- Source: Piet Mondrian
Pieter Cornelis "Piet" Mondriaan atau dikenal sebagai Piet Mondrian setelah 1906 (pelafalan dalam bahasa Belanda: [ˈpiːt ˈmɔndriaːn] atau [ˈmɔndriɔn]; 7 Maret 1872 – 1 Februari 1944) adalah seorang pelukis Belanda.
Ia adalah penggagas penting kelompok/gerakan seni de Stijl yang didirikan oleh Theo van Doesburg. Ia mengembangkan ide representasi yang disebutnya neoplastisisme. Komposisi visual dinyatakan dengan dasar putih, di atasnya diberi garis hitam horizontal dan vertikal dan tiga warna primer.
Antara lukisan The River Amstel (1905) dan Amaryllis (1907), Mondrian mengubah ejaan untuk tanda tangannya dari Mondriaan ke Mondrian.
Belanda 1872–1912
Mondrian dilahirkan sebagai anak kedua di Amersfoort, Belanda. Ia adalah keturunan dari Christian Dirkzoon Monderyan yang hidup di Den Haag pada awal tahun 1670. Keluarganya pindah ke Winterswijk ketika ayahnya, Pieter Cornelius Mondriaan, diangkat sebagai kepala guru di sekolah dasar setempat. Mondrian diperkenalkan dengan seni ketika berusia dini. Ayahnya adalah seorang guru menggambar yang bermutu. Bersama ayah dan pamannya yang bernama Fritz Mondriaan (murid Willem Maris, seniman mazhab Haag), Piet sewaktu masih kecil sering melukis dan menggambar di pinggir Sungai Gein.
Setelah dibesarkan dengan dogma Protestan secara ketat, Mondrian pada tahun 1892 masuk ke Akademi Seni Rupa di Amsterdam. Ia segera memiliki kualifikasi sebagai guru. Karier seni dimulainya dengan menjadi guru sekolah dasar sambil terus melukis. Sebagian besar karya dari periode ini beraliran naturalisme atau impressionisme, sejumlah besar terdiri dari lukisan pemandangan. Ia melukis pemandangan pedesaan Belanda, kincir angin, ladang, dan sungai, mulanya mengikuti gaya impresionisme mazhab Hague dan setelah itu menerapkan berbagai gaya dan teknik yang terangkum dalam pencarian dirinya untuk sebuah gaya khas sendiri. Lukisan-lukisan ini sebagian besar dengan jelas mewakili serta menyatakan pengaruh berbagai gerakan-gerakan seni terhadap diri Mondrian, termasuk pointillisme dan warna-warna cerah fauvisme.
Di Gemeentemuseum Den Haag dipamerkan sejumlah lukisan Mondrian dari periode Belanda, termasuk karya-karya pasca-impresionisme seperti The Red Mill dan Trees in Moonrise. Sebuah lukisan lain, Senja (Avond) (1908), pemandangan tumpukan jerami pada suatu senja, memberi pertanda perkembangan masa depan dengan penggunaan palet yang hampir semuanya warna merah, kuning, dan biru. Meskipun lukisan itu bukan lukisan abstrak, Avond adalah karya awal Mondrian yang menitikberatkan pada warna primer.
Lukisan-lukisan awal Mondrian berupa serangkaian lukisan kanvas dari tahun 1905 hingga 1908 memperlihatkan firasat abstraksi yang akan datang. Lukisan-lukisan itu menggambarkan pemandangan redup pohon-pohon yang tidak jelas dan rumah-rumah berikut bayangannya di air diam. Meskipun hasil akhirnya mengarahkan orang yang melihat untuk mulai menitikberatkan bentuk daripada isi, lukisan-lukisan itu masih keras berakar di alam, dan hanya berkat pencapaian pengetahuan Mondrian selanjutnya yang mengarahkannya untuk mencari akar bagi abstraksi karya-karyanya pada masa depan.
Seni Mondiran selalu intim dengan studi filosofi dan spiritualitas yang dilakukannya. Pada tahun 1908, ia tertarik dengan gerakan teosofi yang digagas Helena Petrovna Blavatsky pada akhir abad ke-19. Ketertarikan ini membuatnya mengikuti Ikatan Teosofi pada tahun 1909. Karya Blavatsky serta gerakan spiritual Antroposofi dari Rudolf Steiner secara signifikan mempengaruhi lebih lanjut perkembangan estetika dirinya. Blavatsky percaya bahwa pengetahuan lebih mendalam tentang alam dapat dicapai di luar cara-cara empiris, dan sebagian besar karya Mondrian hingga akhir hidupnya terinspirasi hasil pencarian pengetahuan spiritual yang dilakukannya.
Mondrian dan karya-karya berikutnya dipengaruhi oleh pameran Kubisme Moderne Kunstkring tahun 1911 di Amsterdam. Pencaharian untuk simplikasi terlihat pada Still Life with Ginger Pot (Stilleven met Gemberpot). Versi tahun 1911 adalah kubisme, pada versi tahun 1912 lukisannya disederhanakan menjadi bentuk-bentuk bundar serta segitiga dan persegi panjang.
Paris 1911–1914
Pada tahun 1911, Mondrian pindah ke Paris dan mengganti nama (menghilangkan satu "a" dari nama Mondriaan) untuk menekankan kepindahannya dari Belanda. Nama barunya ini berbeda dari nama yang dipakainya untuk menandatangani karya-karya sebelum tahun 1907. Sewaktu di Paris, pengaruh gaya kubisme Picasso dan Georges Braque muncul hampir seketika dalam karya-karya Mondrian. Lukisan-lukisan seperti The Sea (1912) dan berbagai studinya tentang pohon dari tahun itu masih sedikit mengandung unsur representasi, namun makin didominasi oleh bentuk-bentuk geometris dan bidang-bidang saling mengunci yang umum ditemui dalam kubisme. Meskipun Mondrian sangat ingin menyerap pengaruh kubisme dalam karyanya, tampak jelas bahwa ia melihat kubisme sebagai "pelabuhan persinggahan" dalam perjalanan artistiknya, dan bukan sebagai tujuan akhir.
Belanda 1914–1919
Tidak seperti pelukis aliran kubisme, Mondrian masih berusaha untuk mendekatkan lukisannya dengan pencarian spiritual. Pada tahun 1913, ia mulai untuk memadukan seni dan studi teosofi ke dalam sebuah teori yang mengisyaratkan perpisahan terakhirnya dengan lukisan representasi. Perang Dunia I dimulai sewaktu Mondrian pulang ke negerinya pada tahun 1914. Ia terpaksa menetap di Belanda semasa perang. Selama periode ini, dia tinggal di permukiman artis Laren, tempatnya bertemu Bart van der Leck dan Theo van Doesburg yang waktu itu sedang dalam proses menuju abstraksi. Penggunaan hanya warna primer dalam karya van der Leck sangat memengaruhi Mondrian. Setelah bertemu dengan Van der Leck pada tahun 1916, Mondrian menulis, "Teknik aku yang agak-agak kubisme, dan karena itu cenderung agak bergambar, berada di bawah pengaruh metodenya yang persis." Bersama Van Doesburg, Mondrian mendirikan de Stijl, sebuah jurnal dari kelompok De Stijl, majalah tempatnya menerbitkan esei-esai-esai pertama untuk mendefinisikan teori yang disebutnya neoplastisisme.
Mondrian menerbitkan “De Nieuwe Beelding in de schilderkunst” ("Plastisisme Baru dalam Seni Lukis") dalam dua belas seri antara tahun 1917 dan 1918. Artikel tersebut merupakan usaha besar pertamanya untuk menyatakan teori artistiknya dalam tulisan. Namun pernyataan terbaiknya dan paling sering dikutip dari teori ini, berasal dari sebuah surat yang ditulisnya untuk H.P. Bremmer pada tahun 1914:
Aku menyusun garis-garis dan kombinasi warna pada sebuah permukaan datar untuk untuk mengekspresikan keindahan umum dengan kesadaran sesungguhnya. Alam (atau, semua yang kulihat) menginspirasi diriku, menempatkanku, seperti pelukis lainnya, dalam keadaan emosional sehingga datang dorongan untuk membuat sesuatu, tapi aku ingin sedekat mungkin dengan kebenaran dan mengabstraksi segala sesuatu darinya, sampai aku sampai di dasar (masih hanya sebuah dasar eksternal!) dari benda-benda...
Aku percaya dengan kemungkinan bahwa, melalui garis horizontal dan vertikal yang disusun dengan kesadaran, dan bukan melalui kalkulasi, dipandu oleh intuisi tinggi, dan diarahkan ke harmoni dan ritme, bentuk-bentuk dasar keindahan ini, serta ditambah bila perlu dengan garis-garis lurus atau lengkung, dapat menjadi sebuah karya seni, dengan seteguh-teguhnya karena itu benar.
Paris 1919–1938
jmpl|Piet Mondrian, Komposisi dengan Kuning, Biru, dan Merah, 1937–42, cat minyak di atas kanvas, 72,5 x 69 cm, Tate Gallery, London.
Setelah perang berakhir pada tahun 1918, Mondrian kembali ke Prancis, tempat tinggalnya hingga tahun 1938. Sambil menenggelamkan diri dalam wadah inovasi artistik Paris pascaperang Paris, ia semakin maju di tengah suasana kebebasan intelektual yang memungkinkannya untuk merangkul seni abstrak murni hingga akhir hayatnya.
Mondrian mulai menghasilkan lukisan garis-garis pada akhir tahun 1919 dan 1920, gaya yang menjadikannya terkenal mulai muncul.
Pada lukisan-lukisan awal gaya ini, garis-garis yang memisahkan bentuk-bentuk persegi panjang relatif tipis, dan garis-garis itu abu-abu, bukan hitam. Garis-garis itu juga cenderung memudar ketika mendekati tepi lukisan, dan tidak berhenti tiba-tiba. Bentuk-bentuk persegi panjang itu sendiri, lebih kecil dan lebih banyak dibandingkan lukisan-lukisan di kemudian hari, dipenuhi dengan warna-warna primer, hitam, atau abu-abu, dan hampir semua darinya diberi warna, hanya beberapa dibiarkan putih.
Antara akhir tahun 1920 dan 1921, lukisan-lukisan Mondrian sampai pada bentuk yang menurut pengamat awam, bentuk definitif dan matang. Garis-garis hitam tebal sudah memisahkan bidang-bidang yang telah lebih besar dan jumlahnya lebih sedikit, serta bidang-bidang tersebut dibiarkan putih dibandingkan karya sebelumnya. Namun pencapaian ini bukanlah titik kulminasi dari evolusi artistiknya. Meskipun penghalusan menjadi tak kentara, karya Mondrian terus berkembang selama tahun-tahun tinggal di Paris.
Pada lukisan-lukisan tahun 1921, banyak garis hitam (tapi tidak semua) berhenti secara tiba-tiba di posisi arbitrer dari tepi kanvas, meski pembagian di antara bidang-bidang persegi panjang tetap utuh. Di situ terlihat pula, bidang-bidang persegi panjang sebagian besar tetap diberi warna. Seiring perjalanan waktu dan karya-karya Mondrian berkembang lebih jauh, ia mulai memanjangkan semua garis-garis ke pinggir kanvas, dan juga mulai mengurangi dan semakin mengurangi bidang-bidang berwarna, dan menggantinya dengan bidang putih.
Tendensi tersebut terutama jelas terlihat dalam karya-karya "belah ketupat" yang mulai dihasilkan Mondrian secara rutin pada pertengahan tahun 1920-an. Lukisan-lukisan "belah ketupat" ini di atas kanvas yang dimiringkan 45 derajat, jadi mereka digantung miring sebagai bentuk belah ketupat, misalnya: Schilderij No. 1: Lozenge With Two Lines and Blue (1926), juga dikenal sebagai Composition With Blue atau Composition in White and Blue yang sekarang dipamerkan di Museum Seni Philadelphia. Lukisan ini merupakan lukisan paling minimal dari Mondrian, hanya terdiri dari dua garis hitam, garis-garis tegak lurus, dan sebuah bidang berwarna biru. Garis-garis ini dipanjangkan hingga tepi kanvas, hampir-hampir memberi kesan lukisan ini merupakan bagian dari lukisan yang lebih besar.
Meninggal dunia
Piet Mondrian meninggal dunia akibat pneumonia pada 1 Februari 1944 dan dimakamkan di Pemakaman Cypress Hills, Brooklyn, New York.
Misa pemakaman Mondrian diadakan 2 Februari 1944 di Universal Chapel, Lexington Avenue and 52nd Street di Manhattan. Misa tersebut dihadiri oleh hampir 200 orang.
Mondrian/Holtzman Trust bertugas sebagai perwalian resmi Mondrian dan "bertujuan untuk mempromosikan kesadaran akan karya-karya seni Mondrian dan menjamin integritas karya-karyanya."
Daftar sebagian karya
Catatan kaki
Referensi
Bax, Marty (2001). Complete Mondrian. Aldershot (Hampshire) and Burlington (Vermont): Lund Humphries. ISBN 0-85331-803-4 (cloth) ISBN 0-85331-822-0 (pbk).
Boulez, Pierre, and John Cage (1995). The Boulez-Cage Correspondence, new edition, edited by Jean-Jacques Nattiez; translated from the French by Robert Samuels. Cambridge and New York: Cambridge University Press. ISBN 0-521-48558-4.
Cooper, Harry A. (1997). "Dialectics of Painting: Mondrian's Diamond Series, 1918–1944". PhD diss. Cambridge: Harvard University.
Deicher, Susanne (1995). Piet Mondrian, 1872–1944: Structures in Space. Cologne: Benedikt Taschen. ISBN 3-8228-8885-0.
Faerna, José María (ed.) (1997). Mondrian Great Modern Masters. New York: Cameo/Abrams. ISBN 0-8109-4687-4.
Guerrand, Jean R. (1988). Souvenirs cousus sellier: un demi-siècle chez Hermès. Paris: Oliver Orban. ISBN 2-85565-377-0.
Janssen, Hans (2008). Mondriaan in het Gemeentemuseum Den Haag. [The Hague]: Gemeentemuseum Den Haag. ISBN 978-90-400-8443-0
Locher, Hans (1994) Piet Mondrian: Colour, Structure, and Symbolism: An Essay. Bern: Verlag Gachnang & Springer. ISBN 978-3-906127-44-6
Milner, John (1992). Mondrian. London: Phaidon. ISBN 0-7148-2659-6.
Mondrian, Piet (1986). The New Art – The New Life: The Collected Writings of Piet Mondrian, edited by Harry Holtzman and Martin S. James. Documents of 20th-Century Art. Boston: G. K. Hall and Co. ISBN 0-8057-9957-5. Reprinted 1987, London: Thames and Hudson. ISBN 0-500-60011-2. Reprinted 1993, New York: Da Capo Press. ISBN 0-306-80508-1.
Schapiro, Meyer (1995). Mondrian: On the Humanity of Abstract Painting. New York: George Braziller. ISBN 0-8076-1369-X (cloth) ISBN 0-8076-1370-3 (pbk).
Strauss Walter A. (1989). "Stacey Peter F. Boulez and the Modern Concept. Lincoln: University of Nebraska Press, 1987". SubStance 18, no. 2, issue 59:131–34.
Welsh, Robert P., Joop J. Joosten, and Henk Scheepmaker (1998). Piet Mondrian: Catalogue Raisonné, translated by Jacques Bosser. Blaricum: V+K Publishing/Inmerc.
Larousse and Co., Inc. (1976). Mondrian, Piet. In Dictionary of Painters (p. 285). New York: Larousse and Co., Inc.
Bacaan selanjutnya
Busignani, Alberto (1968). Mondrian: The Life and Work of the Artist, Illustrated by 80 Colour Plates, translated from the Italian by Caroline Beamish. A Dolphin Art Book. London: Thames and Hudson.
Gooding, Mel (2001). Abstract Art. Movements in Modern Art. London: Tate Publishing; Cambridge and New York: Cambridge University Press. ISBN 1-85437-302-1 (Tate); ISBN 0-521-80928-2 (Cambridge, cloth); ISBN 0-521-00631-7 (Cambridge, pbk).
Hajdu, István (1987). Piet Mondrian. Pantheon. Budapest: Corvina Kiadó. ISBN 963-13-2265-3. (Hungaria)
Apollonio, Umbro (1970). Piet Mondrian, Milano: Fabri 1976. (Italia)
Wiegand, Charmion (1943). "The Meaning of Mondrian" (PDF). The Journal of Aesthetics and Art Criticism. Blackwell Publishing on behalf of The American Society for Aesthetics. 2 (8 (Autumn, 1943)): 62–70. doi:10.2307/425946.
Pranala luar
(Inggris) Mondrian Trust, the official holder of reproduction rights to Mondrian's works.
(Inggris) Piet Mondrian di Museum of Modern Art
(Inggris) Guggenheim NY Mondrian collection Diarsipkan 2006-01-06 di Wayback Machine.
(Inggris) Piet Mondrian in London oleh Barbara Hepworth, Herbert Read, Ben Nicholson, Naum Gabo.
Kata Kunci Pencarian:
- Piet Mondrian
- De Stijl
- 1944
- 1872
- Fritz Glarner
- Garis
- Charley Toorop
- 7 Maret
- Modernisme
- Matematika dan seni
- Piet Mondrian
- Mondrian (disambiguation)
- Abstract art
- Neoplasticism
- De Stijl
- Broadway Boogie Woogie
- Victory Boogie Woogie
- Color-blocking
- Composition with Red, Blue and Yellow
- Guido van Rossum