi mereka... demikian pula, fokus khusus perhatian dan welas asih Buddhis membantu pikiran yogi menjadi tidak memihak, terjaga, dan terhubung". Pada tahun-tahun selanjutnya, banyak buku-buku yang membahas topik yang sama seperti Anne Cushman di tahun 2014 menerbitkan Moving into Meditation dengan topik kesadaran pada tubuh. Charlotte Bells pada 2005 menerbitkan bukunya yang berjudul Mindful Yoga, Mindful Life: A Guide for Everyday Practice yang berfokus mengenai Ashtanga Yoga. Hannah Moss yang pada 2018 menerbitkan bukunya yang berjudul The Practice of Mindful Yoga: A Connected Path to Awareness yang di dalamnya dia berpendapat "Yoga hanya aman dan efektif jika memiliki 'perhatian' di hati". Pada 2018, Robert Butera juga menerbitkan buku Body Mindul Yoga: Create a Powerful and Affirming Relationship with Your Body.
Notes
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Mindful Yoga
- Yoga menggunakan alat peraga
- Aktivitas otak dan meditasi
- Mindful Yoga
- Jon Kabat-Zinn
- Ashtanga (eight limbs of yoga)
- Yoga nidra
- Mindfulness
- Mindfulness-based stress reduction
- Sexual abuse by yoga gurus
- Kriya Yoga school
- Drishti (yoga)
- Anapanasati