- Source: Permukiman Portugis di Chittagong
Chittagong (Xatigan dalam bahasa Portugis) adalah kota terbesar kedua di Bangladesh dan pelabuhan terbesar di Kesultanan Benggala. Kota ini pernah menjadi pos dagang Imperium Portugis pada abad ke-16 dan ke-17. Bangsa Portugis pertama kali mendirikan permukiman di Chittagong sekitar tahun 1528 dan meninggalkan kota tersebut pada tahun 1666 setelah Chittagong direbut oleh Kemaharajaan Mughal. Permukiman Portugis di Chittagong merupakan wilayah kolonial Eropa pertama di kawasan Benggala.
Pendirian
Pada tanggal 9 Mei 1512, armada empat kapal yang dipimpin oleh João da Silveira dari Estado da India tiba di Chittagong. Pabrik pertama Portugis di Chittagong didirikan pada tahun 1517. Pedagang dari Malaka Portugis, Bombay dan Ceylon juga sering mampir ke kawasan ini.
Pada tahun 1528, Sultan Benggala mengizinkan Portugis untuk membangun pabrik dan kantor bea cukai di Pelabuhan Chittagong. Sebuah benteng dan pangkalan laut lalu didirikan di Firingi Bandar. Permukiman ini berkembang menjadi pelabuhan Eropa paling penting di Teluk Benggala pada Abad Penjelajahan. Sistem cartaz diberlakukan di permukiman ini, sehingga semua kapal di kawasan tersebut harus membeli lisensi dagang laut dari Portugis.
Lihat pula
Permukiman Belanda di Rajshahi
Komunitas Armenia di Dhaka