- Source: Serangan klub malam Istanbul 2017
Sebuah serangan penembakan massal terjadi di Beşiktaş distrik dari kota Istanbul, Turki, pada 1 Januari 2017. Serangan terjadi sekitar pukul 01:15 FET (UTC+3) di klub malam Reina di Ortaköy, di mana ratusan orang merayakan Tahun Baru. Setidaknya 39 orang tewas dan 70 orang terluka dalam insiden tersebut.
Latar belakang
Sejak musim panas 2016, Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) telah berada di bawah tekanan dengan kerugian teritorial karena tiga serangan paralel: Serangan Utara al-Bab (Oktober-November 2016) dan Pertempuran al-Bab yang dilakukan pihak Turki, Serangan Raqqa Utara (November-sekarang) yang dilakukan oleh pihak Kurdi, dan Pertempuran Mosul (2016) yang dilakukan oleh pihak Irak. Intervensi militer Turki di Suriah telah menjadi oposisi frontal pertama antara ISIS dan militer Turki, yang menyebabkan ketegangan memanas.
Sebelum insiden terjadi, pihak otoritas kepolisian Turki telah meningkatkan keamanan di kota, dengan 17.000 petugas polisi yang bertugas,menyusul beberapa serangan teroris di kota, diantaranya serangan di bandar udara Atatürk, Istanbul pada 28 Juni 2016 yang menewaskan 48 orang, dan sebauh serangan bom di Vodafone Arena pada 10 Desember 2016 yang menewaskan 44 orang.
Menurut pemilik klub Reina, langkah-langkah keamanan di klub malam telah meningkat selama sepuluh hari sebelumnya setelah para pejabat intelijen Amerika memperingatkan tentang serangan selama liburan. Kedutaan besar Amerika kemudian membantah tentang hal tersebut, dan menolak klaim seperti "rumor di media sosial".
Serangan
Seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di sebuah klub malam sekitar pukul 01:15 pagi. Dilaporkan bahwa ia membawa sebuah senapan AK-47 dan, setelah membunuh seorang polisi dan saksi mata di pintu masuk, ia masuk ke klub lalu menembaki orang-orang di klub tersebut. Dilaporkan bahwa penyerang berbicara dalam bahasa Arab saat serangan itu terjadi, dan berteriak dengan mengatakan "Allāhu akbar" selama penyerangan berlangsung. Dilaporkan bahwa penyerang menembak lebih dari 180 putaran selama serangan tujuh menit sebelum pergi ke dapur, mengganti pakaiannya dan melarikan diri dengan membaur pada kerumunan.
Meskipun kesaksian saksi mata awal yang dilaporkan oleh media Turki yang menjelaskan ada tiga penyerang, polisi bersikeras bahwa penyerang hanya satu. Laporan sebelumnya dari granat tangan yang digunakan terbukti akurat. Polisi menyerbu tiap kota untuk mencari pelaku, tapi pemerintah Turki menyatakan bahwa penyerang masih buron, dengan pemburuan masih berlangsung. Pihak berwenang sebelumnya mengklaim bahwa satu pria bersenjata memasuki klub malam dan kemudian membunuh polisi dan saksi mata penyerang meninggalkan senjata di tempat kejadian perkara.
Pada saat serangan, 600 orang berada di klub malam untuk merayakan Tahun Baru. tiga puluh sembilan orang tewas, termasuk petugas polisi yang bertugas di pintu masuk klub. Setidaknya 70 orang terluka. Sejumlah orang melompat ke dalam air di Selat Bosphorus untuk melarikan diri dari serangan. Setelah kejadian itu, polisi menyiapkan penjagaan di sekitar klub malam.
Pasca serangan
Gubernur Istanbul Vasip Şahin mengatakan insiden merupakan serangan teroris. Pemerintah Turki memerintahkan menutup media sementara waktu mengutip kekhawatiran atas keamanan dan ketertiban umum.
Menanggapi serangan itu, militer Turki melakukan serangan terhadap sasaran ISIS di Suriah kota al-Bab. 22 orang diklaim telah tewas dalam serangan.
Pekerja Uighur di sebuah restoran di Zeytinburnu memberikan uang kepada teroris untuk ongkos taksinya. Orang-orang Uyghur berbasis Sokak Seferoglu di Zeytinburnu membantu penyerang ketika ia melarikan diri dari klub malam. Tujuh orang Uighur ditangkap oleh polisi Turki. Zeytinburnu menjadi kota yang mana lebih dari 50 polisi melawan terhadap "Turkistan Timur" (Uighur), Kazakh, Kyrgyz, dan Uzbek. Zeytinburnu terkenal karena digunakan oleh jihadis Suriah sebagai tempat transit. seorang Uighur melakukan serangan klub malam menurut media Turki. Berita Turki mengatakan ia merupakan bagian dari ISIS "Turkistan Timur". "Turkistan Timur" - Xinjiang disebut-sebut sebagai asal penyerang oleh Aydinlik. tempat tinggal orang-orang Kygyzstan dan Kazakhstan diinvestigasi oleh Turki setelah kejadian.
Pelaku kejahatan
Menurut Menteri dalam Negeri Turki Süleyman Soylu, seorang pria bersenjata melakukan serangan itu dan saat ini pada umumnya.
ISIS secara resmi mengaku bertanggungjawab dan merilis sebuah pernyataan yang mengklaim penyerang adalah seorang prajuit dari ISIS yang ingin menyerang "klub malam paling terkenal di mana perayaan umat Kristen dilakukan oleh orang murtad". ISIS juga mengambil langkah yang tidak biasa yakni mengklaim bertanggungjawab secara langsung, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan itu dilakukan "dalam kelanjutan dari operasi yang diberkahi bahwa Negara Islam melawan Turki, pelindung salib", dan menuduh Turki membunuh Muslim melalui "serangan udara dan serangan mortir " di Suriah. Pernyataan itu tidak menjelaskan apakah serangan itu langsung diselenggarakan oleh ISIS, atau apakah kelompok yang telah menginspirasi pria tersebut.
Sumber-sumber keamanan mengatakan kepada Reuters bahwa pria bersenjata "memiliki pengalaman dalam pertempuran" dan bahwa "ia bisa saja berjuang di Suriah selama bertahun-tahun" atas nama ISIS. Hürriyet Daily News mencatat bahwa sejumlah spesialis yang meneliti rekaman mengklaim bahwa pria bersenjata itu secara profesional dilatih untuk menggunakan senjata, dengan pakar anti-terorisme Abdullah Ağar mengatakan bahwa "Penyerang ditentukan, berbakti, praktis, berdarah dingin, ahli dan tahu bagaimana untuk mendapatkan hasil. Dia mungkin menembakkan peluru ini sebelum di zona bentrokan nyata. Dia tidak ragu-ragu menembaki orang-orang yang tidak bersalah. Dia adalah benar-benar pembunuh dan ia kemungkinan telah menembaki manusia sebelumnya."
Habertürk mengungkapkan bahwa investigasi polisi Turki menunjukkan bahwa pria bersenjata memasuki Turki dari Suriah pada November 2016. dan pergi ke Konya dengan istri dan dua anaknya.
Pada 2 Januari, polisi Turki menangkap delapan orang hubungannya dengan serangan; pria bersenjata tidak di antara mereka. Polisi mengatakan mereka yakin serangan itu dilakukan oleh sistem sel klandestin ISIS yang juga menargetkan bandara Atatürk pada Juni 2016.
Pada 4 Januari, kantor berita Turki Anadolu telah mengumumkan bahwa Sabuk amunisi, Peralatan beroritentasi night vision dan sebuah Bidikan teleskopik diidentifikasi dan disita dalam penggerebekan polisi.
Pada 13 Januari, dua etnis Uighur warga Tiongkok ditangkap karena dimungkinkan memiliki hubungan dengan pelaku.
= Identifikasi
=Sehari setelah serangan terjadi, media Turki menyatakan bahwa otoritas Turki penyerang berasal dari Uzbekistan dan Kirgistan. Laporan sebelumnya menyatakan bahwa ia berasal dari Xinjiang wiayah Tiongkok, kemungkinan Habertürk menyatakan pejabat negara masih menyelidiki.
Pada 3 Januari, diduga bahwa pria yang dituduh dalam serangan tersebut berasal dari Kirgistan. Pada hari yang sama, media Turki merilis sebuah swafoto video yang diduga pria bersenjata di Lapangan Taksim, Istanbul. Video ini diambil dari akun Telegram pro-ISIS menurut Flashpoint, sebuah perusahaan intelijen risiko bisnis dari Amerika Serikat..
Enam belas orang telah ditahan karena dicurigai berhubungan dengan serangan itu. Pada 4 Januari, diungkapkan bahwa enam belas orang yang ditahan tersebut tinggal di Bornova dan Buca distrik İzmir. Sebelas dari mereka diidentifikasi sebagai perempuan.
Menteri luar negeri Turki Mevlüt Çavuşoğlu menyatakan bahwa pada 4 Januari bahwa pria bersenjata telah diidentifikasi.
Pada 9 Januari, polisi Turki telah mengidentifikasi pelaku penyerangan adalah warga negara Uzbekistan bernama bdulkadir Masharipov, yang juga dikenal dengan nama Abu Muhammed Horasani. Masharipov terlihat di angkutan cepat Kirazlı-Bağcılar, yang ditangguhkan layanan untuk beberapa waktu sebagai pencarian pria bersenjata itu dilakukan.
Masharipov ditangkap pada 16 Januari 2017 di apartemen seorang teman berasal dari Kirgistan di Esenyurut distrik di Istanbul.
Korban
Di antara para korban yang tewas maupun terluka merupakan korban dari warga negara asing.
Reaksi
Vasip Şahin, gubernur Istanbul, menjelaskan serangan sebagai sebuah "kekerasan dan aksi kejam dari teror" dan mengatakan bahwa penyerang menggunakan "senjata jarak-panjang" untuk menembaki orang-orang secara "brutal dan kejam", senjata mengacu pada jenis Senapan serbu.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan mengutuk serangan itu dan menyampaikan belasungkawa atas nama orang-orang yang kehilangan nyawa, termasuk korban dari negara lain.
Sejalan dengan Erdogan klaim baru-baru ini, beberapa warga, wartawan, dan jurnal pro-APK seperti koran Sabah mengemukakan teori konspirasi, mengklaim negara-negara Barat, CIA Amerika, mengorgansir serangan. Jurnalis menunjukkan beberapa faktor terjadinya serangan yakni konflik Kurd-Turki, Krisis kudeta Turki 2016, dan Konflik terbuka militer dengan ISIS.
Banyak dari pemimpin dunia dan pejabat pemerintah mengutuk serangan, dan berbelasungkawa.
Lihat juga
Terorisme
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Serangan klub malam Istanbul 2017
- Istanbul
- Januari 2017
- Robinho
- Filippo Inzaghi
- Daerah Khusus Ibukota Jakarta
- Indonesia dalam tahun 2017
- Daftar diskografi, filmografi, dan bibliografi JKT48
- Paris Hilton
- Sejarah Burnley F.C.