- Source: Paludikultur di Indonesia
Paludikultur di Indonesia merupakan upaya budi daya lahan gambut di Indonesia yang segala kegiatannya dilakukan dengan batasan-batasan tertentu dengan maksud menghindari kerusakan ekosistem gambut. Paludikultur di Indonesia mampu meningkatkan inovasi dan improvisasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam paludikultur. Kegiatan palidukultur di Indonesia merupakan upaya mengembalikan ekosistem rawa gambut yang telah rusak menjadi seperti keadaan semula.
Budi daya
Paludikultur di Indonesia merupakan upaya budi daya lahan gambut di Indonesia yang segala kegiatannya dilakukan dengan batasan-batasan tertentu dengan maksud menghindari kerusakan ekosistem gambut. Sejak dahulu, masyarakat Indonesia telah mengenal dan melakukan praktik-praktik paludikultur secara tradisional. Masyarakat Indonesia memanfaatkan lahan gambut untuk keperluan pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan. Kegiatan yang dilakukan berupa penanaman tanaman khas rawa gambut atau tanaman lokal yang dapat hidup di kondisi lahan basah.
Pemilihan jenis tanaman paludikultur yang akan dibudidayakan disesuaikan dengan manfaat yang diperoleh dari tanaman tersebut. Di Indonesia, tanaman paludikultur harus mempunyai salah satu fungsi berikut: 1) penghasil pangan, 2) penghasil serat, 3) sumber bio-energi, 4) sumber obat-obatan, 5) penghasil getah, 6) hasil hutan, dan 7) tanaman konservasi. Tanaman penghasil pangan berupa sagu, asam kandis, kerantungan, pepaken, mangga kasturi, mangga kueni, rambutan, nipah, kelakai, dan tengkawang. Tanaman penghasil serat berupa geronggang, terentang, dan gelam. Sumber bio-energi diperoleh dari gelam, sagu, dan nipah. Jeletung, nyato, dan sundi menghasilkan getah. Sumber obat-obatan diperoleh dari akar kuning dan pulai. Gaharu, gemor, purun tikus, dan rotan irit menjadi komoditas hasil hutan, sedangkan ramin dan meranti merah menjadi kayu yang bernilai konservasi.
Manfaat
Paludikultur di Indonesia mampu meningkatkan inovasi dan improvisasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam paludikultur. Produk-produk hasil paludikultur di Indonesia mampu menghasilkan berbagai komoditas penting. Produk paludikultur digunakan untuk memenuhi keperluan pangan dan pakan. Selain itu, produk paludikultur juga mampu digunakan sebagai bahan bakar dan bahan baku industri. Kegiatan palidukultur di Indonesia juga merupakan upaya mengembalikan ekosistem rawa gambut yang telah rusak menjadi seperti keadaan semula.
Referensi
Daftar pustaka
= Buku
=Badan Restorasi Gambut (2016). Rencana Strategis Badan Restorasi Gambut 2016-2020 (PDF). Jakarta: Badan Restorasi Gambut.
Lisnawati dkk. (2019). Inisiasi Paludikultur di Indonesia: Pilihan Komoditi Restorasi Kesatuan Hidrologis Gambut. Jakarta: Kedeputian Bidang Penelitian dan Pengembangan Badan Restorasi Gambut Republik Indonesia. ISBN 978-623-92006-1-9.
Tata, Hesti Lestari dan Adi Susmianto (2016). Prospek Paludikultur Ekosistem Gambut Indonesia. Bogor: Forda Press. ISBN 978-602-6961-05-1. Ringkasan.
Kata Kunci Pencarian:
- Paludikultur di Indonesia
- Paludikultur
- Taman Nasional Sebangau
- Garis besar Indonesia
- Hutan Rawa Gambut Merang-Kepayang