- Source: Pemilihan umum Presiden Austria 2016
Pemilihan umum Presiden Austria 2016 diadakan pada 24 April 2016 dan ronde kedua diadakan pada 22 Mei 2016. Presiden petahana Heinz Fischer telah menjabat dua kali dan tidak dapat maju untuk masa jabatan ketiga. Pemilihan ronde pertama dimenangkan oleh Norbert Hofer dari Partai Kemerdekaan Austria. Alexander Van der Bellen yang merupakan anggota Partai Hijau Austria maju sebagai calon independen dan meraih posisi kedua. Calon dari dua partai yang berkuasa (Partai Rakyat Austria dan Partai Demokrat Sosial Austria) masing-masing meraih posisi keempat dan kelima, sementara calon independen Irmgard Griss meraih posisi ketiga. Karena tidak ada calon yang memperoleh mayoritas suara, Hofer dan Van der Bellen berhadapan dalam ronde kedua yang diadakan pada bulan Mei. Walaupun hasil pemilihan pada ronde kedua sempat menunjukkan bahwa Hofer unggul, hasil ini tidak mencakup suara yang dikirim lewat pos. Pada 23 Mei 2016, setelah suara yang dikirim lewat pos juga dihitung, Alexander Van der Bellen secara resmi mengalahkan Hofer, walaupun perbedaan suara di antara keduanya tidak terlalu besar. Namun, pada 1 Juli, hasil pemilihan pada ronde kedua dibatalkan setelah hasil di 20 distrik administratif ditentang, dan Mahkamah Konstitusi Austria menemukan bahwa hukum elektoral Austria telah diabaikan di 14 distrik. Mahkamah Konstitusi mendapati bahwa lebih dari 77.900 suara abstain dihitung terlalu awal, walaupun mereka tidak mengindikasikan apakah telah terjadi kecurangan. Pemilihan ulang direncanakan akan diadakan pada 2 Oktober, tetapi pada akhirnya ditunda tanggal 4 Desember 2016 akibat penggunaan lem yang tidak benar pada surat suara. Setelah berbulan-bulan, pada akhirnya Van Der Bellen berhasil memenangkan pemilihan ini dengan persentase yang lebih tinggi dari pemilihan pada 22 Mei.
Hasil
Catatan kaki
Kata Kunci Pencarian:
- Pemilihan umum Presiden Austria 2016
- Austria
- Pemilihan umum Presiden Austria 2010
- Soeharto
- B. J. Habibie
- Alexander Van der Bellen
- Irmgard Griss
- Soekarno
- Soedharmono
- Richard Lugner
- List of enacting clauses
- Australia–Indonesia relations