- Source: Pertempuran Kherson
Pertempuran Kherson adalah pertempuran militer antara pasukan Rusia dan Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022 sebagai bagian dari kampanye invasi Rusia ke Ukraina di Ukraina selatan. Pertempuran ini berakhir pada 2 Maret 2022 ketika pasukan Rusia berhasil menguasai kota Kherson dan sebagian wilayah di tepi Sungai Dnieper. Hal ini merupakan kota pertama dan satu-satunya ibu kota regional, yang berhasil kuasai oleh pasukan Rusia selama berlangsungnya invasi. Kemudian setelahnya, menyusul pendudukan Rusia di Oblast Kherson.
Serangan Rusia dan pendudukan Kherson
= Februari
=Pada 24 Februari, pasukan Rusia menginvasi Oblast Kherson dari arah selatan melintasi Krimea, yang disampaikan melalui pernyataan presiden Volodymyr Zelenskyy bahwa "Pasukan kami melakukan pertempuran sengit dekat pinggiran kota Kherson, pihak musuh mendesak dari Krimea yang telah diduduki untuk bergerak menuju Melitopol". Pasukan Rusia berhasil mencapai kota Kherson pada malam tanggal 24 Februari, lalu merebut jembatan Antonivka. Jembatan ini merupakan penyeberangan strategis di atas Sungai Dnieper menuju persimpangan penting kota Mykolaiv.
Dini hari tanggal 25 Februari, pasukan Ukraina berhasil merebut kembali jembatan tersebut dalam pertempuran sengit yang mengakibatkan sejumlah tentara tewas serta beberapa unit kendaraan militer hancur di atas jembatan. Serangan balik Ukraina tersebut menghalau pasukan Rusia untuk bergerak ke utara dan merebut persimpangan Dnieper terdekat berikutnya, yakni kota Nova Kakhovka. Pasukan Rusia kembali melancarkan serangannya dan berhasil merebut Jembatan Antonivka esok harinya.
Pada tanggal 26 Februari, Walikota Kherson, Ihor Kolykhaiev, menyatakan bahwa pasukan Rusia mundur dari Kherson karena serangan udara yang dilakukan oleh pasukan Ukraina, sehingga kota tersebut tetap berada di bawah kendali Ukraina. Seorang pejabat Ukraina, Anton Herashchenko, kemudian menyatakan bahwa barisan tentara Rusia telah dikalahkan oleh pasukan Ukraina di wilayah selatan Kherson dekat kota Oleshky. Belakangan, Jaksa Agung Ukraina, Iryna Venediktova, mengklaim bahwa pasukan Rusia telah membunuh seorang jurnalis dan sopir ambulans di dekat Kherson. Ia menyatakan bahwa penegak hukum Ukraina, telah menyelidiki kasus tindak pidana atas penembakan tersebut.
Pada pagi hari tanggal 27 Februari, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa pasukan Rusia telah mengepung Kherson dan menurut pejabat Ukraina, Rusia merebut sebagian kota, termasuk Bandara Internasional Kherson. Pagi harinya, Angkatan Udara Ukraina diduga berhasil melakukan serangan drone terhadap pasukan Rusia di kota Chornobaivka, yang terletak di wilayah utara Kherson.
Pejabat Ukraina menyatakan bahwa per tanggal 27 Februari, pasukan Rusia mulai melakukan relokasi penduduk dengan memindahkan warga-warga sipil dari desa-desa terdekat menuju Kherson dan menggunakan mereka sebagai tameng manusia.
= Maret
=Pada pagi tanggal 1 Maret, para pejabat Ukraina menyatakan bahwa pasukan Rusia telah melancarkan serangan baru terhadap Kherson dan bergerak maju dari Bandara Internasional Kherson menuju ke jalan raya antara Kherson dan Mykolaiv. Pasukan Rusia mengepung kota, hingga berhasil mencapai jalan raya, lalu bergerak menuju desa Komyshany, sebelum membangun pos pemeriksaan. Kemudian pasukan Rusia berhasil memasuki Kherson hari berikutnya. Kolykhaiev menggambarkan dampak terhadap para warga di kota tersebut, dengan menyatakan bahwa banyak warga yang tetap tinggal di rumah mereka dan di tempat-tempat perlindungan bom. Ia juga mengklaim bahwa sejumlah sekolah dan gedung-gedung tinggi, rusak akibat pertempuran tersebut, sementara bangunan hunian, ditembaki oleh pasukan Rusia. Kolykhaiev juga mengklaim bahwa pada 1 Maret, tentara Rusia menembak para warga yang membawa bom molotov. Pada pagi hari tanggal 2 Maret, Kolykhaiev juga melaporkan bahwa pasukan Rusia telah berhasil menduduki stasiun kereta api dan pelabuhan sungai. Kemudian pada pagi harinya, tampak pasukan Rusia terlihat di Svobody Square di pusat kota Kherson, tempat gedung Administrasi Regional Kherson berada. Kementerian Pertahanan Rusia kemudian mengklaim bahwa pasukan Rusia telah berhasil menduduki kota tersebut, sementara pejabat Ukraina dan Amerika membantah klaim tersebut dengan menyatakan bahwa pertempuran terus berlanjut.
Kemudian pada tanggal 2 Maret, sekelompok tentara Rusia berserta komandannya yang berjumlah sekitar sepuluh orang, memasuki gedung Dewan Kota dan memulai proses negosiasi dengan Kolykhaiev. Pada malam tersebut, Kolykhaiev mengumumkan bahwa ia telah menyerah dan komandan Rusia bermaksud untuk membentuk pemerintahan militer. Kolykhaiev mengakui bahwa militer Ukraina tidak lagi berada di Kherson dan pejabat lainnya menyatakan pasukan Rusia telah berada di seluruh wilayah kota. Menurut Kolykhaiev, pertempuran tersebut mengakibatkan kematian sekitar 300 tentara dan warga sipil Ukraina serta kerusakan parah pada infrastruktur kota. Ia juga mengatakan bahwa banyak jenazah yang makamkan di kuburan massal dan banyak dari mayat-mayat tersebut yang tidak dapat dikenali.
Pendudukan
Setelah kota tersebut dan Oblast Kherson berhasil diduduki oleh Rusia, pasukan Ukraina melancarkan serangan baliknya terhadap Rusia di kota dan Oblast Kherson pada 23 Maret. Seorang pejabat senior pertahanan AS mengklaim bahwa pasukan Rusia tidak lagi memiliki kendali penuh atas Kherson ketika pasukan Ukraina berjuang "dengan gigih" untuk merebut kembali kota tersebut. Namun, CNN melaporkan bahwa, situasi di kota tersebut tetap tidak berubah, mengutip penduduk yang mengonfirmasi bahwa Kherson masih berada di bawah kendali penuh Rusia. Warga Ukraina di Kherson juga "mempertanyakan penilaian Pentagon, dengan mengatakan bahwa kota tersebut masih tetap berada di bawah kekuasaan Rusia".
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Pertempuran Kherson
- Pendudukan Oblast Kherson oleh Rusia
- Jembatan Jalan Antonivka
- Ihor Kolykhaiev
- Daftar operasi militer selama invasi Rusia ke Ukraina 2022
- Pertempuran Mykolaiv
- Boris Lavrenyov
- Alexander Samsonov
- Perang Saudara Rusia
- Invasi Ukraina oleh Rusia