- Source: Stasiun Gondangdia
Stasiun Gondangdia (GDD) adalah stasiun kereta api kelas II yang terletak di Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Meskipun diberi nama Gondangdia, stasiun ini sebenarnya tidak terletak di Kelurahan Gondangdia, tetapi terletak agak sedikit ke utara dari Kelurahan Gondangdia itu sendiri. Stasiun yang terletak pada ketinggian +17 meter ini hanya melayani rute KRL Commuter Line.
Letaknya cukup strategis karena berada di dekat perkantoran, termasuk MNC Asia Holding, Soraya Intercine Films, Hitmaker Studios & Rapi Films. Di lantai bawah kompleks stasiun ini dahulu terdapat kios-kios yang ditempati oleh pedagang yang membayar sewa ke PT Kereta Api, tetapi saat ini ruang-ruang komersial tersebut sudah dibongkar.
Stasiun ini juga menjadi kantor pusat dua anak perusahaan Kereta Api Indonesia, yakni PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik), yang bergerak di bidang kurir dan kargo kereta api, serta PT Kereta Api Pariwisata (KAI Wisata), yang bergerak di bidang pariwisata.
Area sekitar stasiun ini sedang dilakukan renovasi untuk mempererat integrasi antarmoda (dengan Transjakarta), menata kembali pedagang kaki lima sekitar stasiun dan mempermudah akses pejalan kaki. Diperkirakan selesai pada 2021, penataan ini dilakukan di bawah payung PT Moda Integrasi Transportasi Jakarta, perusahaan patungan MRT Jakarta dan PT KAI.
Sejarah
Stasiun Gondangdia pada mulanya merupakan sebuah halte kecil yang dibangun sebagai pengganti dari Halte Dierentuin. Pada saat itu, Dewan Kota Batavia menganggap lokasi Halte Dierentuin canggung dan tidak praktis terhadap perkembangan kawasan Gondangdia dan Menteng. Sehingga Dewan Kota Batavia memerintahkan Staatsspoorwegen (SS) untuk membangun pemberhentian kereta api baru sebagai pengganti dari Halte Dierentuin. SS membangun 2 halte kecil yang masing-masing terletak di Gondangdia dan Menteng. Halte ini diresmikan pada tahun 1926 dan letaknya cukup strategis karena berada di samping kantor N.V. de Bouwploeg (sekarang Masjid Cut Meutia).
Stasiun Gondangdia yang aktif sekarang merupakan stasiun layang di jalur segmen Manggarai-Jakarta Kota. Pada tanggal 5 Juni 1992, Presiden Soeharto beserta Ibu Tien dan jajaran di pemerintahan meresmikan jalur layang tersebut dengan naik KRL dari Gambir menuju Stasiun Jakarta Kota.
Bangunan dan tata letak
Bangunan Stasiun Gondangdia ini modern dengan sentuhan panel berwarna kuning telur yang sampai hari ini masih dipertahankan dan tidak pernah diubah catnya, hanya tiangnya saja yang dicat ulang menjadi kuning jenar. Diketahui, proyek tersebut yang telah dimulai pada Februari 1988 menghabiskan dana sebesar Rp432,5 miliar rupiah dan pada saat diresmikan belum sepenuhnya selesai hingga akhirnya bisa beroperasi penuh setahun kemudian.
Stasiun ini memiliki dua jalur kereta api.
Layanan kereta api
= Komuter (Commuter Line)
=Antarmoda pendukung
Menurut kajian JICA, Stasiun MRT Kebon Sirih yang berada di lin MRT Timur-Barat () akan dibangun 300 meter di utara stasiun ini.
Pada budaya populer
Pada tahun 2015, grup musik Duo Anggrek merilis sebuah lagu yang berjudul Cikini Gondangdia, yang judulnya diambil dari tempat stasiun ini berada, juga Stasiun Cikini.
Stasiun Gondangdia juga pernah dijadikan sebagai salah satu lokasi pengambilan video musik band asal Yogyakarta, The Rain pada lagu yang berjudul "Ujung Pertemuan" yang dirilis pada tahun 2019.
Galeri
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Stasiun Gondangdia
- Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat
- Stasiun Cikini
- Menteng, Jakarta Pusat
- Stasiun Gambir
- Kota Administrasi Jakarta Pusat
- Jalan Kyai Haji Wahid Hasyim (Jakarta)
- Stasiun Pasar Senen
- Jalan M. I. Ridwan Rais (Jakarta)
- Jalan Menteng Raya (Jakarta)
- Gondangdia railway station
- Gambir railway station
- Juanda railway station
- Manggarai railway station
- KRL Commuterline
- Bundaran HI Bank DKI MRT station
- Yogyakarta International Airport railway station
- KAI Commuter Bogor Line
- Semarang Tawang railway station
- Jakarta MRT