- Source: Pembantaian Guangzhou
Pembantaian Guangzhou adalah pembantaian terhadap penduduk di kota pelabuhan Guangzhou yang makmur pada tahun 878–879 oleh pasukan pemberontak pimpinan Huang Chao yang berusaha menggulingkan Dinasti Tang. Dari ratusan ribu korban termasuk puluhan ribu pedagang asing, terutama orang Arab dan Persia.
Latar belakang
Sebelumnya telah terjadi pembantaian Yangzhou (760) ketika kaum pemberontak di bawah pimpinan Tian Shengong membantai komunitas pedagang Arab dan Persia yang kaya raya. Menurut Liu Xu (887–946), pemimpin redaksi Kitab Dinasti Tang Lama, salah satu kitab yang termasuk dalam Dua Puluh Empat Sejarah, ribuan pedagang Arab dan Persia terbunuh ketika kota Yangzhou dijarah oleh tentara pemberontak Tian Sheng-Gong.
Para perompak yang terdiri dari orang-orang Arab dan Persia telah menyerbu dan menjarah gudang-gudang di Guangzhou (dikenal sebagai Khanfu atau Sin-Kalan) pada 758 M, menurut laporan pemerintah lokal Guangzhou pada 30 Oktober 758, yang berhubungan dengan hari Guisi (癸巳) yaitu bulan kesembilan penanggalan Tiongkok pada tahun pertama era Qianyuan Kaisar Suzong dari Tang. (大食, 波斯寇廣州)
Ketika pasukan Huang tiba di gerbang Guangzhou pada 878. Pasukannya menyerbu Guangzhou, meneror kota dan menargetkan penduduk asing, yang telah menjadi kaya selama bertahun-tahun. Pasukan pemberontak Huang Chao memanfaatkan sentimen populer tentang kemorosotan dinasti Tang dan kehidupan ekonomi mereka sendiri yang diperburuk oleh kehadiran orang asing yang serakah. Menurut sumber-sumber Arab, pembalasan itu berlangsung brutal, jumlah korban tewas dalam apa yang dikenal sebagai "Pembantaian Guangzhou" mungkin mencapai 200.000 orang.
Pembantaian
Menurut penulis Arab Abu Zayd Hasan As-Sirafi, pemberontak yang dipimpin oleh Huang Chao itu menaklukkan, menangkap dan membantai orang Yahudi, Muslim Arab, Muslim Persia, Zoroastrian (Majusi) dan orang Kristen. Pasukan Huang Chao berada di Guangzhou selama 878–879. Mereka juga menghancurkan perkebunan mulberry.
Sebagian besar para korban adalah orang asing dan kaya.
Jumlah korban berkisar antara 120.000-200.000 termasuk orang-orang asing.
Orang asing telah menetap di Tiongkok pada periode yang berbeda-beda, tetapi setelah beberapa lama, mereka dibantai. Misalnya, orang-orang Mohammad dan yang lainnya yang menetap di Kanton pada abad kesembilan, dan pada 889 dikabarkan bahwa 120.000 pemukim asing telah dibantai.
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Pembantaian Guangzhou
- Pembantaian Shakee
- Pembantaian Yangzhou (760)
- Pembantaian Shanghai
- Yahudi di Indonesia
- Zoroastrianisme di India
- Sasaki Tōichi
- Gereja Katolik di Hong Kong
- Asmara Nababan
- Pemerintahan Nasionalis