- Source: Pengeboman Baqubah 3 Maret 2010
3/info/pengeboman" target="_blank">Pengeboman 3/info/baqubah" target="_blank">Baqubah 3 Maret 2010 adalah serangkaian tiga 3/info/pengeboman" target="_blank">pengeboman di 3/info/baqubah" target="_blank">Baqubah, Irak, tangga; 3 Maret 2010 yang menewaskan sedikitnya 33 orang dan melukai 55 orang lainnya. 3/info/baqubah" target="_blank">Baqubah, sebuah kota campuran Sunni dan Syiah, adalah ibu kota Governorat Diyala, sekitar 40 mil (64 km) di utara ibu kota negara, Baghdad.
3/info/pengeboman" target="_blank">Pengeboman ini terjadi menjelang pemilihan parlemen yang dijadwalkan pada tanggal 7 Maret 2010. Pada pukul 09:45 waktu setempat, sebuah bom mobil diledakkan dekat kantor polisi di bagian barat kota. Beberapa saat kemudian, sekitar 100 yard (91 m) dari lokasi kejadian, bom mobil lain diledakkan dekat gedung pemerintah provinsi. Seorang pengebom bunuh diri kemudian meledakkan bom di rumah sakit tempat sejumlah orang terluka dirawat. Pengebom rumah sakit ini menyamar sebagai seorang letnan polisi dan mengendarai ambulans ke rumah sakit. Bom keempat ditemukan dekat rumah sakit dan dijinakkan.
Setelah 3/info/pengeboman" target="_blank">pengeboman, jam malam penuh diberlakukan di kota 3/info/baqubah" target="_blank">Baqubah yang membatasi para pejalan kaki. Di antara korban tewas adalah sepuluh polisi, dan Dr. Ali al-Timimi, kepala departemen kesehatan Governorat Diyala.
Pelaku 3/info/pengeboman" target="_blank">pengeboman harus dikenali, tetapi Al-Qaeda di Irak sebelumnya berjanji untuk mengganggu pemilihan tanggal 7 Maret. Pihak keamanan Amerika Serikat dan Irak telah memperingatkan bahwa serangan lebih lanjut dapat terjadi sebelum dan bahkan setelah pemilihan. Meski diragukan, pengambilan suara awal dimulai seperti yang dijadwalkan pada pagi 4 Maret.
Tanggapan internasional
Amerika Serikat – Juru bicara Pentagon, Geoff Morrell mengatakan "Serangan itu memalukan dan menyedihkan. Kami sangat mengutuk itu, yang mengatakan, baik serangan ini ataupun usaha-usaha sebelumnya untuk menggagalkan proses pemilihan dan untuk mengganggu pemerintah belum dan tidak akan berhasil."