- Source: Pandemi Covid-19 di USS Theodore Roosevelt
Koronavirus sindrom pernapasan akut berat 2 (SARS-CoV-2) yang menjadi penyebab dari pandemi COVID-19 terdeteksi di kapal induk USS Theodore Roosevelt pada bulan Maret 2020 selama berada di lautan. Awak kapal yang terkena dievakuasi dan kapal diperintahkan ke Guam. Kaptain kapal, Brett Crozier, menginginkan mayoritas awak kapal diturunkan dari kapal untuk mencegah penyebaran penyakit, tapi atasannya ragu. Setelah beberapa hari, Crozier mengirim surat elektronik ke tiga atasannya dan tujuh kapten angkatan laut dan menguraikan rencananya untuk kapal dievakuasi karena virus tidak bisa terus ditahan berada di kapal. Surat tersebut bocor ke pers dan besoknya Angkatan Laut memerintahkan sebagian besar awak kapal bersandar. Akantetapi, Crozier dicopot dari jabatan oleh Sekretaris Penggati Angkatan Laut, Thomas Modly. Perintah Modly' kontroversial dan pidatonya kepada awak kapal yang berada di kapal dikritik. Modly mundur dari jabatannya beberapa hari kemudian. Pada pertengahan April, ratusan awak kapal, termasuk Crozier menunjukkan hasil positif dengan satu korban jiwa.
Lini masa
Pada musim semi tahun 2020, kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat Theodore Roosevelt berlayar di Samura Pasifik. Kapal ini mengunjungi Guam pada tanggal 7 Februari 2020 ketika kapal pesiar ditolak masuk ke Guam karena takut virus. Kasus pertama Pandemi COVID-19 Guam pertama kali dikonfirmasi pada tanggal 15 Maret 2020, sehingga kedatangan kapal ini memberikan tekanan terhadap kemampuan pulau tersebut untuk menghadapi kasus tambahan.
= Maret
=Pada tanggal 5 Maret, kapal ini melakukan pemberhentian selama empat hari di Da Nang, Vietnam. Pada hari sebelumnya, beberapa pelaut tinggal di hotel yang pernah ditinggali dua orang positif COVID-19. Setelah mengetahui ini, awak kapal diperintahkan kembali ke kapal dan pelaut yang menginap di hotel diisolasi. Pada saat itu, kapal ini tidak memiliki alat uji penyakit koronavirus 2019. Kapal berangkat pada tanggal 9 Maret. Beberapa minggu selanjutnya, tim medis kapal memonitor para awak atas tanda infeksi. Para pelaut yang telah mengunjungi hotel dinyatakan negatif. Sampel diuji oleh laboratorium berjalan Angkatan Laut di kapal pada tanggal 19 Maret.
Pada tanggal 22 Maret, pelaut pertama dinyatakan positif . Ketika tanggal 24 Maret, 3 pelaut selanjutnya dinyatakan positif, sehingga empat pelaut tersebut diterbangkan ke Guam. Keesokan harinya, 5 orang lainnya juga diterbangkan ke Guam.
Setelah beberapa hari, jumlah positif naik menjadi puluhan. Theodore Roosevelt diperintahkan ke Guam dan bersandar pada tanggal 26 Maret 2020 dengan mayoritas awak kapal dibatasi pergerakannya hanya di sekitar kapal dan pelabuhan.
Pada tanggal 30 Maret, pejabat pimpinan kapal, Kapten Brett Crozier mengirim surat elektronik yang tidak diklasifikasikan kepada tiga laksamana di rantai pimpinananya , termasuk komandan Armada Pasifik Amerika Serikat dan Laksamana Stuart P. Baker, Komandan Kelompok Penyerang Kapal Induk 9 dan atasannya langsung. Memo tersebut menguraikan wabah koronavirus di kapal dan merekomendasikan bahwa dia diizinkan mengevakuasi semua pelaut yang tidak penting untuk dikarantina dan mensanitasi kapal. Tujuh Kapten - 5 di kapal Theodore Roosevelt dan dua orang asisten dari Atasan Laksamana menerima salinan surat elektronik tersebut.
Pada tanggal 31 Maret, lebih dari 100 pelaut dinyatakan positif. Surat tersebut bocor ke San Francisco Chronicle yang menerbitkannya.
Surat Crozier
Ketika kapal tiba di Guam pada tanggal 26 Maret, Crozier menginginkan sebagian besar awak kapalnya segera diturunkan dari kapal kedaratan dengan mengatakan bahwa tidak mungkin untuk mencegah penyebaran virus di ruang sempit yang ada di kapal. Baker yang menjadi pejabat pimpinan dari Kelompok Penyerang Kapal induk 9 sekaligus atasan langsung Crozier tidak setuju dan merasa tindakan tersebut tidak praktis dan terlalu drastis.
Pada tanggal 30 Maret, Crozier mengirim surat elektronik untuk mengkomunikasikan status kapal dan awaknya serta menyatakan bahwa tidak mungkin untuk melakukan rekomendasi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat/ Angkatan Laut terhadap karantina mandiri atau pembatasan sosial para awak yang ada di kapal. Crozier mengacu pada penyebaran virus di kapal pesiar yang lebih sepi di Diamond Princess sebagai contoh bagaimana virus dengan cepat menyebar di kapal yang lebih ramai. Surat itu memberikan pilihan kepada atasannya, termasuk siap bertarung ketika sakit, tetapi merekomendasik mayoritas awak kapalnya dievakuesi dengan meninggalkan beberapa awak di kapal untuk menjaga reaktor nuklir, menjaga kapal. dan mensanitasi kapal. Surat elektronik tersebut dikirimkan ke tiga pejabat atasannya termasuk Baker dan disalin ke 7 Kapten: 5 di kapal dan 2 asisten eksekutif laksamana. Surat tersebt bocor ke San Francisco Chronicle dan diterbitkan keesokan harinya.
Crozier dicopot sebagai pemimpin kapal dan akibatnya
Pada tanggal 2 April, Modly mencopot Crozier sebagai pemimpin kapal karena meminta bantuan menggunakan "surat elektronik yang tidak aman" ke banyak orang dibandingkan mengikuti rantai pimpinan sekaligus menambahkan "membiarkan kompleksitas tantangan munculnya COVID-19 di kapal membuat kemampuannya bertindak profesional kewalahan". Crozier tetap di Angkatan Laut dan mempertahankan pangkatnya. Setelah Crozier meninggalkan kapal, para pelaut terlihat mengelu-elukan "Cap-tain Cro-zier" di sebuah video yang diunggah ke Twitter dengan judul " Secara salah dicopot dan melakukan hal yang benar oleh para pelaut."Modly mengklaim bahwa Crozier telah mengirim surat tersebut ke siapapun yang tentang situasi ini, bahkan "menyalinnya ke 20 sampai 30 orang lainnya" Akhirnya, The Washington Post mendapatkan surat elektronik tersebut dan menemukan kenyataan bahwa surat tersebut hanya telah dikirimkan ke 10 orang yang terdiri dari laksamana angkatan laut dan kapten.
Kematian
Pada tanggal 13 April, kematian seorang Kepala Bintara berusia 41 tahun diumumkan. Charles Thacker Jr. menjadi anggota aktif Angkatan Laut Amerika Serikat pertama yang meninggal karena COVID-19.