- Source: Referendum status Saar 1935
Referendum status Saar diadakan di wilayah Cekungan Saar pada tanggal 13 Januari 1935. Lebih dari 90% pemilih memutuskan untuk bersatu kembali dengan Jerman, sementara 9% menginginkan status quo sebagai wilayah mandat Liga Bangsa-Bangsa dan kurang dari 0,5% ingin bergabung dengan Prancis.
Latar belakang
Seusai Perang Dunia I, wilayah Saar dipisah dari Jerman dan diperintah oleh Liga Bangsa-Bangsa. Pada masa itu, Prancis memperoleh kendali atas tambang batu bara di Saar. Setelah lima belas tahun diperintah oleh Liga Bangsa-Bangsa, referendum ini diadakan untuk menentukan status wilayah Saar untuk ke depannya.
Kampanye
Walaupun semua kelompok politik yang penting di Saar mendukung penyatuan kembali Saar dengan Jerman sebelum Adolf Hitler dan partai Nazi berkuasa, musuh-musuh Nazi di Saar mulai meragukan penyatuan dengan Jerman seusai kebangkitan Hitler. Akibat penindasan yang dilancarkan oleh Hitler terhadap musuh-musuh politiknya, kelompok komunis dan sosialis di Saar mendukung status quo sebagai mandat Liga Bangsa-Bangsa dan penundaan referendum hingga Nazi tidak lagi berkuasa. Sementara itu, pendapat kelompok Katolik Roma terpecah. Untuk memenangkan referendum ini, Nazi melancarkan "gabungan bujukan rayu dan tekanan brutal". Pada tahun 1933, salah satu anggota Komisi Plebisit yang bernama Sarah Wambaugh menyatakan bahwa mereka telah menerima keluhan "teror Nazi" dari orang-orang Saarland non-Nazi dan media asing. Keluhan tersebut meliputi tuduhan intimidasi, "aktivitas mata-mata, perusakan nama baik secara rahasia, penculikan ... intersepsi surat dan telegram, [dan] menyadap perbincangan telepon". Sebagai tanggapan terhadap keluhan ini, Komisi Pemerintahan Saar harus "mengeluarkan beberaia dekret pembatasan untuk menjaga ketertiban umum". Pada November 1934, karena takut diserang Prancis, pemerintah Jerman Nazi mengubah taktiknya. Maka dari itu, komisioner Hitler untuk Saar yang bernama Joseph Burckel melarang pemakaian seragam di zona 25 mil di sepanjang perbatasan Saar dari 10 Januari 1935 hingga 10 Februari 1935. Selain itu, Burckel juga melarang pertemuan, parade dan prosesi di kawasan tersebut. Pemimpin Nazi di Saar Jakob Pirro juga memberitahu pengikutnya untuk mematuhi peraturan dan akan menghukum pelanggar.
Hasil
Dalam referendum ini, pemilih dapat memutuskan apakah Saar sebaiknya tetap menjadi mandat Liga Bangsa-Bangsa, disatukan kembali dengan Jerman atau menjadi wilayah Prancis. Para pengamat yang netral dan juga kelompok Nazi sendiri terkejut ketika hasil menunjukkan bahwa 90% pemilih ingin bersatu kembali dengan Jerman. Di setiap daerah pilih terdapat paling tidak 83% pemilih yang ingin bersatu dengan Jerman. Sementara itu, walaupun Georges Clemenceau pernah mengklaim bahwa terdapat 150.000 orang Prancis di Saarland, persentase pemilih yang ingin bersatu dengan Prancis tidak melebihi 0,5%.
Akibat
Seusai referendum ini, Dewan Liga Bangsa-Bangsa memutuskan bahwa Saar sebaiknya dikembalikan kepada Jerman. Saar disatukan lagi dengan Jerman pada tanggal 1 Maret 1935 dengan Josef Bürckel sebagai Reichskommissarnya. Pada tahun 1936, wilayah ini digabung dengan Gau Pfalz untuk membentuk Gau Pfalz-Saar (diganti namanya menjadi Saarpfalz pada tahun 1937 dan Westmark pada tahun 1940).
Lihat pula
Referendum Statuta Saar 1955, yang membuat Protektorat Saar bergabung dengan Jerman Barat pada tahun 1957
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Referendum status Saar 1935
- Protektorat Saar
- Jerman Nazi
- 1935 Saar status referendum
- Saar status referendum
- 1955 Saar Statute referendum
- Saar referendum
- Territory of the Saar Basin
- Saarland
- Saar Protectorate
- Social Democratic Party of Saarland
- Referendums in Germany
- Border poll