- Source: Soa-soa ambon
soa" target="_blank">Soa-soa" target="_blank">soa ambon atau kadal air adalah biawak yang mempunyai panjang tubuh ± 34,5 cm. Panjang keseluruhan termasuk bagian ekor 75 cm. soa" target="_blank">Soa-soa" target="_blank">soa berasal dari Indonesia Timur daerah Sulawesi (Latimojong, Tempe, Pampama, Palopo, Makasar, Poso, dan Manado), juga terdapat di Kepulauan Togian, Buton, Ambon, Seram, Bacan, Ternate, Halmahera, Waigeo, Papua, dan Filipina.. soa" target="_blank">Soa-soa" target="_blank">soa juga disebut Amboina sail-finned lizard atau Amboina sailfin lizard (Hydrosaurus amboinensis) merupakan kadal agamid terbesar di dunia, bahkan bisa mencapai panjang 1 meter. soa" target="_blank">Soa-soa" target="_blank">soa adalah binatang yang pandai berenang.
Jenis
soa" target="_blank">Soa-soa" target="_blank">soa ambon termasuk dalam keluarga Agamidae, marga Hydrosaurinae, dan jenis Sauria atau lizard (kadal). Ia masuk dalam sub-sepesies dengan nama umum Sailfin Lizard.
Adapun sinonim nama dari soa" target="_blank">Soa-soa" target="_blank">soa ambon (Nama pemberian Scholosser 1768: Lacerta amboinensis) berdasarkan penemunya adalah sebagai berikut:
Lacerta amboinensis—SHAW & NODDER 1799: plate 403
Lacerta lophura SHAW 1802: 218
Istiurus Amboinensis—CUVIER 1829
Lacerta Amboinensis—CUVIER 1831: 131
Istiurus Amboinensis—DUMÉRIL & BIBRON 1837: 380
Lacerta javanica HORNSTEDT in GRAY 1845: 246 (nom. nud.; fide GRAY 1845)
Lophura shawii GRAY 1845: 247 (nom. subst. pro Lacerta amboinensis etc.)
Istiurus microlophus BLEEKER 1860
Lophura celebensis PETERS 1872: 581
Lophura amboinensis—GÜNTHER 1873
Lophura amboinensis—BOULENGER 1885: 402
Hydrosaurus amboinensis—POCHE 1903: 698
Lophura amboinensis—DE ROOIJ 1915: 128
Hydrosaurus amboinensis—WERMUTH 1967: 64
Hydrosaurus amboinensis—MANTHEY & SCHUSTER 1999: 69
Ciri-ciri fisik
soa" target="_blank">Soa-soa" target="_blank">soa Ambon memiliki kepala kecil dengan moncong panjang dan lubang hidung oval di dekat ujung moncong. Pada kepala dan moncong terdapat semacam punuk berskala besar dan sebagian lagi berskala kecil. Tubuhnya silindris (menyerupai bentuk silinder) dan padat berisi, bagian belakang memiliki tulang lanset besar yang ditutupi dengan sisik kecil. Ada empat tungkai panjang yang berkembang dengan baik; anggota badan bisa mencapai mata atau lubang hidung. Pada jari kaki depan (tangan) dan kaki belakang terdapat sirip kulit. Karakteristik unik kadal bersirip ini adalah ekornya, yang memiliki panjang dua kali lipat dibanding badannya. Pangkal ekor berukuran tebal dan berbentuk bulat, makin ke ujung makin pipih atau rata. Bentuk pipih dari ekor tersebut dapat membantu kadal berenang, ekor sebagai alat mendayung sekaligus pengemudi. soa" target="_blank">Soa-soa" target="_blank">soa memiliki warna cenderung gelap cokelat kehijauan dengan bintik-bintik hitam.
Populasi
Populasi soa" target="_blank">soa-soa" target="_blank">soa Ambon sangat menurun seiring kerusakan lingkungan tinggalnya, mereka juga diburu dan diambil telurnya. soa" target="_blank">Soa-soa" target="_blank">soa ambon termasuk satwa liar yang dilindungi.
Habitat
soa" target="_blank">Soa-soa" target="_blank">soa sambon lazimnya hidup di pohon-pohon yang tumbuh di sekitar aliran sungai atau kolam. Mereka lazimnya hidup di hutan. Namun soa" target="_blank">soa-soa" target="_blank">soa Ambon remaja sering kali didapati hidup di parit-parit. Di Filipina, soa" target="_blank">soa-soa" target="_blank">soa sudah punah seiring ketidaknyamanan habitat mereka karena penebangan hutan.
Makanan
soa" target="_blank">Soa-soa" target="_blank">soa Ambon hidup dari makan tanaman, daun-daunan, dan buah-buahan. soa" target="_blank">Soa-soa" target="_blank">soa yang masih remaja biasanya makan biji-bijian. kadal bersirip ini juga makan serangga, tikus, dan kaki seribu. Pada usia remaja makan 60% memangsa (binatang) dan 40% lainya tanaman, sedangkan usia dewasa makan 50% dari memangsa (binatang) dan 50% dari tanaman.
Reproduksi (cara berkembang biak)
soa" target="_blank">Soa-soa" target="_blank">soa ambon mampu hidup mencapai usia 15 tahun atau lebih. Mereka biasanya memiliki 5–9 butir telur, dan hanya sekali bertelur dalam waktu setahun. Telur-telur tersebut membutuhkan waktu sekitar 65 hari untuk menetas.
Perilaku soa" target="_blank">soa-soa" target="_blank">soa
soa" target="_blank">Soa-soa" target="_blank">soa ambon jantan agresif dalam mencari pasangan. Mereka juga bertanding untuk memperebutkan pasangan betinanya. Para pejantan soa" target="_blank">soa-soa" target="_blank">soa biasanya memiliki beberapa kelompok yang terbagi sesuai besar tubuhnya. Yang lebih besar biasanya lebih sukses dalam pertandingan berebut pasangan. soa" target="_blank">Soa-soa" target="_blank">soa ambon betina juga merupakan spesies yang agresif, tetapi mereka agresif dalam hal berebut daerah kekuasaan.
Rujukan
Kata Kunci Pencarian:
- Soa-soa ambon
- Daftar fam Ambon
- Suku Ambon
- Pattimura
- Kerajaan Soya
- Budaya Maluku
- Zainal Abidin Syah
- Ullath, Saparua Timur, Maluku Tengah
- Orang Maluku
- Teung
- Bajawa Soa Airport
- Sultanate of Ternate
- Martha Christina Tiahahu
- Mudafar Syah I
- Ambonese people
- Maluku Islands
- Merpati Nusantara destinations
- Mandar Syah
- Sultanate of Tidore
- Serui Malay