- Source: Perunggu-perunggu Benin
perunggu" target="_blank">Perunggu-perunggu" target="_blank">perunggu Benin adalah sejumlah lempengan dan patung logam yang menghiasi istana Kerajaan Benin di wilayah Nigeria modern. Secara kolektif, logam-logam ini merupakan contoh seni Benin yang paling dikenal yang dibuat oleh suku Edo semenjak abad ke-13.
Pada tahun 1897, sebagian besar perunggu" target="_blank">perunggu dan karya seni Benin lainnya dirampas oleh Britania selama ekspedisi hukuman ke wilayah Kerajaan Benin. Dua ratus kepingan dibawa ke Museum Britania di London, sementara sisanya dibeli oleh museum-museum Eropa lainnya. Saat ini, banyak perunggu" target="_blank">perunggu Benin yang disimpan di Museum Britania. Koleksi besar lainnya terletak di Jerman dan Amerika Serikat.
perunggu" target="_blank">Perunggu-perunggu" target="_blank">perunggu Benin memperkuat apresiasi terhadap budaya dan seni Afrika di Eropa. Pada awalnya, para penjelajah Eropa secara naif merasa terkejut bahwa orang-orang yang "tampaknya sangat primitif dan buas" dapat membuat karya seni seperti itu. Beberapa orang Barat bahkan menyimpulkan bahwa orang-orang Kerajaan Benin mempelajari cara pembuatan logam dari pedagang Portugis yang datang pada periode modern awal. Namun, perunggu" target="_blank">perunggu-perunggu" target="_blank">perunggu ini terbukti dibuat di Benin dari budaya penduduk asli. Banyak patung-patung yang juga berasal dari abad ke-13, beberapa abad sebelum kedatangan bangsa Portugis. Diyakini terdapat dua "zaman keemasan" karya seni logam di Kerajaan Benin, yaitu pada masa kekuasaan Esigie (fl. 1550) dan Eresoyen (1735–50).
Walaupun koleksi ini disebut "perunggu" target="_blank">perunggu-perunggu" target="_blank">perunggu Benin", sebagian besar sebenarnya terbuat dari kuningan. Terdapat pula kepingan yang merupakan campuran perunggu" target="_blank">perunggu dengan kepingan, kayu, keramik, gading, atau bahan-bahan lainnya.
Catatan kaki
Daftar pustaka
Lawrence Gowing, ed. (1984). Historia Universal del Arte (dalam bahasa Spanish). IV. Madrid: SARPE. ISBN 84-7291-592-1. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Willett, Frank (1985). African Art: An Introduction (edisi ke-Reprint.). New York: Thames and Hudson. ISBN 0-500-20103-X.
Beretta, Alcides; Rodenas, María Dolores (1983). Historia del Arte: La escultura del África negra (dalam bahasa Spanish). II. Barcelona: Carroggio. ISBN 84-7254-313-7. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Dohlvik, Charlotta (May 2006). Museums and Their Voices: A Contemporary Study of the Benin Bronzes (PDF). International Museum Studies.
Greenfield, Janette (2007). The Return of Cultural Treasures. Cambridge University Press. ISBN 0-521-80216-4.
Huera, Carmen (1988). Historia Universal del Arte: África, América y Asia, Arte Primitivo. Barcelona: Planeta. ISBN 8432066907.
Leuzinger, Elsy (1976). Arte del África negra (dalam bahasa Spanish). Barcelona: Ediciones Polígrafa. ISBN 84-343-0176-8. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Nevadomsky, Joseph (Spring 2004). "Art and Science in Benin Bronzes". African Arts. 37 (1): 1, 4, 86–88, 95–96. doi:10.1162/afar.2004.37.1.1. JSTOR 3338001.
Nevadomsky, Joseph (2005). "Casting in Contemporary Benin Art". African Arts. 38.
Pijoan (1966). Pijoan-Historia del Arte. I. Barcelona: Salvat Editores.
Benin Diplomatic Handbook. International Business Publications. 2005. ISBN 0-7397-5745-8.
Kata Kunci Pencarian:
- Perunggu-perunggu Benin
- Ekspedisi Benin 1897
- Weltmuseum Wien
- Seni Benin
- Peju Layiwola
- Ouidah
- Institusi Smithsonian
- Terakota
- Kuwait pada Olimpiade
- Irak pada Olimpiade
- Indonesia at the 2010 Summer Youth Olympics