- Source: Rebo Kasan
Rebo Kasan adalah upacara tradisional yang diadakan sebagai ritual tolak bala yang dilaksanakan setiap bulan Syafar berdasarkan penanggalan Hijriah di setiap hari Rabu terakhir oleh masyarakat di Kabupaten Bangka tepatnya di wilayah Desa Air Anyir, Kecamatan Merawang. Secara khusus, tradisi ini dilaksanakan di wilayah Dusun Temberan dan Dusun Mudal yang merupakan dusun terletak di tepi pantai.
Asal kata Rebo Kasan berasal dari kata Rabu Kasat yang artinya terakhir. Upacara tersebut diadakan bertujuan untuk memohon pertolongan Tuhan Yang Maha Esa agar terhindar dari berbagai bencana. Di hari upacara diadakan, masyarakat berkumpul membaca doa bersama.
Dalam setiap pelaksanaan upacara Rebo Kasan, perlengkapan telah disiapkan satu hari sebelumnya dengan membawa seperangkat makanan yang ditaruh di atas dulang, ketupat lepas dan air wafak yang diadakan di tepi pantai atau di ujung batas kampung untuk melakukan ritual tolak bala tersebut. Upacara tersebut diisi dengan mengumandangkan Adzan , melakukan doa tolak bala dan melakukan penarikan ketupat. Pada perkembangannya, upacara dilakukan di Mesjid kemudian mereka membuang ketupat lepas yang terurai di tengah laut.
Pada awalnya Rebo Kasan dilaksanakan oleh tokoh masyarakat, pemuka agama dan warga masyarakat dengan kontribusi biaya secara mandiri, namun saat ini Pemerintah Kabupaten Bangka menjadikan Rebo Kasan sebagai kegiatan tahunan yang menunjang aktifitas pariwisata Kabupaten Bangka sendiri sehingga ikut melibatkan unsur pemerintah setempat dan masuk dalam anggaran pemerintah Kabupaten Bangka.
Secara garis besar ada dua rangkaian kegiatan budaya yang dilakukan di setiap pelaksanaan upacara Rebo Kasan, yaitu ritual tolak bala dan tradisi nganggung. Selain itu upacara tersebut dimeriahkan dengan berbagai kegiatan berupa perlombaan dan hiburan rakyat misalnya lomba kholifah tahlilan oleh ibu majelis taklim, lomba cerdas cermat agama Islam untuk para pelajar dan pentas seni budaya.