- Source: Peternakan satwa liar
Peternakan satwa liar merupakan pemeliharaan jenis hewan yang belum didomestikasi di lingkungan peternakan. Hewan-hewan tersebut dapat dijadikan sebagai hewan buruan atau dipelihara sebagai hewan kesayangan, dijadikan komoditas bahan pangan atau obat tradisional, atau diambil kulit dan rambutnya.
Manfaat yang diakui
Beberapa ahli konservasi berpendapat bahwa peternakan satwa liar dapat melindungi spesies yang terancam punah dengan mengurangi tekanan pada populasi hewan liar yang sering diburu. Ada pula yang menyatakan bahwa peternakan satwa liar dapat berbahaya bagi sebagian besar upaya konservasi, kecuali untuk beberapa spesies tertentu.
Komunitas tertentu di Afrika mengandalkan daging hewan liar untuk mendapatkan protein hewani harian yang diperlukan agar sehat dan bertahan hidup. Sering kali, daging hewan buruan tidak ditangani dengan hati-hati sehingga menyebabkan penyebaran penyakit. Peternakan satwa liar dapat mengurangi penyebaran penyakit dengan menyediakan daging hewan liar yang diproses dengan benar bagi masyarakat Afrika.
Dalam film dokumenternya The End of Eden, pembuat film Afrika Selatan, Rick Lomba, menyajikan contoh efek peremajaan dan keberlanjutan lingkungan dari beberapa jenis peternakan satwa liar.
Dampak atau risiko
Adanya peternakan satwa liar telah dikaitkan dengan munculnya zoonosis, seperti wabah SARS, yang ketika itu berkaitan dengan budidaya musang.
Keadaan industri saat ini
Dalam beberapa tahun terakhir, Afrika Selatan terlihat mengalami peningkatan besar-besaran dalam melakukan peternakan satwa liar, sehingga menyebabkan berbagai dampak; termasuk masalah sosial dan kesehatan, karena kurangnya regulasi yang mengatur. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya reklasifikasi pada 33 spesies satwa liar.
Referensi
Lihat juga
Ternak
Peternakan
Perdagangan satwa liar
Kata Kunci Pencarian:
- Peternakan satwa liar
- Perdagangan satwa liar
- Perlintasan satwa liar
- Satwa liar
- Harimau sumatra
- Gajah sumatra
- Banteng
- Kebun binatang
- Hewan
- Kapibara
- Veterinary medicine in Indonesia