- Source: Orang Finn Volga
Finn Volga (kadang-kadang disebut sebagai Finn Timur) adalah suku bangsa pribumi Rusia di sekitar Sungai Volga yang menuturkan bahasa-bahasa Uralik. Mereka terdiri dari suku-suku modern Mari dan Mordvin, serta suku-suku yang telah punah seperti Merya, Muroma, dan Meshchera.
Keturunan Finn Volga di zaman modern banyak menghuni lembah Sungai Sura dan Moksha, serta (dalam jumlah yang lebih kecil) di persimpangan antara Sungai Volga dan Belaya.
Secara tradisional, bahasa Mari dan Mordvinik (Erzya dan Moksha) membentuk kelompok Finnik Volga atau Volgaik dalam rumpun bahasa Ural, yang diterima oleh para ahli bahasa seperti Robert Austerlitz (1968), Aurélien Sauvageot & Karl Heinrich Menges (1973) dan Harald Haarmann (1974), tetapi ditolak oleh sebagian yang lain seperti Björn Collinder (1965) dan Robert Thomas Harms (1974). Pengelompokan ini juga telah dikritik oleh Salminen (2002), yang menganggapnya hanya kelompok geografis, bukan filogenetis.
Mari
Suku Mari atau Cheremis (bahasa Rusia: черемисы, bahasa Tatar: Çirmeş) secara tradisional hidup di sepanjang Sungai Volga dan Kama di Rusia. Mayoritas suku Mari pada dewasa ini tinggal di Republik Mari El, dengan populasi yang berjumlah signifikan tinggal di Tatarstan dan Bashkortostan. Suku Mari terdiri dari tiga kelompok berbeda: Mari Padang Rumput, yang tinggal di sepanjang tepi kiri Volga; Mari Gunung, yang tinggal di sepanjang tepi kanan Volga, dan Mari Timur, yang tinggal di Bashkortostan. Dalam sensus Rusia 2002, 604.298 jiwa mengidentifikasi diri sebagai "Mari", dengan 18.515 orang menyatakan bahwa mereka adalah Mari Gunung dan 56.119 sebagai Mari Timur. Hampir 60% populasi Mari masih tinggal di pedesaan.
Merya
Orang-orang Merya (bahasa Rusia: меря) mendiami kawasan Cincin Emas atau Zalesye di Rusia modern, yang mencakup wilayah modern Oblast Moskow, Yaroslavl, Kostroma, Ivanovo, dan Vladimir. Pada abad ke-6, sejarawan Yordanes menyebutkan mereka secara singkat (sebagai Meren); kemudian Kronik Utama terbitan Rus Kiev menceritakan mereka secara lebih rinci. Arkeolog Soviet percaya bahwa ibu kota suku Merya terletak di Sarskoe Gorodishche di tepi Danau Nero di selatan Rostov. Suku Merya diduga berasimilasi secara damai dengan pendatang Slavia Timur setelah mereka dikuasai oleh Rus Kiev pada abad ke-10.
Satu hipotesis menggolongkan suku Merya sebagai cabang barat suku Mari alih-alih suku yang terpisah.
Bahasa Merya diduga termasuk anggota keluarga Volga-Finnik. Meski demikian, pandangan ini ditentang oleh Eugene Helimski yang menganggap bahasa Merya lebih dekat dengan kelompok "barat laut" Finno-Ugrik (Balto-Finnik dan Sami), dan Gábor Bereczki menganggap bahasa Merya merupakan bagian dari cabang Balto-Finnik.
Sejumlah penduduk beberapa distrik di Oblast Kostroma dan Yaroslavl mengidentifikasi diri mereka sebagai Merya, meskipun dalam sensus baru-baru ini, mereka masih terdata sebagai etnis Rusia. Orang Merya modern memiliki situs web sendiri yang menampilkan bendera, lambang, dan lagu kebangsaan mereka, dan berpartisipasi dalam diskusi tentang hal ini bersama perwakilan Finno-Ugrik lainnya.
Film 2010 yang berjudul Ovsyanki (judul bahasa Inggris: Silent Souls) yang diadaptasi dari novel dengan tajuk yang sama ditujukan untuk menggambarkan kehidupan orang Merya di era modern.
Suku Merya diceritakan pernah berperang bersama bangsa Bolghar melawan bangsa Tatar.
Meshchera
Meshchera (Rusia: Мещера, Meshchera atau Мещёра, Meshchyora) tinggal di antara Sungai Oka dan Klyazma, yang merupakan kawasan belantara dan rawa gambut. Kawasan ini masih dikenal sebagai Dataran Rendah Meshchera.
Sumber tertulis Rusia pertama yang menyebutkannya adalah Tolkovaya Paleya, dari abad ke-13. Mereka juga disebutkan dalam beberapa kronik Rusia kemudian dari periode sebelum abad ke-16. Hal ini sangat berbeda dengan suku-suku terkait lainnya seperti Merya dan Muroma, yang tampaknya telah bercampur dengan pemukim Slavia Timur pada abad ke-10 dan ke-11. Ivan II, seorang pangeran Moskow, menulis dalam wasiatnya pada tahun 1358 tentang desa Meshcherka, yang ia beli dari kepala suku asli Meshchera bernama Alexander Ukovich. Desa tersebut tampaknya telah dikonversi ke Kristen Ortodoks dan telah menjadi pendukung Moskow.
Meschiera (bersama dengan Mordua, Sibir, dan beberapa kelompok lain yang lebih sulit ditafsirkan) disebutkan dalam Peta Fra Mauro (ca. 1450) dari Venesia.
Beberapa dokumen terkait kampanye Ivan yang Mengerikan ke Kazan juga menyebut nama Meshchera. Catatan ini menyangkut negara Meshchera (dikenal dengan nama Temnikov Meshchera, dari ibu kotanya Temnikov) yang telah berasimilasi dengan suku Mordvin dan Tatar. Pangeran A. M. Kurbsky menulis bahwa bahasa Mordvin digunakan di tanah Meshchera.
Di desa Zhabki (distrik Egorievsk, Oblast Moskow), situs pemakaman Meshchera ditemukan pada tahun 1870. Perhiasan dari perunggu yang diidentifikasi sebagai hasil kebudayaan Finno-Ugrik ditemukan di dalamnya dan berasal dari abad ke-5 hingga ke-8. Temuan yang sangat mirip muncul di Oblast Ryazan dan Oblast Vladimir, memungkinkan para arkeolog untuk menetapkan apa yang menjadi ciri budaya Meshchera. Dua belas situs semacam itu ditemukan di bantaran Sungai Moskow, di sepanjang Sungai Oka hingga kota Kasimov. Pendapat umum saat ini adalah bahwa kebudayaan Oka-Ryazan identik dengan budaya Meshchera. Makam wanita berisikan benda-benda khas Finn Volga dari abad ke-4 hingga ke-7, yang terdiri dari cincin, liontin, ikat pinggang, dan cincin leher.
Di lembah Oka, kebudayaan Meshchera tampaknya telah menghilang pada abad ke-11. Di bagian utara, mereka tampaknya telah mengadopsi iman Ortodoks. Bangsawan Meshchera tampaknya telah berkonversi dan berasimilasi pada abad ke-13, tetapi pemburu dan nelayan Meshchera yang menjadi mayoritas masyarakat diduga masih mempertahankan bahasa dan kepercayaan mereka untuk waktu yang lebih lama. Pada abad ke-16, biara Santo Nikolas didirikan di Radovitsky untuk mengonversi sisa-sisa kaum pagan Meshchera. Keluarga bangsawan Mestchersky di Rusia adalah keturunan langsung suku Meshchera.
Bahasa Meshchera tidak pernah tercatat, dan teori tentang afiliasinya tetap spekulatif. Beberapa ahli bahasa berpikir bahwa bahasa itu merupakan dialek Mordvin, sementara Pauli Rahkonen telah menyarankan berdasarkan bukti bahwa bahasa ini termasuk dalam cabang Permik. Spekulasi Rahkonen telah dikritik oleh ilmuwan lain, seperti oleh Uralis Rusia Vladimir Napolskikh.
Beberapa toponim yang diajukan Rahkonen memiliki asal-usul Permik adalah kata dasar hidronim: Un-, Ič-, ul dan Vil-, yang dapat dibandingkan dengan kata-kata Udmurt uno 'besar', iči 'kecil', vi̮l 'atas', dan ulo 'bawah'. Rahkonen juga berteori bahwa nama Meshchera merupakan kata Permik, dan serumpun dengan kata Komi mösör 'tanah genting'.
Diduga pula sejumlah orang Meschera telah masuk Islam dan berasimilasi dengan Tatar Mišar.
Mordvin
Mordvin (juga Mordva, Mordvinia) merupakan salah satu etnis minoritas terbesar di Rusia. Mereka terdiri dari dua cabang utama, Erzya dan Moksha, serta kelompok lain yang lebih kecil yang disebut Qaratay, Teryukhan, dan Tengushev (atau Shoksha) yang telah terusifikasi dan terturkifikasi selama abad ke-19 hingga ke-20. Kurang dari sepertiga etnis Mordvin tinggal di republik otonom Mordovia dalam Federasi Rusia, di bantaran Sungai Volga.
Mordvin Erzya (Erzya: эрзят, Erzyat; juga Erzia, Erza) yang berbicara bahasa Erzya, dan Mordvin Moksha (Moksha: мокшет, Mokshet), yang menuturkan bahasa Moksha adalah dua kelompok terbesar. Mordvin Qaratay tinggal di Distrik Kama Tamağı di Republik Tatarstan dan telah beralih menggunakan bahasa Tatar, meskipun masih menyisipkan kata-kata Mordvin. Kelompok Teryukhan yang tinggal di Oblast Nizhny Novgorod, mulai berbahasa Rusia pada abad ke-19. Kelompok Teryukhan menyebut diri mereka Mordva, sedangkan orang-orang Qaratay juga menyebut diri mereka Muksha. Mordvin Tengushev tinggal di Mordovia Selatan dan merupakan kelompok peralihan antara Moksha dan Erzya. Salah satu kelompok Erzya disebut Shoksha (atau Shoksho), yang hidup terisolasi dari orang-orang Erzya lainnya, dan dialek/bahasa mereka telah dipengaruhi oleh bahasa Moksha.
Muroma
Orang-orang Muroma (bahasa Slavia Timur Kuno: Мурома) tinggal di lembah Sungai Oka. Mereka disebutkan dalam Kronik Utama. Kota tua Murom di Oblast Vladimir masih menyandang nama suku kuno ini. Orang-orang Muroma membayar upeti kepada penguasa Rus dan, seperti suku Merya, berasimilasi dengan orang-orang Slavia Timur pada abad ke-11 hingga ke-12 ketika wilayah mereka dimasukkan ke Rus Kiev.
Bahasa Muroma dianggap sebagai bahasa Uralik dan sering ditempatkan dalam keluarga Volga-Finnik.
Perm
Suku Udmurt, meskipun menuturkan bahasa Permik, kadang-kadang dianggap termasuk dalam kelompok Finnik Volga, karena tinggal di bagian utara lembah Sungai Volga.
Referensi
Pranala luar
The Gateway to the Meshchera
Kata Kunci Pencarian:
- Orang Finn Volga
- Rumpun bahasa Finnik
- Bencana kelaparan Soviet 1932–33
- Orang Moksha
- Eurasia
- Fenomena Seyma-Turbino
- Mordvin
- Eugene Pallette
- Kekaisaran Rusia
- List of craters in the Solar System
- Multinational state
- List of contemporary ethnic groups
- Haplogroup M (mtDNA)