- Source: Nama-nama bilangan besar
nama" target="_blank">Nama-nama" target="_blank">nama bilangan besar mulai diciptakan sejak zaman dahulu bahkan sebelum zaman kejayaan islam pada abad ke-8. Archimedes, seorang matematikawan yunani kuno pada abad ke-3 SM , menjadi salah satu pencetus awal nama" target="_blank">nama bilangan besar yang dimasa itu ia gunakan untuk memperkirakan berapa butir pasir yang dibutuhkan untuk mengisi penuh alam semseta ini, yaitu sebanyak sepuluh myriad-myriads dalam orde
16
{\displaystyle 16}
yang setara dengan
10
63
{\displaystyle {\displaystyle {10^{63}}}}
. Sejak saat itu, banyak bilangan-bilangan besar yang bermunculan terutama pada abad ke-19, saat Georg Cantor memperkenalkan kardinalitas, teori himpunan dan konsep tak terhingga, yang membagi tak terhingga menjadi beberapa tingkatan. Diikuti degan John Conway yang menciptakan sistem bilangan baru yang disebut bilangan surreal, sistem ini dapat merepresentasikan bilangan besar dan kecil yang jauh dari bilangan pada umumnya. Diikuti lagi dengan matematikawan lain seperti Donald Knuth yang menciptakan notasi anak panah Knuth untuk merepresentasikan bilangan yang jauh lebih besar.
Bilangan yang lebih besar dari triliun jarang sekali digunakan dalam kehidupan sehari-hari, bilangan-bilangan tersebut biasanya ditulis dengan Notasi Ilmiah yang dapat dengan mudah untuk dibaca dan dipahami daripada menggunakan nama" target="_blank">nama yang belum tentu diketahui oleh pembaca. Notasi ilmiah juga dapat mengurangi ambiguitas karena nama" target="_blank">nama bilangan yang sama bisa diartikan sebagai dua bilangan yang berbeda tergantung penggunaan skalanya, seperti bilangan desiliun(skala pendek) yang biasanya ditulis sebagai
10
33
{\displaystyle {\displaystyle {10^{33}}}}
. Meskipun begitu, kadangkala nama" target="_blank">nama biangan besar dapat diterima dalam menyatakan jumlah yang ekstrim pada suatu pernyataan, misalnya: "Ada sekitar 7,1 oktiliun atom dalam tubuh manusia dewasa”.
Penggunaan Slaka Pendek dan Skala Panjang
Terdapat beberapa skala angka yang digunakan pada negara-negara di seluruh dunia untuk menentukan nama" target="_blank">nama bilangan. Negara indonesia, Belanda, Australia, Arab Saudi, sebagian besar negara Afrika dan beberapa negara lain menggunakan Skala pendek. Prosedur pengambilan nama" target="_blank">nama ini menggunakan bentuk
10
3
x
+
3
{\displaystyle \displaystyle {10^{3x+3}}}
yang berarti angka dengan kelipatan 1.000 diberi nama" target="_blank">nama yang berbeda. Seperti bilangan kuadriliun yang merupakan kelipatan 1.000 dari bilangan dibawahnya, triliun. Sedangkan sebagian besar Negara Eropa, Negara-negara berbahasa Spanyol di Amerika latin menggunakan Skala panjang, yang mengambil nama" target="_blank">nama bilangan setiap kelipatan 1.000.000. Skala ini mengambil bentuk
10
6
x
+
3
{\displaystyle \displaystyle {10^{6x+3}}}
, yang mana bilangan kuadriliun dalam skala ini merupakan kelipatan 1.000.000 dari bilangan triliun.
Selain dua skala tadi, ada beberapa negara yang menggunakan cara mereka sendiri untuk menentukan nama" target="_blank">nama bilangan. Negara India, Bangladesh, Nepal dan pakistan menggunakan lakh atau lac dan crore didalam sistem penomoran weda dengan kelipatan 100. Negara Tiongkok, taiwan, jepang, Korea selatan dan utara menggunakan sistem angka myriad dan memiliki nama" target="_blank">nama khusus pada bilangan sampai
10
88
{\displaystyle 10^{88}}
. Selain itu masih ada banyak sekali sistem lain yang berbeda selain ini, tapi negara yang menggunakan sistem diluar itu sedikit jumlahnya.
Daftar bilangan besar umum
nama" target="_blank">Nama bilangan yang sama dapat mewakili nilai yang berbeda tergantung sistem bilangan yang digunakan pada suatu negara. Bilangan yang terdapat didalam tabel ini terbatas dikarenakan referensi yang kurang untuk membuktikan kebenaran dan keberadaan nama" target="_blank">nama-nama" target="_blank">nama tersebut (Untuk bilangan yang lebih besar lagi lihat halaman asli: Daftar bilangan besar). Selain referensi yang kurang, isi tabel yang terbatas ini juga dikarenakan bilangan yang menggunakan penggunaan skala lain selain skala pendek tidak disertakan dalam tabel karena kurang relevan dengan matematika dalam negara Indonesia.
Panduan penggunaan tabel
Huruf "
x
{\displaystyle x}
" dalam kolom paling kiri tabel menunjukkan bilangan ke
x
{\displaystyle x}
yang digunakan untuk mengambil nama" target="_blank">nama bilangan dengan nilai
10
{\displaystyle 10}
pangkat
3
x
+
3
{\displaystyle 3x+3}
atau
6
x
+
3
{\displaystyle 6x+3}
yang menghasilkan nilai berbeda, tergantung bagaimana bilangan itu dihitung dalam suatu sistem pengambilan nama" target="_blank">nama (didalam tabel ini menggunakan Skala panjang dan skala pendek).
Kolom "nama" target="_blank">Nama bilangan" menujukkan nama" target="_blank">nama bilangan yang akan dibedakan nilainya pada kolom selanjutnya.
Bilangan dalam tabel ini diambil dari berbagai buku dan kamus berbahasa inggris yang menyediakan definisi dari suatu bilangan untuk skala panjang maupun skala pendek.
Penggunaan nama" target="_blank">nama-nama" target="_blank">nama bilangan besar
nama" target="_blank">Nama-nama" target="_blank">nama bilangan besar relatif jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun dalam beberapa konteks, nama" target="_blank">nama-nama" target="_blank">nama itu banyak digunakan. Sebagai contoh, negara yang mengalami hiperinflasi seperti Hungaria mencetak uang dengan nilai numerik tertinggi dalam sejarah senilai 1 sekstiliun pengő (
10
21
{\displaystyle 10^{21}}
atau 1 miliar bilpengő) pada tahun 1946. Negara Zimbabwe juga pernah mengalami hiperinflasi, negara ini pernah mencetak 100 triliun
(
10
14
)
{\displaystyle (10^{14})}
dolar Zimbabwe , yang pada saat itu bernilai sekitar USD$30. Pada 31 Oktober 2024, pengadilan Rusia menjatuhkan denda kepada perusahaan Google sebesar US$ 20 Desilun (
2
×
20
34
{\displaystyle \displaystyle {2\times 20^{34}}}
Dolar AS) atau ₽ 2 Undesiliun (
2
×
10
36
{\displaystyle \displaystyle {2\times 10^{36}}}
Rubel Rusia). Dengan alasan Google memblokir media pro Pemerintah Rusia di YouTube.
nama" target="_blank">Nama-nama" target="_blank">nama bilangan besar yang jumlahnya sangat banyak ini jarang ditemukan. Bahkan nama" target="_blank">nama-nama" target="_blank">nama yang paling umum dalam konteks ini seperti sekstiliun pun jarang digunakan. Dalam rumpun sains dan astronomi, bidang yang cukup sering memuncul bilangan besar, nama" target="_blank">nama-nama" target="_blank">nama tersebut hampir selalu ditulis dengan notasi ilmiah. Dalam notasi ini, bilangan besar dinyatakan sebagai 10 dengan superskrip numerik atau bilangan berpangkat, misalnya "Emisi sinar-X dari galaksi radio adalam
1
,
3
×
10
45
{\displaystyle \displaystyle {1,3\times 10^{45}}}
joule." Bila bilangan seperti
10
45
{\displaystyle \displaystyle {10^{45}}}
perlu diucapkan dengan kata-kata, bilangan tersebut cukup diucapkan sebagai "Sepuluh pangkat empat puluh lima." Dan ini jelas lebih mudah dan jelas dibandingkan dengan mengucapkan "quattuordecillion", yang ambigu karena memiliki arti berbeda dalam skala panjang dan skala pendek.
Bila suatu bilangan mewakili kuantitas dan bukan hitungan, awalan SI dapat digunakan. Dengan demikian "femtodetik", bukan "seperempat triliun detik" meskipun sering kali superskrip sepuluh digunakan sebagai pengganti awalan yang sangat tinggi atau sangat rendah. Dalam beberapa kasus, satuan khusus digunakan, seperti parsek dan tahun cahaya bagi para astronom atau fisikawan partikel. Meskipun demikian, bukan berarti nama" target="_blank">nama bilangan-bilangan besar ini tidak menarik atau bahkan tidak digunakan, justru bilangan besar memiliki daya tarik tersendiri secara intelektual, dan memberi nama" target="_blank">nama pada blangan tersebut merupakah salah satu cara orang mencoba mengonseptualisasikan untuk memahaminya.
Salah satu contoh paling awal dari diciptakannya nama" target="_blank">nama bilangan besar adalah pada buku The Sand Reckoner (Sang penghitung pasir), di mana Archimedes memberikan sebuah sistem untuk menamai angka-angka besar. Archimedes menyebut bilangan dibawah
10
8
{\displaystyle 10^{8}}
sebagai bilangan "orde pertama", orde pertama ini juga disebut sebagai "satuan orde kedua" . Kelipatan dari satuan orde kedua
(
10
8
)
{\displaystyle (10^{8})}
ini kemudian dikalikan dengan dirinya sendiri
(
10
8
×
10
8
=
10
16
)
{\displaystyle (10^{8}\times 10^{8}=10^{16})}
hingga menghasilkan "orde kedua". Setelah mengalikan satuan orde kedua dengan dirinya sendiri, bilangan ini disebut sebagai "orde kedua" atau “satuan orde ketiga”
(
10
16
)
{\displaystyle (10^{16})}
yang kelipatan dari dirinya dendiri adalah orde ketiga. Metode multiplikasi orde tertentu dengan dirinya sendiri ini dilakukan terus-menerus hingga mendapatkan satuan orde ke-10.000, yaitu
(
10
8
)
(
10
8
)
{\displaystyle (10^{8})^{(10^{8})}}
.
Setelah melakukan hal ini, Archimedes menyebut orde yang telah ia definisikan ini sebagai "orde periode pertama", dan menyebut orde terakhir dari periode ini,
(
10
8
)
(
10
8
)
{\displaystyle (10^{8})^{(10^{8})}}
sebagai "unit periode kedua". Dia kemudian menyusun orde periode kedua dengan mengambil kelipatan unit ini dengan metode yang sama dengan metode penyusunan orde periode pertama. Dengan melanjutkan prosedur ini, dia akhirnya sampai pada orde periode ke-myriad-myriad. Angka terbesar yang disebutkan oleh Archimedes adalah angka terakhir dalam periode ini, yaitu
(
(
10
8
)
(
10
8
)
)
(
10
8
)
=
10
8
×
10
16
{\displaystyle ((10^{8})^{(10^{8})})^{(10^{8})}=10^{8\times 10^{16}}}
.
Cara lain untuk mendeskripsikan angka ini adalah angka satu yang diikuti oleh (skala pendek) delapan puluh kuadriliun angka nol. atau dapat juga divisualisasikan dengan cara ini
100
⋯
000
⏟
(
8
×
10
15
)
{\displaystyle \displaystyle {\underbrace {100\cdots 000} _{(8\times 10^{15})}}}
.
Archimedes kemudian memperkirakan jumlah butiran pasir yang diperlukan untuk mengisi alam semesta yang diketahui, dan menemukan bahwa jumlahnya tidak lebih dari "seribu myriad angka ke-delapan"
(
10
63
)
.
{\displaystyle {\displaystyle (10^{63}).}}
[butuh rujukan]
Sejak saat itu, banyak orang lain yang terlibat dalam pengejaran untuk mengkonseptualisasikan dan menamai angka-angka yang tidak memiliki eksistensi di luar imajinasi. Salah satu motivasi untuk pengejaran semacam itu adalah yang dikaitkan dengan penemu kata googol, yang yakin bahwa setiap angka yang terbatas "harus memiliki nama" target="_blank">nama". Motivasi lain yang mungkin adalah persaingan antara siswa dalam kursus pemrograman komputer, di mana latihan yang umum dilakukan adalah menulis program untuk menghasilkan angka dalam bentuk kata-kata dalam bahasa Inggris.[butuh rujukan]
Asal-usul "angka kamus standar"
Kata bymillion dan trimillion pertama kali dicatat pada tahun 1475 dalam manuskrip Jehan Adam. Selanjutnya, Nicolas Chuquet menulis buku 'Triparty en la science des nombres' yang tidak diterbitkan pada masa hidupnya. Namun, sebagian besar isinya disalin oleh Estienne de La Roche untuk bukunya yang diterbitkan pada tahun 1520, L'arismetique. Buku Chuquet berisi sebuah bagian di mana ia menunjukkan sebuah angka besar yang ditandai ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari enam digit, dengan komentar sebagai berikut:
(Atau jika Anda lebih suka, tanda pertama dapat menandakan million, tanda kedua byllion, tanda ketiga tryllion, tanda keempat quadrillion, tanda kelima quyillion, tanda keenam sixlion, tanda ketujuh septyllion, tanda kedelapan ottyllion, tanda kesembilan nonyllion, dan seterusnya dengan tanda lain yang Anda inginkan).
Adam dan Chuquet menggunakan skala panjang yang menghitung kekuatan angka satu juta. Artinya, "bymillion" menurut Adam (atau "bymillion" menurut Chuquet) berarti 1012, dan "trimillion" menurut Adam (atau "tryllion" menurut Chuquet) berarti 1018.[butuh rujukan]
Keluarga googol
nama" target="_blank">Nama googol dan googolplex ditemukan oleh keponakan Edward Kasner, Milton Sirotta, dan diperkenalkan dalam buku Kasner dan Newman yang berjudul Mathematics and the Imagination tahun 1940 pada kutipan berikut:
nama" target="_blank">Nama "googol" ditemukan oleh seorang anak (keponakan Dr. Kasner yang berusia sembilan tahun) yang diminta untuk memikirkan sebuah nama" target="_blank">nama untuk sebuah angka yang sangat besar, yaitu angka satu yang diikuti dengan seratus angka nol di belakangnya. Dia sangat yakin bahwa angka ini terbatas, dan oleh karena itu dia juga yakin bahwa angka ini harus memiliki nama" target="_blank">nama. Pada saat yang sama dia menyarankan "googol", dia juga memberikan nama" target="_blank">nama untuk bilangan yang lebih besar lagi: "googolplex." Googolplex jauh lebih besar daripada googol, tetapi masih terbatas, seperti yang ditunjukkan dengan cepat oleh penemu nama" target="_blank">nama tersebut. Pertama kali disarankan bahwa googolplex harus berjumlah satu, diikuti dengan menulis angka nol sampai Anda merasa lelah. Ini adalah gambaran tentang apa yang akan terjadi jika seseorang mencoba menulis googolplex, namun setiap orang akan merasa lelah pada waktu yang berbeda dan tidak akan pernah bisa membuat Carnera menjadi ahli matematika yang lebih baik daripada Dr. Einstein, hanya karena ia memiliki daya tahan yang lebih baik. Maka, googolplex adalah bilangan terbatas tertentu, sama dengan 1 yang diikuti dengan angka nol sebanyak satu googol dibelakangnya.
John Horton Conway dan Richard K. Guy menyarankan agar N-plex digunakan sebagai nama" target="_blank">nama untuk
10
N
{\displaystyle \displaystyle {10^{N}}}
. Hal ini memunculkan nama" target="_blank">nama googolplexplex sebagai
10
g
o
o
g
o
l
p
l
e
x
=
10
10
10
100
{\displaystyle \displaystyle {10^{googolplex}={10^{10^{10^{100}}}}}}
. Conway dan Guy telah mengusulkan agar N-minex digunakan sebagai nama" target="_blank">nama untuk
10
−
N
{\displaystyle \displaystyle {10^{-N}}}
, sehingga memunculkan nama" target="_blank">nama googolminex untuk kebalikan dari googolplex, yang dituliskan sebagai
10
−
10
100
{\displaystyle \displaystyle {10^{-10^{100}}}}
. Tapi tak satu pun dari nama" target="_blank">nama-nama" target="_blank">nama ini yang digunakan secara luas. nama" target="_blank">Nama googol dan googolplex masing-masing menginspirasi nama" target="_blank">nama perusahaan Internet Google dan kantor pusat perusahaannya, Googleplex.
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Nama-nama bilangan besar
- Daftar bilangan besar
- Bilangan besar
- Bilangan
- Tata nama senyawa kimia
- Bilangan bulat
- Nama Ibrani
- Bilangan Reynolds
- Teori bilangan
- Daftar nama Allah dalam Alkitab bahasa Indonesia
- Malajoe Batawi
- Ratu (band)