- Source: Pondok Pesantren Al-Izzah Balikpapan
Pondok Pesantren Al-Izzah Balikpapan adalah salah satu lembaga pendidikan Islam yang berdiri dibawah Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Pondok Pesantren Al-Izzah, terletak di Jalan Sei Wain Km 15, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Pesantren Al Izzah terdata oleh Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Ditpotren) Kementerian Agama RI dengan Nomor Statistik Pondok Pesantren (NSPP) 510064710042.
Sejarah
Berdirinya Pondok Pesantren Al-Izzah merupakan ide bersama Ery Supardi, Suhendi Nur, dan Muhammad Muhlasin. Ketiganya ingin melakukan perubahan terhadap kawasan sekitar yang dipenuhi kema'siatan (minuman keras, psk, dan lainnya) menjadi tempat bagi para anak-anak pencinta Al-Quran, mendalami agama Islam, dan melahirkan seorang pendakwah.
Pembangunan dimulai pada 17 April 2002 M dengan bermodalkan tanah yang dibeli dari warga sekitar. Secara perlahan bangunan mulai didirikan, dimulai dari sebuah mushalla dan tiga asrama yang mampu menampung 30 santri putra dan 13 pengajar. Setelah jumlah santri berkembang, Pondok Pesantren Al-Izzah diresmikan oleh Pemerintah Kota Balikpapan pada tahun 2005 M.
Perjalanan Pondok Pesantren Al-Izzah naik turun. Jumlah santri pernah menyusut bahkan satu asrama telah beralih fungsi menjadi tempat pembelajaran bagi anak-anak TK.
Jalur akses pesantren yang dekat dengan Institut Teknologi Kalimantan (ITK) yang berdiri tahun 2014, membuat beberapa mahasiswa memilih bermukim di Pondok Pesantren Al-Izzah Balikpapan untuk sekaligus menimbah ilmu agama. Seiring dengan perkembanganya, Pondok Pesantren Al-Izzah Balikpapan diubah konsepnya menjadi Pesantren Mahasiswa.
Kemandirian Ekonomi
Selain memiliki tujuan dalam penyelenggaraan pendidikan Islam. Pesantren Al-Izzah juga berupaya menghasilkan lulusan santri yang memiliki kemampuan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat.
Pemberdayaan ekonomi tersebut dijalankan melalui sebuah lembaga bernama Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3) Model Ponpes Al-Izzah didirikan tahun 2006.
Gagasan tersebut yang terlahir dari ide dasar silaturrahim dalam rangka pengembangan kemandirian masyarakat serta pengembangan pertanian yang berbasis “komunal dan desa” serta komunitas sevisi lainnya di Kota Balikpapan. Tahun 2008, Kementerian Pertanian telah menunjuk LM3 Ponpes Al-Izzah sebagai salah satu “LM3 Model” (sebagai model tanaman holtikultura dan peternakan) yang ada di Indonesia.
Pengasuh
KH. Muhammad Muhlasin adalah pengasuh Pondok Pesantren Al-Izzah sekaligus satu dari tiga pendiri pesantren tersebut. Sejumlah nama yang terlibat dalam perjalanan Pondok Pesantren Izzah, antara lain Ery Supardi, Suryoto Mansur, Tubari, Thoyib, Slamet dan lain sebagainya.
KH. Muhammad Muhlasin dikenal sebagai seorang pendakwah dan pimpinan Nahdlatul Ulama di Kota Balikpapan.
Didalam struktur Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Balikpapan Tahun 2007-2012, KH. Muhlasin termasuk jajaran Wakil Rais Syuriyah PCNU Balikpapan. Sedangkan Rais Syuriah PCNU Balikpapan saat itu adalah KH. Muhammad Anas Mochtar. Selanjutnya KH. Muhlasin menjabat sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU Balikpapan selama 2 periode kepengurusan yaitu Periode 2012-2017 dan Periode 2017-2022.
Karakteristik Pesantren
Pada dasarnya Pondok Pesantren Al-Izzah termasuk ke dalam jenis pesantren salafiyah (tradisional) namun berupaya terus mengikuti perkembangan. Layaknya pesantren NU, Pondok Pesantren Al-Izzah mengajarkan kitab-kitab aqidah Ahlussunnah wal Jama'ah, fikih bermadzhab (khususnya Madzhab Syafi'i) dan akhlak (tasawuf).