- Source: Pemberontakan 8888
Unjuk rasa Prodemokrasi Populer Nasional 8888 (MLCTS: hrac le: lum:), juga dikenal sebagai Pemberontakan 8-8-88, atau Pemberontakan Kekuatan Rakyat, Gerakan Demokrasi Rakyat dan Pemberontakan 1988, adalah serangkaian unjuk rasa nasional, berpawai, dan kerusuhan sipil di Burma (Myanmar) yang memuncak pada Agustus 1988. Peristiwa-peristiwa penting terjadi pada 8 Agustus 1988 dan karenanya dikenal sebagai Pemberontakan 8888.
Sejak tahun 1962, Partai Program Sosialis Burma telah memerintah negara itu sebagai sebuah negara satu partai totaliter, dipimpin oleh Jenderal Ne Win. Di bawah agenda pemerintah, yang disebut Jalan Burma Menuju Sosialisme, yang melibatkan isolasi ekonomi dan penguatan militer, Burma menjadi salah satu negara paling miskin di dunia. Banyak perusahaan di sektor formal ekonomi dinasionalisasi, dan pemerintah menggabungkan perencanaan pusat gaya Soviet dengan kepercayaan Buddhis dan tradisional.
Pemberontakan 8888 dimulai oleh siswa di Yangon (Rangoon) pada 8 Agustus 1988. Unjuk rasa mahasiswa menyebar ke seluruh negeri. Ratusan ribu biksu, anak-anak, mahasiswa, ibu rumah tangga, dokter, dan orang awam berunjuk rasa menentang pemerintah. Pemberontakan berakhir pada 18 September setelah kudeta militer berdarah oleh Dewan Pemulihan Hukum dan Ketertiban Negara (SLORC). Ribuan kematian telah dikaitkan dengan militer selama pemberontakan ini, sementara pihak berwenang di Myanmar menyebutkan jumlah korban tewas sekitar 350 orang.
Selama krisis, Aung San Suu Kyi muncul sebagai ikon nasional. Ketika junta militer menyelenggarakan pemilihan umum tahun 1990, partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi, memenangkan 81% kursi di pemerintahan (392 dari 492). Namun, junta militer menolak untuk mengakui hasilnya dan terus memerintah negara itu sebagai Dewan Pemulihan Hukum dan Ketertiban Negara. Aung San Suu Kyi juga ditempatkan dalam tahanan rumah. Dewan Pemulihan Hukum dan Ketertiban Negara akan merupakan sebuah perubahan kosmetik dari Partai Program Sosialis Burma. Tahanan rumah Suu Kyi dicabut pada tahun 2010, ketika perhatian dunia untuknya memuncak lagi selama pembuatan film biografi The Lady.
Latar belakang
= Masalah ekonomi
=Sebelum krisis, Burma telah diperintah oleh rezim Jenderal Ne Win yang represif dan terisolasi sejak tahun 1962. Negara ini memiliki utang nasional $3,5 miliar dan cadangan devisa antara $20 juta dan $35 juta, dengan rasio jasa utang mencapai setengah dari anggaran nasional. Pada November 1985, para mahasiswa berkumpul dan memboikot keputusan pemerintah untuk menarik uang kertas Burma. Masalah ekonomi ditambah dengan penumpasan pemberontakan membutuhkan keterlibatan berkelanjutan di pasar internasional.
Lihat pula
Revolusi Kekuatan Rakyat EDSA (1986)
Unjuk rasa Tiananmen 1989
Referensi
= Bibliografi
=Bacaan lanjutan
Pranala luar
Voices of '88, Soros.
Video – 8888s anniversary activity in London Burmese' Embassy and Downing street, and Ms Suu Kyi's Birthday, calling for democratic reform in Burma
8888 Photos, Burmese American Democratic Alliance.
Templat:Topik Myanmar
Kata Kunci Pencarian:
- Pemberontakan 8888
- Pemberontakan Komunis di Sarawak
- Pemberontakan Jerman Timur 1953
- The Irrawaddy
- Pemberontakan Simba
- Perang Saudara Myanmar
- Soeharto
- Pemberontakan Tibet 1959
- Perang Arab–Israel 1948
- Pakta Pertahanan Asia Tenggara