- Source: Ouzo
Ouzo (ούζο, pengucapan bahasa Yunani: [ˈuzo]) adalah adalah minuman beralkohol suling yang diberi rasa adas manis asal Yunani. Rasa dan komposisinya serupa dengan minuman beralkohol berperisa adas manis lainnya dari daerah sekitarnya, seperti raki (Turki), arak (Arab, Mediterania Timur), mastiha (Bulgaria), pastis (Prancis), dan sambuca (Italia). Ouzo dianggap sebagai minuman nasional Yunani.
Etimologi
Asal usul nama "ouzo" masih menjadi perdebatan. Salah satu anggapan populer adalah bahwa nama minuman ini berasal dari frasa bahasa Italia uso Massalia 'untuk digunakan di Marseille'. Tulisan ini dicetak pada kiriman kepompong ulat sutera pilihan dari Tyrnavos pada abad ke-19 menuju Marseille, untuk membedakan kualitas unggulnya. Menurut cerita, seorang pasha mencicipi minuman tsipouro dan meneriakkan kata-kata tersebut, yang akhirnya membuat nama tersebut menjadi turun-temurun.
Sumber lain mengatakan bahwa kata "ouzo" berasal dari kata bahasa Yunani Kuno ὄζω (ózō, 'mencium'), yang mengacu pada aroma kuat minuman ini. Ada juga yang berpendapat bahwa nama minuman ini berasal dari kata bahasa Turki üzüm yang berarti 'anggur'.
Sejarah
Minuman hasil penyulingan telah berkembang sejak masa Kekaisaran Bizantium dan Utsmaniyah di wilayah Yunani modern dan sekitarnya. Apabila ditelusuri, minuman kuno yang diproduksi dengan penyulingan telah ada sejak 500 SM, seiring ditemukannya alembik (alat penyulingan) di Pulau Kreta. Perkembangan minuman hasil penyulingan ini berlanjut hingga abad ke-14, ketika para biarawan di Gunung Athos meramu minuman beralkohol (raki) dari biji-bijian atau perasan anggur, yang berkembang secara menyeluruh di wilayah Kesultanan Utsmaniyah.
Perkembangan ouzo modern dimulai pada abad ke-19 ketika minuman beralkohol ini diberi campuran rasa rempah dan herbal. Penyulingan ouzo pertama di Yunani didirikan di Tyrnavos oleh Nikolaos Katsaros pada tahun 1856. Ia mencampurkan berbagai jenis herbal dan rempah pada raki, yang memperkaya rasa minuman ini. Tradisi ouzo juga berkembang di Pulau Lesvos. Orang-orang yang memiliki keahlian membuat alat penyulingan minuman dari perunggu bermigrasi dari Asia Minor ke pulau tersebut dan mengembangkan produksi minuman ini. Pada tahun 1984, Isidoros Arvanitis yang berasal dari pulau tersebut meramu resep ouzo dan menciptakan merek yang terkenal di Yunani, bahkan dunia. Sebuah museum ouzo pun didirikan di pulau tersebut, tepatnya di kota Plomari.
Pada tanggal 25 Oktober 2006, Yunani telah mendapatkan hak terhadap ouzo sebagai produk eksklusif negara itu dan Siprus setelah melalui negosiasi dengan Uni Eropa. Ouzo, bersama minuman lainnya tsipouro dan tsikoudia, diakui oleh Uni Eropa sebagai produk eksklusif kedua negara tersebut dengan Perlindungan Status Geografis.
Karakteristik
Menurut Pasal 1 Peraturan Uni Eropa 1576/89, minuman beralkohol berperisa adas manis dapat disebut 'ouzo' hanya jika diproduksi secara eksklusif di Yunani. Ouzo harus diproduksi dengan mencampurkan alkohol yang dibumbui dengan distilasi menggunakan adas manis atau bahan-bahan lainnya. Ouzo harus mengandung alkohol yang diberi perisa dalam proses distilasi, dan berjumlah setidaknya 20% dari kekuatan alkohol ouzo. Distilasi dilakukan dalam penyulingan tembaga tradisional dengan kapasitas hingga 1.000 liter, dan mengandung kadar 55%–80% alkohol menurut volume.
Produksi
Proses pembuatan ouzo dimulai dengan penyiapan 96%–100% kadar alkohol menurut volume dari hasil pertanian, air, dan zat penyedap yang dapat berupa adas manis, adas, bunga lawang, damar wangi Khios, kayu manis, ketumbar, mentha, jahe, kapulaga, Angelica archangelica, cengkeh, tilia, atau lainnya yang dicampurkan ke kuali penyulingan atau καζάνι (kazáni) atau ketel mendidih. Bahan-bahan ini setidaknya berjumlah 20% dari hasil akhir ouzo.
Campuran cairan kemudian dipanaskan hingga mencapai 80°C, dan distilasi dimulai. Proses distilasi berlangsung kira-kira 12 jam, dan dan uap yang dihasilkan dari distilasi disalurkan ke kondensor, menghasilkan distilat alkohol aromatik sekitar 80% kadar alkohol menurut volume.
Cairan yang dihasilkan pada awal dan akhir proses distilasi, yang biasanya disebut "kepala" dan "ekor" dibuang untuk menghindari rasa yang terlalu kuat. Kedua sulingan tersebut biasanya ditambahkan kembali ke campuran dan disuling kembali. Hasil distilasi kedua juga dapat digunakan untuk menghasilkan ouzo dengan kualitas yang berbeda.
Air dapat ditambahkan untuk menghasilkan ouzo 100% hasil penyulingan, hingga mencapai kadar alkohol yang diinginkan. Namun, bagi beberapa penyuling, ada tahap tambahan dalam proses pembuatan, yakni penambahan anetol untuk mencapai kekuatan alkohol tertentu. Beberapa penyuling–kebanyakan dari Yunani Selatan–menambahkan sedikit gula sebelum dicampur dalam air. Cairan kemudian dihomogenisasi dan hasil akhirnya disimpan dalam tangki khusus selama jangka waktu tertentu. Layaknya anggur, ouzo harus dijernihkan melalui proses penyaringan sebelum proses pembotolan.
Penyajian
Ouzo biasanya diminum dalam gelas kecil atau gelas tinggi langsing, disajikan dingin dengan es batu. Karena rasanya yang kuat, ouzo biasanya dijadikan minuman pendamping hidangan kecil (meze) dengan rasa asin, pedas, atau asam.
Efek ouzo
Warna bening ouzo berubah menjadi putih ketika dicampur dengan air atau ditambahkan es batu, proses ini dinamakan efek ouzo. Minyak asiri dari adas manis (anetol) mudah larut dalam ouzo murni yang memiliki kandungan alkohol tinggi (di atas 38%). Dengan mencampurkannya dengan air, kekuatan alkohol ouzo berkurang dan minyak tersebut tidak dapat lagi larut, mengubah warnanya menjadi warna putih susu (louche, atau disebut sebagai γαλανάδα [galanáda] dalam bahasa Yunani).
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Ouzo
- Adas manis
- Minuman beralkohol
- Cap tikus
- Minuman keras
- Anetol
- Tursu
- Tuak
- Arak (minuman keras)
- Rakı
- Ouzo
- Ouzo effect
- Ouzo Plomari
- Moby Orli
- Sambuca
- Anethole
- Tsipouro
- Rakı
- Anise drinks
- Meze