- Source: Soemantri Praptokoesoemo
Prof. Mr. Soemantri Praptokoesoemo atau Prof. Mr. H. Raden Mas. Soemantri Praptokoesoemo / Soemantri Praptokoesoemo / Prof. Mr. Sumantri Praptokusumo / Mr. Sumantri Praptokusumo / Mr. Soemantri Praptokusumo /Prof. Sumantri Praptokusumo S.H. / Prof. Soemantri Praptokoesoemo S.H. (12 Juni 1912 – 13 Maret 1992) lahir di Kranggan, Temanggung, merupakan seorang Tokoh Pejuang Kemerdekaan, Pekerja sosial, Akademikus, Sosiolog dan Teknokrat/Teknokrasi.
Kehidupan Awal
Soemantri Praptokoesoemo adalah anak tertua dari seorang adik perempuan dan seorang adik laki-laki. Tiga bersaudara ini masih kecil-kecil ketika mereka menjadi yatim. Setelah ayahnya meninggal, mereka dibawa ibunya ke Madiun dan diserahkan kepada pamannya yang seorang Bupati Wonosobo.
Ia disekolahkan di Inlandsche School selama satu tahun. Kemudian ia pindah ke Blora Kabupaten Blora mengikuti pamannya yang seorang Adjunct Djaksa. Disana ia di masukkan ke HIS Hollandsch-Inlandsche School dan tamat pada tahun 1926.
Kenangan yang membekas dalam ingatan Soemantri Praptokoesoemo kecil adalah dimana ia menyaksikan pamannya yang harus menyembah dan mlaku ndhodhok Berjalan jongkok di hadapan residen Belanda supaya ia dapat izin masuk sekolah tersebut. Kenangan ini yang membuat ia tidak berminat menjadi pamong praja dan tidak mau masuk OSVIA Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren dan memilih MULO Meer Uitgebreid Lager Onderwijs di Surabaya (1926-1930), karena ia bercita-cita menjadi hakim. Cita cita ini timbul karena ia melihat bahwa kedudukan hakim tidak berada di bawah residen sehingga tidak perlu menyembah residen.
Pengaruh Pergerakan
Sejak di MULO, ia telah mendapat pengaruh dari Orang Pergerakan Nasional melalui pidato-pidato dari Orang Pergerakan. Terutama karena ia merasa adanya diskriminasi terhadap murid-murid yang masuk MULO dari HIS, yang mana harus memulai dari ELS Europeesche Lagere School. Pengaruh itu membawa ia dan kawan-kawan mendirikan perkumpulan anak-anak Indonesia yang bersekolah di MULO, dimana Ia menjadi Wakil Ketua I.M.V Indonesische MULO Vereeniging. Selain itu, ia juga bergabung menjadi anggota organisasi Jong Java.
Setelah tamat dari MULO, ia di pindah ke Kota Bandung dan bersekolah di AMS Algemeene Middelbare School setingkat SMA. Di sekolah ini minatnya kemudian berkembang terhadap mata pelajaran bahasa dan bahasa asing. Ia sangat tertarik terhadap bahasa Perancis, dikarenakan bahasa Perancis merupakan bahasa diplomasi pada masa itu.
Pengaruh orang-orang Pergerakan terhadap pendidikannya didapat melalui kursus-kursus yang di berikan oleh mahasiswa-mahasiswa Rechtshoogeschool te Batavia di Jakarta yang datang ke Kota Bandung, terutama dari Mohammad Yamin. Kemudian ia menjadi anggota Pengurus Indonesia Moeda di Bandung.
Keinginannya untuk melanjutkan dan memperdalam bahasa Perancis di Negara Prancis dan negara Belanda tidak dapat terlaksana, karena ia tidak berhasil mendapatkan Beasiswa. Karena itu ia terpaksa masuk Rechtshoogeschool te Batavia dan memilih jurusan Sociologisch Economissch dan selesai pada tahun 1942 dengan judul Skripsi De Sociaal Economische Toestand Van De Desa Plered (Purwakarta) - Met Nadruk op de Keramische Industrie artinya Keadaaan Sosial-ekonimis desa Plered (Purwakarta) dengan menekankan pada kerajinan usaha keramik.
Selama menjadi mahasiswa, ia tinggal bersama pamannya yang berdomisili di kota Bogor. Ia juga bergabung dalam organisasi Unitas Studiosorum Indonesiesis (USI), juga Jong Java dan Perhimpoenan Peladjar-Peladjar Indonesia (PPPI)
Masa Pendudukan Jepang dan Masa Awal Kemerdekaan Republik Indonesia
Setelah menyelesaikan studinya di Rechtshoogeschool te Batavia, kemudian pada zaman penjajahan Jepang Pendudukan Jepang di Hindia-Belanda, ia bekerja di Gunseikanbu Naimubu Rumokyoku Koseika (Bagian Sosial Kantor Perburuhan, Departemen Dalam Negeri) di Jakarta. dengan tugas Nugyo Imin (Transmigrasi Petani) ke Lampung dan juga urusan dalam Rōmusha dan bantuan untuk fakir miskin.
Pada masa awal Kemerdekaan Republik Indonesia / Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, kantor Naimubu menjadi kantor Kementerian Sosial di bawah Menteri Iwa Koesoemasoemantri, dengan program utama mencegah orang-orang Indonesia menjadi jongos atau babu orang Belanda.
Pengalaman yang sangat heroik yang di alami oleh Soemantri Praptokoesoemo pada masa ini adalah adanya insiden bendera di Kementerian dalam Negeri, karena bendera Merah Putih di turunkan oleh Kempeitai, sehingga dirasakan perlunya Menteri dalam Negeri yang saat itu di jabat oleh Wiranatakusumah V ikut menghadiri apel pengibaran bendera tersebut. Di dalam apel ini Soemantri Praptokoesoemo menjadi anggota pengibar bendera. Ia sempat di ancam Kempeitai tetapi tidak di perdulikannya. Persoalan tersebut kemudian selesai dengan pindahnya orang orang jepang yang bekerja untuk Naimubu dari kantor tersebut.
Masa Agresi Militer Belanda I dan Agresi Militer Belanda II
Setelah masuknya NICA Pemerintahan Sipil Hindia Belanda / Agresi Militer Belanda I, kantor Kementerian Sosial pindah ke Jalan Cemara dan setelah situasi bertambah gawat, pindah kembali ke Daerah Istimewa Yogyakarta, dan selama Revolusi fisik berkantor di Jalan Code bersama-sama dengan Kementerian Penerangan dan Kementerian Pertahanan.
Departemen Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia didirikan pada tanggal 19 Agustus 1945 oleh Surat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Tugas utama adalah mengurus korban perjuangan perang dan pengungsi fakir miskin serta anak yatim.
Pada masa Agresi Militer Belanda II, kantor di Jalan Code dihancurkan Belanda, sehingga harus memulai kembali dari awal, dimana Kantor berpindah ke Tugu No.48.
Soemantri Praptokoesoemo merupakan salah seorang penyusun organisasi Departemen Sosial. Ia juga telah menciptakan cara-cara bimbingan sosial terhadap masyarakat dengan usaha mengalihkan anak-anak bandel menjadi kurir-kurir yang berani, dengan tujuan untuk menghubungi para gerilyawan pejuang kemerdekaan dan merampas senjata-senjata Belanda.
Setelah pengakuan kemerdekaan Indonesia, kementerian Sosial pindah kembali ke Jakarta, Tetapi Soemantri Praptokoesoemo tetap tinggal di Yogyakarta dan bekerja pada Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Prof. Mr. Haji. Raden Mas. Soemantri Praptokoesoemo adalah pencipta lambang pembangunan kesejahteraan sosial / Lambang Pembangunan Sosial (Adicita Pekerjaan Sosial) pada tanggal 20 Desember 1949. Dimana kemudian lambang tersebut pernah menjadi lambang atau logo Departemen Sosial dan lambangnya Pembimbing Pekerja Sosial (PPS) serta lambang kebanggaan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), selanjutnya digunakan menjadi dasar Lambang Satyalancana Kebaktian Sosial PERMENSOS NO.10 TAHUN 2019. Pada tanggal 20 Desember ini pula di tetapkan sebagai "Hari Sosial" atau "Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional" (HKSN). Ia menjabat sebagai Sekretaris Jendral Departemen Sosial Republik Indonesia.
Masa RIS Republik Indonesia Serikat dan Orde Lama
Pada masa RIS Republik Indonesia Serikat ia tetap bekerja di Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Pimpinan Bagian Tehnis Departemen Sosial.
Pada tahun 1952 Soemantri Praptokoesoemo menjadi Advocat dan Memimpin Delegasi Indonesia pada Konperensi Kerdja Sosial Internasional Ke-6, yang di selenggarakan di Madras/Chennai, India.
Pada masa Menteri Muljadi Djojomartono ia dikirim ke Inggris pada tahun 1957-1958 untuk belajar masalah kesejahteraan sosial Course of Instruction in Social Welfare selama satu tahun, yang dimana sebelumnya ia telah mendirikan BPPS (Balai Persiapan Pekerjaan Sosial)/ BPPS (Balai Penyelidikan dan Penyanderaan Sosial)/ BPKS {Balai Penelitian Kesejahteraan Sosial}/ B2P3KS (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial) di Yogyakarta pada tahun 1952 dan ia juga pencetus/penggagas moto "Tat Twam Asi (Kau adalah Aku)" pada tahun 1958.
Soemantri Praptokoesoemo adalah Pencetus/pelopor pelaksanaan LSD (Lembaga Sosial Desa) pada tanggal 5 Mei 1952, dimana pada tanggal tersebut selalu diperingati sebagai Hari Lembaga Sosial Desa.
Pada tahun 1952, Soemantri Praptokoesoemo menjadi pengurus Yayasan Guna Dharma yang bertugas mencari dana untuk mendirikan asrama-asrama mahasiswa Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, yang mana yayasan tersebut didirikan oleh Sri Paduka Sultan Hamengkubuwana IX, Sutedjo Brodjonegoro, Sardjito, Dokter Sahir Nitihardjo.
Pada tahun 1956, Soemantri Praptokoesoemo menjadi Dosen Luar Biasa fakultas Sosial Politik di Universitas Gadjah Mada , Yogyakarta dalam mata kuliah Capita Selecta.
Pada Tahun 1961, Soemantri Praptokoesoemo, mendirikan Fakultas Kesejahteraan Sosial di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Pada mulanya Ia merintis Fakultas ini sejak tahun 1960, saat Ia menjabat Sekretaris Jenderal Departemen Sosial Republik Indonesia. Ia menawarkan gagasan kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mendirikan Fakultas Kesejahteraan Sosial di Jakarta. Prakarsa itu dilatarbelakangi oleh pertimbangan bahwa Muhammadiyah adalah suatu organisasi Islam yang bergerak di bidang keagamaan dan sosial yang telah memiliki Majelis Pembina Kesejahteraan Umat yang menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial bagi anak terlantar, fakir miskin dan masalah sosial lainnya. Pendirian perguruan tinggi ini juga dimaksudkan untuk mendidik tenaga profesional di bidang kesejahteraan sosial. Atas dukungan Menteri Sosial RI Muljadi Djojomartono maka setahun kemudian (18 Nopember 1961) didirikanlah Fakultas Kesejahteraan Sosial (FKS). Pada tahun 1980 nama FKS berubah menjadi Fakultas Ilmu-ilmu Sosial (FIS). Kemudian pada tahun 1985, nama FIS berubah menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP-UMJ). Soemantri Praptokoesoemo menjabat Guru Besar/ Dekan Universitas Muhammadiyah Jakarta untuk periode 1961-1973 / 1973-1977 / 1977-1982 / 1982-1985. FISIP-UMJ Universitas Muhammadiyah Jakarta juga merupakan fakultas tertua dilingkungan Universitas Muhammadiyah yang berada di seluruh Indonesia.
Soemantri Praptokoesoemo adalah salah satu perintis, pelopor, pendiri dan pengembangan jurusan/departemen Penmas - Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP / Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Pada tahun 1978 Soemantri Praptokoesoemo diangkat menjadi Guru Besar Luar Biasa pada Fakultas Keguruan (IKIP / Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung)
Soemantri Praptokoesoemo adalah pelopor/penggagas berdirinya Panti Rehabilitasi Penderita Cacat Netra "Wisma Tan Miyat" yang diresmikan oleh Menteri Kesejahteraan Sosial pada tanggal 20 Desember 1959, berlokasi di Jl. R.S Fatmawati Jakarta Selatan. Dan pada tahun 1961 diadakan kerjasama dengan Depdiknas didirikanlah Sekolah Luar Biasa SLB/A "Tan Miyat" dalam rangka untuk mencerdaskan anak-anak penyandang cacat netra. Berdasarkan KEPMENSOS no.41 Tahun 1979 berubah nama menjadi Panti Rehabilitasi Penderita Cacat Netra (PRPCN) “Wisma Tan Miyat” sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) berada dibawah Kanwil Departemen Sosial Propinsi DKI Jakarta. Pada tahun 1992 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Sosial RI No. 47HUK1992 Panti Rehabilitasi Penderita Cacat Netra PRPCN Wisma Tan Miyat dipindahkan ke Jl. H.Moelyadi Djoyomartono No.19 Bekasi Timur. Pada Tahun 1995 diadakan perubahan nama panti berdasarkan KEPMENSOS no.22/HUK/1995 menjadi Panti Sosial Bina Netra "Tan Miyat" Bekasi.
Soemantri Praptokoesoemo adalah pencetus/penggagas ide Karang Taruna pada 26 september 1960 dengan tujuan untuk menampung kegiatan para remaja.
Soemantri Praptokoesoemo adalah tokoh pertama pelopor/penggagas Sekolah Pekerja Sosial Tingkat Atas/ Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial (SPSA) yang berada di Bandung, Yogyakarta dan Malang, yang mana terdapat pula pendidikan lanjutannya berupa Akademi Pendidikan Pekerja Sosial sebagai pendidikan lanjutan selama 2 tahun yang di resmikan pada tahun 1964 Oleh Menteri Sosial Rusiah Sardjono.
Pada masa menjelang G-30-S/PKI Gerakan 30 September ia mendirikan Ikatan Keluarga Sosial sebagai tandingan dari Sarekat Sekerdja Sosial yang kemudian di bekukan oleh dirinya sendiri selaku Sekretaris Jendral Departemen Sosial.
Masa Orde Baru
Pada tanggal 1 September 1966, Soemantri Praptokoesoemo menghadiri Konfrensi Internasional Pekerdja Sosial ke-13 (International Conference of Social Work) di kota Washington, Negara Amerika Serikat.
Pada tanggal 7-18 Agustus 1967, Soemantri Praptokoesoemo mewakili Republik Indonesia hadir dalam pertemuan "The Interregional Expert Meeting on Social Welfare Organization and Administration", yang diselenggarakan Perserikatan Bangsa Bangsa di Kota Jenewa, Negara Swiss. Pada tahun 1967 ini juga, ia di angkat menjadi Agences of International of Social Service In Indonesia.
Soemantri Praptokoesoemo adalah salah satu pendiri organisasi sosial non pemerintah yaitu Komite Nasional untuk Kesejahteraan Sosial berdasarkan pada Piagam Pendirian pada 17 Juli 1967 dan diangkat menjadi Ketua I, kemudian Komite tersebut berubah nama menjadi Dewan Nasional Indonesia dan Kesejahteraan Sosial (DNIKS) dimana pada musyawarah nasional di tahun 1970 Ia diangkat menjadi Sekjen DNIKS.
Prof. Mr. Haji. RM. Soemantri Praptokoesoemo pensiun dari Kementrian Sosial pada tahun 1969, namun ia tetap berkarir sebagai pengajar atau dosen/guru besar di beberapa kampus negeri dan swasta (IKIP/UPI Bandung, STIA-LAN Jakarta, ATMAJAYA Jakarta, PTIK/STIK Jakarta, IIP/IPDN Jakarta, STKS Bandung, UNPAD Bandung, STAN Jakarta, MUHAMMADIYAH Jakarta) di Indonesia hingga akhir hayatnya. Ia banyak menulis buku dan artikel mengenai Pekerjaan Sosial di Indonesia.
Pada tahun 1976-1992, Soemantri Praptokoesoemo Menjadi Ketua Yayasan "Bunga Kemboja", yaitu yayasan yang bergerak di bidang jasa pemulasaran jenazah, beralamat di Jl. Raya Pasar Minggu no.19, Jakarta Selatan.
Pada periode yang sama di tahun 1976-1992, Soemantri Praptokoeosoemo juga menjadi Ketua Yayasan Dana Bantuan, dimana yayasan tersebut bergerak di bidang pelayanan sosial seperti memberikan beasiswa bagi pelajar yang kurang mampu, santunan kepada kaum lansia duafa serta kegiatan sosial lainnya, beralamat di Jl. Brawijaya Raya No.15, Jakarta Selatan.
Pada tanggal 26-28 Juli 2002, atas inisiatif Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, Jurusan Kesejahteraan Sosial Universitas Indonesia Jakarta, dan Jurusan Kesejahteraan Sosial Universitas Padjadjaran Bandung, menyelenggarakan Konfrensi Nasional Pekerja Sosial Profesional Indonesia tahun 2002 bertempat di aula Universitas Padjadjaran Bandung sebagai tempat pembukaan dan di Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung sebagai kegiataan konfrensi, yang di hadiri oleh Menteri Sosial RI Bachtiar Chamsyah,S.E. Dalam acara konfrensi tersebut diadakan penganughrahan "Award Perintis Pendidikan Pekerjaaan/Kesejahteraan Sosial Indonesia Tahun 2002" kepada Prof. H. Soemantri Praptokoesoemo, S.H.
= Wafat =
Prof Mr Haji RM Soemantri Praptokoesoemo wafat pada tanggal 13 Maret 1992 di Jakarta dan dikebumikan di tempat pemakaman bukan umum Yayasan Wredatama "Giri Tama" Tonjong, Bogor, Jawa Barat, Block A Taman Anyelir
Tanda Kehormatan / Tanda Jasa
Atas jasa-jasanya terhadap bangsa dan negara Indonesia, Ia dianugrahi beberapa tanda jasa satyalencana dan award, diantaranya ,
Satyalantjana Peringatan Perjuangan Kemerdekaan (KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR. 454 TAHUN 1961).
Satyalancana Dwidya Sistha
Satyalancana Kebaktian Sosial
Penghargaan sebagai ide / Pencetus atau pencipta lambang pembangunan kesejahteraan sosial / Lambang Pembangunan Sosial (Adicita Pekerjaan Sosial) pada tanggal 20 Desember 1949.
"Award Perintis Pendidikan Pekerjaan/Kesejahteraan Sosial Indonesia Tahun 2002" (Pada acara Konfrensi Nasional Pekerja Sosial Profesional Indonesia Tahun 2002 di Bandung)
Pranala Luar
https://tokoh.id/tokoh/ensiklopedi/soemantri-praptokoesoemo/
Referensi
KAN PO(Berita Pemerintah) Madjallah diterbitkan oleh Gunseikanbu.
Biografi Nasional, Biografi Guru-Guru Besar DKI Jakarta.
Fungsi Administrasi Negara.
Orang Orang Indonesia Terkemuka Di jawa.
Daftar Orang Indonesia Yang Terkemuka Di Jawa
Menjelang Dua Tahun Kabinet Karya, 9 April 1957 - 9 April 1959.
Sejarah Berdirinya PSBN Tan Miyat.
Modernization of social work and the state : a critical survey of its historical development in Indonesia.
Rehabilitasi Sosial Orang Dengan Kecacatan Di Panti Sosial Bina Netra ‘TUMOU TOU TOMOHON’ Manado Dan ‘TAN MIYAT’ Bekasi.
Mengoptimalkan kepedulian sosial masyarakat.
About DNIKS.
Penjuluhan Sosial.
Dua puluh tahun Indonesia merdeka Vol VII.
Rangkuman Pandangan Usaha Kesejahteraan Sosial.
Report of the Interregional Expert Meeting on Social Welfare Organization and Administration, Geneva, Switzerland, 7-18 August 1967.
Pengambil Alihan Kota Salatiga Dari Kekuasaan Belanda Ke Pemerintah Republik Indonesia Tahun 1945 - 1950.
Sejarah Berdirinya Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP/UPI Bandung.
DINAMIKA KEPEMIMPINAN LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL SEJAK BPPS 1952 HINGGA B2P3KS 2020 DI YOGYAKARTA.
Pengantar Kesejahteraan Sosial Berwawasan Ilmu Dan Takwa.
Amalbakti.
Sejarah singkat balai penelitian kesejahteraan sosial (BPKS).
Local Leadership and Programme Implementation in Indonesia.
Konsepsi kriminologi dalam usaha penanggulangan kedjahatan.
Dlm Lapang Sosial Di Indonesia Ada Kemadjuan Sedikit, Kata Mr. Sumantri.
Anggauta2 Perutusan Indonesia
60 Kepala Sosial Se-Sumatra Dikursus
Panitya Penolong Korban Bentjana Alam Berdiri
Apa & dimana? Djam 08.00 di Sono Budojo diadakan simposion tentang situasi daerah2 oleh Mr Sumantri Praptokusumo dan Prof. Drs. Sunardjo
Pergeseran Pegawai Biasa, Kata Menteri Sosial.
PENUTUPAN KURSUS KADER SOSIAL WANITA, SekdJen Dep. Sosial Mr. Sumantri Praptokusumo
L.S.D bagian dari alat revolusi, DJATENG BARU PUNJA 200 LSD
Ke-Konp.Internas.Pekerdja Sosial.
Proceedings of the ...
SEKILAS ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA
Item Puro.T2.V.D.107 - Yayasan Guna Dharma Yogyakarta kepada Sri Paduka Paku Alam VIII Anggauta Dewan Pengawas Yayasan Guna Darma Yogyakarta bulan September 1954 perihal Penyerahan asrama mahasiswa Uiversitas Negeri Gadjah Mada di Baciro
Peranan LKMD Dalam Pembangunan Desa Secara Terpadu
Serperempat Abad Kesatuan Gerak Bhayangkari, 1952-1977 : Volume Commemorating the 25th Anniversary of Bhayangkari, the Women's Organization of the Indonesian Police Dept
Mimbar Penerangan
Kunjungan pengurus yayasan bunga kemboja yang terdiri dari Ketua I Soemantri Praptokoesoemo(Kanan), ketua II Harsono Tjokroaminoto(Kedua Dari Kanan) dan Ny. Solihin Wahid hasjim(Ketiga Dari Kanan) kepada Pj. Gubernur DKI Tjokropranolo, 08 September 1977
Buku Pedoman Akademik Fisip UMJ 2020/2021
Les Sciences sociales en Indonésie. I : L'enseignement
Muslim Intellectual Responses to "New Order" Modernization in Indonesia
Pembinaan bangsa dan masalah historiografi
Petundjuk bagi para pembimbing sosial
Bunga rampai transmigrasi dari Sabang-Dili-Merauke, Volume 2
Aspects of Inter-departmental Coordination Problems in Indonesian Community Development
Seminar Pembangunan Masjarakat Islam dalam rangka milad-II J.D.B.T.H.I.: sambutan dan prasaran
BUKU PEDOMAN AKADEMIK FISIP-UMJ 2020/2021
Abih Tandeh. Masyarakat Desa di Bawah Rezim Orde Baru
Rethinking social work Indonesia Suatu Jelajah Kritis
Hasil penelitian sosial tentang penjempurnaan bimbingan sosial
The Child in the Family A Study of Childbirth and Child-rearing in Rural Central Java in the Late 1950s
Keterangan Pemerintah tentang susunan baru dan regrouping Kabinet Kerdja Diutjapkan oleh Wakil Perdana Menteri I Dr. Subandrio dalam rapat pleno terbuka DPR-GR, tanggal 11 Desember 1963 djam 9.00
Tugas sosial dalam Orde Baru kumpulan pidato
Pembinaan swadaya sosial masyarakat dalam pembangunan sosial
Who's who in Indonesia
Suara muhammadiyah
Prof. Ir. Raden Mas Panji Surakhman Cokroadisuryo: hasil karya dan pengabdiannya
Pedoman kerdja reserse kriminil
Masyarakat Yang Santun
Pertanjaan_Anggota_dan_Djawaban_Pemerintahan_Tahun_Sidang_1950
Pembinaan usaha kesejahteraan sosial para cacat
Pelita BPKS,-Jilid Ke 8-19
Pelita BPKS.,-Jilid ke 34-62
Kamus istilah pekerjaan sosial
Bulletin of the Institute of Traditional Cultures, Madras
Pembinaan swadaya sosial masyarakat dalam pembangunan sosial
Research di Indonesia: Bidang ekonomi, sosial dan budaja
Laporan Direktorat Pendidikan Tinggi: Direktorat Jendral Pendidikan, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Tahun 1969/1974
Pedoman pengurusan anggaran belandja negara
Lampiran Ketetapan garis-garis besar pola pembangunan nasional-semesta-berentjana tahapan pertama 1961-1969
Research di Indonesia, 1945-1965
Research Information Bulletin: Social Science Projects in Southern Asia, Volumes 5-9
Fungsi administrasi negara
Rangkuman pandangan usaha kesejahteraan sosial
Peraturan-peraturan dan pengumuman-pengumuman mengenai Kedudukan pegawai negeri, jang dikeluarkan dalam tahun 1958,
Archipel
Di bawah pendudukan Jepang kenangan empat puluh dua orang yang mengalaminya
Southeast Asian Journal of Sociology, Volumes 2-3
Laporan tahunan - Dewan Research Ekonomi Sosial dan Budaja, Issue 1
Dian kemaka
Petundjuk bagi para pembimbing sosial
KEPRES RI NO.308 TAHUN 1964
STATUS, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT (PSM)
Dubes Desra Percaya Sambut Rencana Kunjungan FISIP UMJ ke Inggris
Kata Kunci Pencarian:
- Soemantri Praptokoesoemo
- Satyalancana Kebaktian Sosial
- Daftar sosiolog Indonesia
- Daftar tokoh Daerah Khusus Ibukota Jakarta