- Source: Pertempuran Tours
Pertempuran Tours (10 Oktober 732) atau Pertempuran Poitiers atau (bahasa Arab: معركة بلاط الشهداء, translit. Ma'rakah Balath Asy-Syuhada) Pertempuran Bangsal Syuhada terjadi di dekat Tours, sekitar perbatasan kekuasaan bangsa Frank dan Aquitaine yang saat itu masih merdeka. Dalam pertempuran ini, Bangsa Frank dan Burgundy pimpinan Charles Martel, penguasa Austrasia melawan tentara Umayyah pimpinan Abdurrahman Al-Ghafiqi, gubernur Al-Andalus. Pertempuran ini berakhir dengan kemenangan bangsa Frank, terbunuhnya Al-Ghafiqi, serta perluasan kekuasaan Martel ke selatan. Rincian dari pertempuran ini, termasuk lokasi persis dan jumlah tentara yang bertarung dalam pertempuran ini tidak dapat benar-benar dipastikan. Yang jelas, bangsa Frank memenangkan pertempuran tanpa menggunakan kavaleri.
Kemenangan Frank dalam pertempuran ini merupakan awal berdirinya Kekaisaran Karolingian dan dominasi bangsa Frank atas Eropa, dan menurut sebagian sejarawan, kemenangan ini telah menyelamatkan keberadaan Agama Kristen dari upaya penaklukan umat Islam di Eropa. "Pendirian kekuasaan Frank di Eropa barat menentukan takdir benua tersebut, dan Pertempuran Tours memastikan kekuasaan tersebut."
Latar belakang
Pertempuran Tours berlangsung 21 tahun setelah penjajahan dinasti Umayyah di Eropa, yang dimulai dengan menginvasi kerajaan Kristen Visigothic di Iberia tahun 711. Kemudian dilanjutkan dengan aksi militer ke wilayah bangsa Frank, yaitu Galia, bekas provinsi Romawi. Kampanye militer Umayyah merangsek ke utara sampai Aquitaine dan Burgundy, termasuk pertempuran di Bordeaux dan serangan ke Autun. Kemenangan Charles dianggap berhasil menghentikan penyebaran pasukan Umayyah ke utara dari Iberia, dan menyelamatkan Kekristenan Eropa di kala penguasa Islam menaklukkan sisa-sisa kekaisaran Roma dan Persia.
Kebanyakan sejarawan memperkirakan kedua balatentara bertempur di pertemuan sungai Clain dan Vienne antra Tours dan Poitiers. Jumlah pasukan kedua pihak tidak diketahui. Riwayat Muzarab tahun 754, sebuah narasumber Latin di masa itu yang menggambarkan pertempuran lebih detail dari sumber Latin atau Arab lainnya, mencatat "rakyat Austrasia [balatentara Frank], dengan jumlah lebih besar dan senjata lebih berat, menewaskan sang raja, Abdurrahman", sesuai dengan pendapat sejarawan Arab dan Muslim. Tetapi hampir semua sumber dari Barat tidak sependapat, dan memperkirakan jumlah pasukan Frank ada 30.000 orang, tidak sampai setengahnya pasukan Muslim.
Beberapa sejarawan modern, dengan memperkirakan kemampuan bangsa itu dan Martel sendiri, percaya bahwa jumlah pasukan Muslim melebihi pasukan Frank. Berdasarkan sumber Muslim dari zaman yang berbeda, Creasy memperkirakan pasukan Umayyah berjumlah 80.000 atau lebih. Tahun 1999, Paul K. Davis memperkirakan pasukan Umayyah berjumlah 80.000 dan Frank sekitar 30.000, dengan mengutip sejarawan modern lainnya yang memperkirakan jumlah pasukan Umayyah di Tours antra 20–80.000. Tetapi, Edward J. Schoenfeld, (dengan menolak perkiraan lama yaitu 60–400.000 Umayyah dan 75.000 Frank), menyimpulkan "perkiraan bahwa Umayyah memiliki lebih dari lima puluh ribu pasukan (dan bahkan Frank lebih lagi) adalah mustahil dari sisi logistik." Senada dengan itu, sejarawan Victor Davis Hanson percaya kedua pihak punya kekuatan kurang lebih sama, sekitar 30.000 orang.
Jumlah korban juga tidak diketahui, tetapi para penulis kemudian mengklaim Charles Martel kehilangan 1.500 orang, sementara pasukan Umayyah menderita kerugian besar dengan kehilangan 375.000 orang.
Catatan kaki
Referensi dan bahan bacaan
Kata Kunci Pencarian:
- Pertempuran Tours
- Tours
- Pertempuran Poitiers
- Karl Martell
- Penaklukan Hispania oleh Umayyah
- Kekhalifahan Umayyah
- Kelompok Charles Martel
- Invasi Galia oleh Umayyah
- Hisyam bin Abdul Malik
- Charles Martel Society
- Frank Palmos
- Palembang
- Madiun Affair
- Battle of Sungei Koemba
- Automotive industry in Indonesia