- Source: Parshvanatha
Parshvanatha (Pārśvanātha), juga dikenal sebagai Parshva (Pārśva), merupakan Tirthankara yang ke-23 atau 24 (pembuat jangkat, guru) Jainisme. Ia adalah Jain Tirthankara terawal yang umumnya diakui sebagai seorang tokoh sejarah. Biografinya tidak pasti, dengan sumber-sumber Jain menempatkannya di antara abad ke-9 atau 8 SM, dan para sejarahwan yang menyatakan bahwa ia mungkin hidup pada abad ke-8 atau 7 SM. Bersama dengan Mahavira, Resaba dan Neminatha, Parshvanatha adalah satu dari empat Tirthankara yang menarik pemujaan paling devosional di antara orang-orang Jain. Ikonografinya terkenal karena kerudung ular di atas kepalanya, dan pemujaannya sering mencakup Dharanendra dan Padmavati – dewa ular dan dewi Jainisme.
Parshvanatha dikatakan di dalam teks Jain yang telah lahir di (Benares, India), meninggalkan kehidupan duniawi dan mendirikan sebuah komunitas pertapa. Ia dikreditkan dengan memulai tradisi "lipat empat hambatan" bagi para rahib – jangan membunuh, jangan mencuri, jangan berbohong dan jangan memiliki properti. Teks-teks Svetambara, seperti bagian 2.15 dari Acaranga Sutra, menyatakan bahwa orang tua Mahavira adalah pengikut Parshvanatha, yang menghubungkan Mahavira dengan teologi yang sudah ada sebelumnyadan sebagai pembaharu tradisi penyokong Jain yang sudah ada sebelumnya. Mahavira memperluas cakupan pengekangan pertama Parshvanatha, dengan gagasannya tentang Ahimsa (tanpa kekerasan), bahkan melepaskan pakaian, dan menambahkan sumpah monastik selibat kelima dalam praktik asketisme. Sebaliknya Parshvanatha menurut mereka tidak mewajibkan selibat, dan mengizinkan pemakaian pakaian luar sederhana oleh para rahib. Perbedaan di antara gagasan Parshvanatha dan Mahavira, telah menjadi salah satu dari banyak fondasi bersejarah di balik perselisihan di antara dua sub-tradisi Jain besar – Śvētāmbara dan Digambara. Sekta Digambara tidak setuju dengan interpretasi Svetambara, dan mereka menolak teori perbedaan ajaran-ajaran Parshvanatha dan Mahavira.
Popularitas Parshvanatha di kalangan Jain tersebar luas, menurut Paul Dundas – seorang profesor bahasa sansekerta yang dikenal dengan terbitannya di Jainisme. Parshva populer dilihat sebagai pembuat jangkat yang menghilangkan rintangan dan memiliki kapasitas untuk menyelamatkan. Parshvanatha meninggal di Gunung Sammeta (Madhuban, Jharkhand) di sepanjang Sungai Gangga, sebuah tempat yang merupakan tempat ziarah penting untuk semua sub-tradisi di dalam Jainisme.
Catatan
Referensi
= Kutipan
== Sumber
=Kata Kunci Pencarian:
- Parshvanatha
- Tirthankara
- Sejarah India
- Filsafat India
- Mahawira
- Periode Weda
- Hubungan terkait Hinduisme dan Jainisme
- Revolusi Hijau di India
- Mahajanapada
- Dinasti Durrani
- Parshvanatha
- Parshvanatha temple
- Dilwara Temples
- Parshvanath Jain temples, Varanasi
- Ranakpur Jain temple
- Jain temples, Halebidu
- Parshvanatha temple, Khajuraho
- 870s BC
- Mahavira
- Parshvanatha basadi, Shravanabelgola