- Source: Raymond R. Tjandrawinata
Raymond Rubianto Tjandrawinata (lahir di Jember, Jawa Timur, 7 Januari 1964) adalah seorang farmakolog Indonesia dan profesor di Universitas Atmajaya Jakarta. Ia juga pendiri Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS), sebuah lembaga riset obat alami di Indonesia. Ia telah menemukan 9 obat herbal dan 20 hak paten, serta menerbitkan ratusan jurnal ilmiah. Ia memperoleh Penghargaan Habibie 2016 dalam bidang ilmu kedokteran dan bioteknologi atas penemuan dan penelitiannya yang berfokus pada obat-obatan berbasis bahan alami tanah air.
Pendidikan
Raymond menempuh pendidikan sarjana hingga doktoral di Amerika Serikat. Pendidikan progam pascasarjana dan doktoral ia tempuh di Universitas California, Riverside dengan mengkhususkan diri di bidang biokimia kedokteran.
Penelitian dan Karier
Pada April 1996, Dr. Raymond ditunjuk sebagai Regional Medical Scientist di sebuah perusahaan farmasi yang berbasis di Inggris –SmithKline Beecham di San Francisco Bay. Dr. Raymond mengembangkan model produk Farmacoeconomics untuk perawatan terkelola dan juga melatih konsultan penjualan farmasi dengan pengetahuan tentang obat dan aplikasi medisnya.
Pada Mei 2000, Raymond bergabung dengan organisasi penelitian bernama PT Dexa Medica. Organisasi ini bekerja pada penemuan obat dengan menggunakan pendekatan farmakologis bimolekular di mana ia ditunjuk sebagai Manajer Medis dan Pelatihan dan dipindahkan ke posisi yang lebih tinggi dari Kepala Urusan Medis dan Pengembangan Bisnis pada tahun 2001. Dia menjabat sebagai Direktur Laboratorium Dexa Ilmu Biomolekuler dari Agustus 2005-2010. Ia bergabung sebagai Direktur Eksekutif di (DLBS) pada tahun 2011 dan menjadi Direktur Pengembangan Bisnis dan Ilmiah di PT Dexa Medica pada tahun 2017, Raymond R. mengelola kegiatan penting dalam bisnis, pengembangan ilmiah dan produk untuk perawatan klinis terkelola.
Dalam penunjukkannya sebagai Direktur Dexa Medica Group, Raymond mengawasi seluruh produk dan kegiatan pengembangan bisnis, Regulatory and Medical Affairs, mengelola uji coba produk klinis berbasis GCP, lisensi masuk dan keluar dari obat-obatan dan produk nutraceuticals dalam Dexa Medica Group.
Penghargaan dan Kehormatan
Raymond R. menjadi penerima 2018 SINTA Award dari Kemristekdikti dan juga memenangkan Medali WIPO untuk Inventor Award Geneve, Swiss pada tahun yang sama. Dia juga menerima Habibie Award di Kedokteran dan Bioteknologi Jakarta, Indonesia pada 2016. Pada tahun 2009, Dr. Raymond meraih Penghargaan Indonesia Future Business Leader, Swa Magazine, Indonesia.
Raymond R. Tjandrawinata menjadi Anggota Akademi Manajemen Keuangan Amerika (FAAFM), New York pada tahun 2008. Ia juga menjadi Rekan Masyarakat Biologi (FSB), London, Inggris pada tahun 2011. Pada 2013, ia mendapatkan beasiswa Beasiswa Kerajaan Masyarakat Kimia (FRSC), Inggris.