- Source: Neighborhoods (album Blink-182)
Neighborhoods adalah album studio keenam karya Blink-182. Album ini dirilis pada 27 September 2011 melalui DGC Records dan Interscope Records. Album ini merupakan album pertama mereka sejak kembali dari 4 tahun vakum. Album ini juga merupakan album pertama mereka yang dikerjakan tanpa bantuan produser rekaman.
Produksi dan rekaman
Blink-182 mulai merekam demo materi baru mereka pada tahun 2009. Merek bertiga membawa ide lagu mereka masing-masing yang akan mereka kerjakan bersama. Segera setelah mereka kembali bersama, Barker mengatakan bahwa mereka bertiga segera “terinspirasi” setelah berlatih dengan lagu lama mereka dan mendengarkannya kembali, hingga mereka memutuskan untuk membuat demo baru. Terdapat 4 demo yang diselesaikan, dan hanya satu yang mendekati selesai, yaitu lagu "Up All Night". Mereka bertiga awalnya ingin merilis lagu tersebut sebagai singel saat itu, tetapi segera menyadari bahwa hal tersebut terlalu ambisius untuk menyelesaikan lagu tersebut sebelum tour reuni mereka dimulai pada bulan Juli. Ketika berada di tengah jadwal tour, Barker mendapatkan telepon yang memberitahu bahwa DJ AM mengalami overdosis dan meninggal di New York, dan hal tersebut memberi dampak yang besar bagi Barker. Mereka telah menulis banyak materi lagu bahkan sebelum tour selesai, tetapi setelah tour reuni mereka tersebut selesai, mereka mengambil waktu istirahat “beberapa bulan untuk menenangkan diri dan melakukan hal lain,” dengan harapan untuk kembali berkumpul pada tahun 2010. DeLonge belajar selama proses rekaman, dalam kata-katanya, untuk “membiarkan dan menerima bahwa dia tidak dapat mengendalikan segalanya.” Walaupun mereka bertiga pada awalnya jarang berada di ruangan yang sama saat rekaman dengan memilih untuk mengerjakan bagian mereka secara individual, DeLonge menegaskan bahwa metode tersebut lebih efisien karena alasan pertimbangan jadwal dan bukan karena kurangnya kekompakan di dalam band. Sebagai tambahan atas tragedi menyangkut DJ AM, DeLonge sempat didiagnosa mengalami kanker kulit pada 2010, walaupun segera dibersihkan dalam waktu yang cukup cepat.
Album ini direkam di studio milik DeLonge di San Diego dan studio Los Angeles oleh Hoppus dan Barker. Sesi rekaman di studio yang berbeda merupakan ide DeLonge, dimana ide rekaman saling ditukar melalui e-mail. Beragam teknisi bertemu dengan anggota band secara perorangan untuk menukarkan berkas rekaman dari hard drive. Pada Juni dan Juli 2010, mereka menghabuskan waktu di tempat berkumpul mereka, menulis dan merekam lagu baru. Mereka berencana untuk tidak melakukan tour pada sejak bulan September dan tetap di studio hingga akhir tahun sampai album ini selesai. Pada awal 2011, Barker pergi untuk tour promosi atas rilis album solonya, sementara DeLonge dan Hoppus melanjutkan bekerja di studio terpisah. Di bawah tekanan, mereka merilis pernyataan pada bulan April yang secara efektif menjadwal ulang seluruh tour Eropa dikarenakan proses rekaman yang lebih lama dari dugaan. “Kami merencanakan tour tersebut tahun lalu, dimana kami sangat percaya diri bahwa kami dapat merilis album baru sebelum musim panas. Hal tersebut tampaknya salah, dan album baru ini membutuhkan waktu yang lebih lama dari dugaan kami,” bunyi pengumuman tersebut. Sebagai akibatnya, Geffen Records memberi tanggal 31 Juli sebagai batas akhir untuk album mereka. Menanggapi batas akhir tesebut, DeLonge hanya bercanda, "Kami mungkin benar-benar akan pergi ke rumah presiden (Geffen) jam 2 dini hari untuk menyerahkan album kami melalui jendela kamarnya di menit-menit akhir." Pada bulan Mei, mereka masih menulis dan merekam lagu baru, dengan DeLonge mengatakan, "Kami pikir kami sudah dekat dengan ujungnya, dan seminggu yang lalui kami mengeluarkan seluruh ide dan peralatan yang akan membuat salah satu album terbaik." Pada tanggal 31 Juli, mereka hampir selesai dengan proses produksi dan akhirnya menyelesaikannya pada bulan Agustus.
Album ini menjadi album pertama mereka yang diproduksi sendiri, dikarenakan telah meninggalnya Jerry Finn yang merupakan produser mereka sejak lama. Tidak hanya Finn mengepalai tiga album terakhir mereka sebelu masa vakum, tetapi ia juga telah dianggap anggota band yang tidak terhingga nilainya: penasehat, pengamat netral, membantu meredam tekanan dan mengasah suara musik mereka. Hoppus mengatakan, “Sejujurnya aku masih merasa bahwa dia berada di studio bersama kami, karena bagiku, personally, segala tentang rekaman dan berada di studio, aku pelajari dari Jerry.” Bukannya seorang produser, setiap anggota band justru memiliki teknisi audio mereka sendiri. DeLonge menolak menggunakan jasa produser setelah terus memproduseri semua album Angels & Airwaves sendiri, menggambarkan situasi band yang “sangat demokratis.” Sebagian sesi rekaman album akan didokumentasikan dalam "The Blinkumentary".
Proses rekaman dan rilis Neighborhoods mengalami penundaan beberapa kali. Proses rekaman tertunda dikarenakan cara kerja yang mereka pilih — sendiri ataupun bersama-sama — dengan tambahan jadwal mereka masing-masing yang padat. Sebagai tambahan, Barker merilis sebuah album solo, DeLonge bekerja dengan Angels & Airwaves, dan Hoppus harus terbang ke New York City setiap minggu untuk acara televisinya, Hoppus on Music. Hoppus juga menghubungkan penundaan album dengan mereka yang belajar bekerja tanpa Finn. Baik DeLonge maupun Hoppus mengalami frustasi selama sesi pertemua rahasia dengan manajer dan pengacara mereka, yang digambarkan oleh DeLonge sebagai “the absolute diarrhea of bureaucracy”. Hasilnya adalah setiap anggota band memiliki pengacara masing-masing dan mereka memiliki 4 manajer selama sesi Neighborhoods. Ditambah, Hoppus juga pindah London bersama keluarganya selama tahap akhir proses rekaman. Penyebab penundaan album juga termasuk komplikasi beragam masalah lain.
Komposisi
Lagu "Ghost on the Dance Floor" secara spesifik adalah tentang "mendengarkan lagu yang pernah kau dengar bersama dengan orang yang telah meninggal." Lagu tersebut sangat menyentuh bagi Barker, yang menghubungi DeLonge suatu malam hanya karena lagu tersebut mempengaruhinya ketika dia mendengarkan lagu tersebut, berkaitan dengan kematian DJ AM. "After Midnight", awalnya berjudul "Travis Beat", adalah satu dari 4 lagu yang lahir dalam menit-menit akhir sesi penulisan setelah mereka membatalkan tour Eropa mereka. Lagu tersebut merupakan lagu favorit Barker di album ini yang ditulis secara terpisah namun direkam bersama-sama. "MH 4.18.2011" pada awalnya diberi judul "Hold On", tetapi DeLonge menganggap bahwa judul yang baru terdengar lebih keren, menyamakannya dengan virus. "Snake Charmer", awalnya berjudul "Genesis", — sebagai referensi terhadap Book of Genesis, — didasarkan pada kisah alkitab tentang Adam dan Hawa. Hoppus menulis lirik yang berkaitan dengan rusaknya komunikasi dan rasa pecaya dan bekerja dengan tema isolasi dan kebingungan, walaupun tidak satupun liriknya yang secara spesifik berkaitan dengan masa lalu band. "Kaleidoscope" ditulis mengenai proses pengerjaan album yang sangat lama dan perubahan yang mereka alami. Hoppus berusaha menulis lagu upbeat yang ceria untuk album ini dan menghubungkan dengan lirikal yang gelap, berkaitan dengan pengalaman berat yang terjadi sebelum reuni mereka.
Pra-rilis, album ini digambarkan oleh Blink-182 sebagai “ambitious, weird, and expansive.” Musik dalam album ini terinspirasi oleh selera favorit setiap personel: kontribusi DeLonge mengandung unsur stadium rock, Barker memasukkan unsur hip hop kedalam permainan drumnya, dan Hoppus sangat terpengaruh oleh indie rock. Hoppus pernah menyatakan bahwa tujuan mereka adalah mencoba banyak hal baru tetapi tetap pada perasaan “catchy and poppy”. Tema lirikal dalam album dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman berat yang dialami oleh setiap personel selama dekade terakhir, unsur yang dianggap cukup "gelap" oleh Hoppus. Mereka juga meyakinkan untuk membuat beberapa lagu yang memiliki kemiripan dengan suara mereka pada pertengahan 90-an. Sementara Blink-182 mulai berevolusi ke daerah pop punk yang lebih dalam dan gelap pada Blink-182 tahun 2003, mereka yang telah kembali dari perpecahan ingin sekali untuk menunjukkan pertumbuhan baru mereka di dekade baru, dengan DeLonge menginginkan untuk tidak kehilangan suara angst-filled khas mereka, suara yang dideskripsikan oleh Rolling Stone sebagai “frustration and fast, sunny hooks.” Menjaga musik baru mereka tetap berhubungan dengan masa lalu band adalah tujuan utama Hoppus, sementara Barker merasa bahwa album ini adalah perluasan logikal dari semua yang pernah dilakukan di dalam Blink-182. MTV News menyebut album ini sebagai percampuran "electronic flourishes" dari +44 dan "laser-light grandeur" dari Angels & Airwaves.
Daftar lagu
Seluruh lagu ditulis oleh Mark Hoppus, Tom DeLonge, and Travis Barker.
Kredit
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Blink-182
- Neighborhoods (album Blink-182)
- Greatest Hits (album Blink-182)
- Blink-182 (album)
- Up All Night
- After Midnight
- Tom DeLonge
- More Than You Know (lagu Blink-182)
- Mark Hoppus
- One More Time...
- Neighborhoods (Blink-182 album)
- Blink-182 (album)
- California (Blink-182 album)
- Nine (Blink-182 album)
- Blink-182 discography
- Icon (Blink-182 album)
- List of songs recorded by Blink-182
- One More Time...
- Cheshire Cat (Blink-182 album)
- Greatest Hits (Blink-182 album)