- Source: Philosophie zoologique
Philosophie zoologique atau Filsafat Zoologi adalah buku yang ditulis oleh naturalis Prancis bernama Jean-Baptiste de Lamarck pada tahun 1809. Di dalam bukunya tersebut, Lamarck menguraikan teori evolusi pra-Darwinian – saat ini dikenal dengan nama Lamarckisme.
Biografi penulis
Buku ini ditulis oleh Lamarck yang memiliki nama lengkap Jean-Baptiste Pierre Antoine de Monet Chevalier de Lamarck. Dia lahir di Bazentin, Picardie pada 1 Agustus 1744 dan meninggal di Paris pada 18 Desember 1829 ketika berusia 85 tahun. Dia meninggal dalam keadaan buta dan tanpa uang dengan dikelilingi oleh ratusan salinan bukunya yang tidak terjual, dimakamkan di tanah sewaan dan setelah lima tahun digali kembali. Dikenal sebagai seorang ahli biologi dari Prancis dan seorang evolunis pra-Darwin. Jean Baptiste Lamarck dulunya adalah seorang anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Prancis dan seorang profesor botani di Jardin des Plantes, kemudian menjadi profesor zoologi pertama di Muséum nasional d'Histoire naturelle. Setelah kematian Lamarck, beberapa ilmuwan yang terkenal pada masa itu seperti Ernst Haeckel, Charles Lyell dan Darwin sendiri mengenalinya sebagai sosok seorang ahli zoologi besar.
Sejarah
Buku yang berjudul Philosophie zoologique ini merupakan sebuah karya Jean Baptiste Lamarck yang pertama kali terbit pada tahun 1809. Menjadi sebuah karya besar pada abad ke-19, buku ini yang paling jelas dalam menjelaskan mengenai teori evolusi lamarck diantara buku-buku yang telah diterbitkannya.
Jean Baptis Lamarck memberikan gambaran tentang teorinya pada tahun 1802 pada Recherches sur l'organisation des corps vivants, dan pada tahun 1809 dalam Philosophie zoologique-nya, kemudian dalam bukunya Histoire naturelle des animaux sans vertèbres. Dalam buku ini dia membuat sebuah teori yang dikenal dengan teori Lamarckism. Dalam dunia berbahasa inggris Lamarckism dipopulerkan melalui sisa-sisa spekulatif yang berasal dari Natural History of Creation, yang diterbitkan secara anonim oleh Robert Chambers pada tahun 1844. Teori mengenai makhluk hidup yang sederhana dan yang modern mempunyai sebuah hubungan yang disebut dengan hubungan asal muasal. Tidak hanya itu, dalam buku ini juga Jean Baptiste Lamarck dikenal sebagai seseorang yang menggunakan paham “use and disuse”. Sampai sekarang ini teorinya sudah tidak bisa diterima lagi karena tidak sesuai dengan konsepsi perubahan organik, serta tidak menunjukkan adanya keterkaitan dengan pemikiran bilogisnya. Akibat dari itu semua Lamarck mendapatkan cemoohan, ejekan, diabaikan dan diremehkan oleh orang-orang serta teorinya disalahpahami selama bertahun-tahun.
Penerimaan
Teori Jean Baptiste Lamarck ini ditolak oleh seorang geologi Charles Lyell, dan seorang anatomi komparatif Thomas Henry Huxley. Teori Lamarckism juga ditolak oleh ahli zoologi besar pada masa itu termasuk Georges Cuvier. Georges Cuvier menjadi lawan paling sengit Lamarck pada tahun 1830 menerbitkan sebuah pidato mengenai penggambaran sistem Lamarck yang tidak dapat diterima karena hanya memberikan sedikit dampak langsung pada masa itu. Karena teori yang dibuatnya ini, Lamarck memiliki keyakinan bahwa pandangannya akan memperoleh penerimaan yang buruk, sehingga hanya melakukan sedikit usaha mengenai penyajian usahanya yang persuasif. Dalam teorinya, Lamarck mengusulkan tentang dunia yang sudah tua dan proses evolusi dari asal usul benda mati dan dimulai dengan ambiogenesis. Namun, teori inilah yang membuat nama Lamarck dikenal sampai sekarang walaupun selama hidupnya teori-teori ilmiah yang telah dibuat sebagian besar diserang dan yang lainnya diabaikan. Namun, teori yang telah diciptakannya ini menjadi cikal bakal teori-teori evolusi Darwin mengenai seleksi alam. Teori Lamarck memiliki kesamaan teori dengan teori Charles Darwin yang sama-sama perubahan atau perkembangan yang disebabkan karena faktor lingkungan. Sedangkan perbedaannya adalah pada teori Lamarck perkembangan makhluk hidup disebabkan oleh banyaknya penggunaan organ tubuh sedangkan pada teori Darwin disebabkan karena seleksi alam. Namun, pada paruh kedua abad ke-19, Darwin mengabadikan klaim bahwa teorinya tidak berutang apa pun pada "omong kosong" Lamarck. Menurut pendapat dari Charles Lyell bahwa Darwin semata-mata hanyalah memodifikasi teori evolusi dari Lamarck dan menjadikannya sebagai miliknya, Lyell menganggap bahwa ini adalah suatu atribusi yang sangat mengecewakan. Untuk dapat melakukan pengakuan terhadap kontribusi Lamarck terhalang oleh dua kesalahpahaman yang terus mengenai. Pertama, orang-orang banyak beranggapan bahwa Lamarck percaya akan induksi langsung dari perubahan herediter yang menguntungkan oleh lingkungan, walaupun sebernarnya sudah menulis tentang gagasan ini bahwa dia itu menentangnya. Kesalahpahaman yang kedua terjadi pada hewan jerapah, bahwa terjadi kesalahan dalam penerjemahan yang menganggap bahwa jerapah jika ingin mencapai cabang-cabang pohon yang tinggi menggunakan lehernya yang panjang, dan jerapah mendapatkan leher yang panjang dikarenakan kebutuhan dan kemauan serta keinginan dari jerapah itu sendiri.
Kritikan
Buku Philosophie zoologique ini pada tahun 1830-1833 oleh Charles Lyell teori Lamarck diringkas secara hati-hati ke dalam enam halaman dengan menggunakan referensi silang serta mengkritiknya secara bulat-bulat. Adapun kritikan yang dilakukan Lyell dalam buku ini yaitu tentang teori Lamarck pada pembentukan organ tubuh. Mengenai alih-alih sifat yang terjadi pada hewan dan bentuk dari hewanlah yang menentukan perilakunya, dan perilakunyalah yang akan menentukan perkembangan dan pertumbahan pada hewan itu sendiri. Lyell juga mengkritik mengenai hal bahwa Lamarck menduga gerak licah yang ringan pada hewan kijang dan gazelle bisa membuat mereka bergerak dan berjalan dengan cepat serta hewan jerapah yang memiliki leher panjang dan fleksibellah yang membuatnya menjadi berbakat. Tidak hanya itu, tetapi juga kaki yang berbentuk jaring pada hewan berang-berang, unggas air, kura-kura dan katak kakinya tidak secara sengaja dibuat berbentuk seperti itu agar bisa berenang. Namun, keinginan merekalah yang memaksa untuk mencari mangsa ke air sehingga mereka menjulurkan kakinya agar bisa bergerak di permukaan air dengan cepat. Kebiasaan yang dilakukanlah yang membuat menyatunya kulit-kulit pada kaki mereka dan terbentuknya organ tubuh yang sempurna. Selain itu, menurut teori yang terdapat dalam buku ini dijelaskan bahwa gagasan mengenai makhluk hidup beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan cara penggunaan kebiasaan organ tubuh yang dimiliknya. Organ tubuh yang digunakan untuk beradaptasi akan berkembang menjadi lebih baik, dan perubahan organ tersebut akan diwariskan ke generasi berikutnya, sedangkan organ tubuh yang jarang maupun tidak pernah digunakan untuk beradaptasi akan menghilang. Usaha yang dilakukan untuk memperkuat teorinya, Jean Baptise Lamarck menggunakan binatang menjangan sebagai contohnya. Menjangan yang awal mulanya tidak mempunyai tanduk, tetapi karena kepalanya yang sering digunakan untuk beradu dengan menjangan yang lain sehingga akan tumbuh tanduk secara perlahan-lahan di kepalanya dan taduk tersebut jika lebih sering digunakan untuk beradu akan semakin tumbuh lebih panjang lagi.
Lihat pula
Jean-Baptiste de Lamarck
Lamarckisme
Rujukan
Kata Kunci Pencarian:
- Philosophie zoologique
- Taksonomi (biologi)
- Jean-Baptiste de Lamarck
- Hewan
- Sejarah pemikiran evolusi
- Philosophie zoologique
- Jean-Baptiste Lamarck
- Tree of life (biology)
- Vestigiality
- Last universal common ancestor
- Worm
- Primordial soup
- Transgenerational epigenetic inheritance
- Pierre Jean Georges Cabanis
- Lamarckism