- Source: Orang Ainu
Orang Ainu (アイヌcode: ja is deprecated ) IPA: [ʔáinu] аину (juga disebut Ezo dalam teks-teks sejarah) adalah sebuah kelompok etnis pribumi di Hokkaidō, Kepulauan Kuril, dan sebagian besar Sakhalin. Diduga ada lebih dari 150.000 orang Ainu saat ini; namun jumlahnya yang pasti tidak diketahui karena banyak orang Ainu yang menyembunyikan asal usul mereka karena masalah etnis di Jepang. Seringkali orang Ainu yang masih hidup pun tidak menyadari garis keturunan mereka, karena orang tua dan kakek-nenek mereka merahasiakannya untuk melindungi anak-anak mereka dari masalah sosial.
Etnonim mereka yang paling terkenal berasal dari kata aynu, yang berarti "manusia" (dibedakan dengan kamuy, makhluk ilahi) dalam dialek Hokkaidō dari bahasa Ainu; Emishi, Ezo atau Yezo (蝦夷) adalah istilah-istilah bahasa Jepang, yang diyakini berasal dari bentuk leluhur kata Ainu Sakhalin modern enciw atau enju, yang juga berarti "manusia". Istilah Utari (ウタリcode: ja is deprecated ) (artinya "kamerad" dalam bahasa Ainu) kini lebih disukai oleh sejumlah anggota kelompok minoritas ini.
Pengakuan dari Jepang
Orang Ainu lama dipaksa oleh pemerintah Jepang untuk berasimiliasi dengan orang Jepang (orang Yamato). Pemerintah mengesahkan undang-undang pada 1899 yang menyatakan bahwa orang Ainu adalah "bekas pribumi" (disebut "bekas" karena orang Ainu dimaksud akan berasimilasi). Pada 6 Juni 2008 parlemen Jepang mengesahkan resolusi yang mengakui bahwa orang Ainu adalah "penduduk pribumi dengan bahasa, kepercayaan, dan kebudayaan yang berbeda" sekaligus membatalkan undang-undang tahun 1899 tersebut.
Pengakuan dari Rusia
Sebagai akibat dari Perjanjian Saankt-Peterburg (1875), Kepulauan Kuril beserta penduduk orang Ainu berada dibawah kekuasaan Jepang. Ada total 83 orang Ainu dari Kuril utara yang memutuskan untuk tunduk kepada undang-undang Rusia, mereka tiba di Petropavlovsk-Kamchatsky pada 18 September 1877. Awalnya, mereka menolak tawaran dari pemerintah Rusia untuk pindah ke Kepulauan Commander. Akhirnya kesepakatan tercapai pada 1881 dan orang Ainu tersebut memutuskan untuk tinggal di desa Yavin. Pada Maret 1881, mereka mulai meninggalkan Petropavlovsk menuju Yavin dengan berjalan kaki. Empat bulan kemudian, mereka akhirnya tiba di rumah baru mereka. Seiring bertumbuhnya penduduk di Yavin, sebuah desa bernama Golygino pun dibangun. Dibawah komando Soviet, kedua desa tersebut dipaksa untuk dibongkar dan penduduknya dipindahkan ke daerah yang didominasi penuh oleh Rusia, yakni di Distrik Ust-Bolsheretsky sekitar Zaporozhye. Dari hasil kawin campur, terbentuklah masyarakat Kamchadal. Tahun 1953, K. Omelchenko, menteri perlindungan militer dan rahasia negara di USSR, melarang media massa agar tidak mempublikasikan informasi apapun mengenai orang Ainu yang tinggal di USSR. Perintah ini dicabut dua dekade kemudian.
Asal usul
Asal usul orang Ainu belum sepenuhnya diketahui. Mereka sering kali dianggap Jōmon-jin, penduduk asli Jepang dari periode Jōmon. Penelitian DNA mutakhir mengatakan bahwa mereka adalah keturunan dari orang Jomon kuno di Jepang. "Orang Ainu telah tinggal di tempat ini sejak 100.000 tahun sebelum Anak-anak Matahari datang" dikisahkan dalam salah satu dari Yukar Upopo (legenda Ainu) mereka.
Budaya Ainu berasal dari sekitar 1200 M dan penelitian mutakhir berpendapat bahwa hal ini berasal dalam penggabungan budaya Okhotsk dan Satsumon. Ekonomi mereka didasarkan pada pertanian maupun berburu, menangkap ikan dan mengumpul.
Laki-laki Ainu umumnya memiliki rambut yang lebat. Banyak peneliti awal menduga bahwa mereka keturunan Kaukasus, meskipun uji DNA mutakhir tidak menemukan garis keturunan Kaukasus. Uji genetik orang Ainu membuktikan bahwa mereka tergolong terutama kepada grup haplo-Y D.
Satu-satunya tempat di luar Jepang di mana grup haplo-Y D lazim ditemukan adalah Tibet dan Kepulauan Andaman di Samudra Hindia. Dalam sebuah studi oleh Tajima et al. (2004), dua dari 16 sampel (atau 12,5%) laki-laki Ainu ditemukan tergolong dalam grup haplo C3, yaitu grup haplo dengan kromosom Y yang paling umum di antara penduduk-penduduk pribumi di Rusia Timur Jauh dan Mongolia; Hammer et al. (2006) menguji empat sampel lagi dari laki-laki Ainu dan menemukan bahwa salah satunya tergolong ke dalam grup haplo C3.
Beberapa penelitian berspekulasi bahwa pembawa grup haplo C3 yang minoritas di antara orang Ainu ini mungkin mencerminkan suatu tingkat tertentu dari pengaruh genetik satu arah dari orang Nivkh, yang dengannya orang Ainu telah lama memiliki interaksi budaya. Menurut Tanaka et al. (2004), garis mtDNA mereka umumnya terdiri dari grup haplo Y (21,6%) dan grup haplo M7a (15,7%). Evaluasi kembali belakangan ini tentang ciri-ciri tulang tengkorak mereka menunjukkan bahwa suku Ainu lebih mirip dengan orang Okhotsk daripada dengan orang Jōmon. Hal ini sesuai dengan rujukan kepada budaya Ainu sebagai gabungan dari budaya Okhotsk dan Satsumon yang dirujuk di atas.
Lihat juga
Bahasa Ainu
Bendera Ainu
Rujukan
Kata Kunci Pencarian:
- Orang Ainu
- Orang Jepang
- Orang Jōmon
- Bahasa Ainu Hokkaido
- Prefektur Hokkaido
- Bahasa Ainu Sakhalin
- Rumpun bahasa Ainu
- Ainu di Rusia
- Invasi Sakhalin oleh Mongol
- Orang Ryukyu
- List of Indigenous rights organizations
- List of religions and spiritual traditions
- Yōsei
- Australo-Melanesian
- Aboriginal title
- List of Indigenous peoples
- List of contemporary ethnic groups
- Household deity
- Andamanese peoples
- List of endangered languages in Asia