- Source: Pasutan
Tuanku Panglima Pasutan (1728—1761), bergelar Kejuruan Padang, adalah penguasa keempat Kesultanan Deli. Ia menggantikan ayahnya Tuanku Panglima Paderap, tetapi terjadi perpecahan dalam keluarga sehingga sebagian wilayah Deli berpisah, yang kemudian menjadi Kesultanan Serdang.
Perpecahan Deli dan Serdang
Ketika Tuanku Paderap meninggal dunia pada tahun 1728, selama beberapa tahun sempat terjadi perebutan kekuasaan di Deli. Hal ini karena Tuanku Jalaluddin anak pertama Tuanku Paderap tidak bisa menggantikan kedudukan ayahnya, sebab memiliki kecacatan jasmani. Akhirnya, Tuanku Pasutan menjadi penguasa Deli yang keempat, sementara adiknya Tuanku Umar menjadi memisahkan diri dan menjadi penguasa Serdang yang pertama.
Pemerintahan
Di masa pemerintahannya, Tuanku Pasutan memindahkan ibu kota pemerintahan dari Padang Datar ke Labuhan Deli. Ia mendirikan istana baru dan masjid raya di sana. Ia juga memberikan gelar Datuk bagi para kepala suku (sebiyak-biyak) penduduk asli Deli yang mendukungnya.Adapun keempat suku yang memperoleh gelar itu adalah; daerah Sepuluh Dua Kuta yang meliputi daerah Hamparan Perak dan sekitarnya, daerah Serbanyaman yang meliputi daerah Sunggal dan sekitarnya, daerah Senembah yang meliputi daerah Patumbak, Tanjung Morawa dan sekitarnya, dan daerah Sukapiring, yang meliputi daerah Kampung Baru dan Medan Kota sekitarnya.
Wafat
Tuanku Pasutan wafat tahun 1761, dan dimakamkan di pemakaman para sultan Deli di Masjid Raya Al-Osmani.
Lihat pula
Kesultanan Deli
Kesultanan Serdang
Daftar Sultan Deli
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Pasutan
- Gandar Wahid
- Arus air laut
- Pasang surut
- Estuari
- Tabel pasang surut air laut
- Kesultanan Serdang
- Masjid Al-Osmani
- Paderap
- Kabupaten Tabanan
- Sultanate of Deli
- Sultanate of Serdang
- List of state leaders in the 18th century
- Maguindanao massacre
- Gandar Wahid
- Al-Osmani Mosque
- Paderap