- Source: Swadhinata Stambha
Swadhinata Stambha (bahasa Bengali: স্বাধীনতা স্তম্ভ) atau Monumen Kemerdekaan adalah sebuah monumen nasional di Bangladesh untuk memperingati peristiwa sejarah yang terjadi di Suhrawardy Udyan, sebelumnya dikenal sebagai Lapangan Lomba Ramna yang terkait dengan Perang Pembebasan Bangladesh.
Pemerintah Bangladesh mengambil inisiatif untuk membangun monumen pada tahun 1996. Pembangunan monumen ini dimulai pada tahun 1999. Kashef Mahboob Chowdhury dan Marina Tabassum merancang proyek ini. Daya tarik utama dari proyek ini adalah menara setinggi 50 meter yang terdiri dari panel kaca, yang berdiri di tempat di mana Instrumen Penyerahan Diri Pakistan ditandatangani pada akhir perang tersebut.
Latar belakang
Suhrawardy Udyan di ibu kota Dhaka, Bangladesh adalah tempat yang bersejarah. Banyak peristiwa penting terjadi di tempat ini. Pada 7 Maret 1971, Bangabandhu Sheikh Mujibur Rahman menyampaikan pidato bersejarah di tanah ini setelah Yahya Khan menunda majelis nasional pada 1 Maret pada tahun tersebut. Dalam pidatonya Bangabandhu Sheikh Mujibur Rahman meminta rakyat Bangladesh untuk mempersiapkan diri untuk Perang Pembebasan Bangladesh.
Perang tersebut pecah pada tanggal 25 Maret, ketika penjajahan Tentara Pakistan melanda penduduk Bengali di Pakistan Timur saat itu. Setelah perang pembebasan berlangsung selama sembilan bulan, Bangladesh memenangkan kebebasannya dari Pakistan. Pada 16 Desember 1971, panglima tertinggi Angkatan Darat Pakistan Timur Amir Abdullah Khan Niazi menyerah kepada pasukan gabungan Mukti Bahini dan Tentara India di tanah ini.
Untuk memperingati peristiwa bersejarah Perang Pembebasan Bangladesh, Pemerintah Bangladesh memutuskan untuk mengembalikan ingatan terhadap perang tersebut dan membangun Swadhinata Stambha.
Sejarah
Pada tahun 1996, Pemerintah Bangladesh memutuskan untuk membangun monumen untuk mengembalikan ingatan Perang Pembebasan Bangladesh di Suhrawardy Udyan di Dhaka.
Pada tahun 1997 sebuah kompetisi diselenggarakan untuk memilih monumen terbaik untuk proyek yang diusulkan di Suhrawardy Udyan. Kashef Mahboob Chowdhury dan Marina Tabassum, dua arsitek lulusan Universitas Teknik dan Teknologi Bangladesh hadir dengan desain proyek yang sesuai.
Proyek yang mereka usulkan termasuk museum, teater proyeksi multi-media, amfiteater dan fasilitas pendukung lainnya di samping fokus utama proyek, monumen itu sendiri. Titik fokus dalam ruang proyek ini adalah monumen: Menara Cahaya yang terbuat dari lembaran kaca bertumpuk. Desain yang disajikan oleh Kashef Mahboob Chowdhury dan Marina Tabassum memenangkan kompetisi dan desain mereka dipilih untuk proyek yang diusulkan.
Proses pembangunan
Batu fondasi dari Swadhinata Stambha diletakkan pada tahun 1999. Pembangunan proyek dimulai pada tahun yang sama. Pembangunan selesai dalam dua fase.
= Fase pertama
=Pada awalnya area yang dialokasikan untuk proyek yang diusulkan adalah 24 hektar. Kemudian daerah itu meningkat menjadi 67 hektar. Proyek ini termasuk menara kaca sepanjang 100 meter, sebuah museum bawah tanah, karya mural, amfiteater, sejumlah jalur, kolam air dan 'api abadi' yang sangat istimewa. Pembangunan proyek diawasi oleh Kementerian Perumahan dan Pekerjaan Umum.
Saat fase pertama, pemerintah Liga Awami di kemudian hari membangun Blok VIP dan Blok Layanan dan sebagian besar jalan setapak, kolam air, karya mural dan pengembangan alun-alun selatan dan kriya marmer.
Kemudian pada tahun 2002, pemerintah BNP membentuk Kementerian Urusan Perang Pembebasan. Tanggung jawab pengawasan proyek ini diserahkan kepada kementerian yang baru dibentuk. Selama rezim BNP sebuah batu yang bertuliskan daftar pejuang kemerdekaan Dhaka yang menjadi martir dibuat. Pembangunan kolam air juga selesai.
Namun menara-kaca itu disisihkan untuk menggantinya dengan yang sangat mahal.
Kemudian Perdana menteri Begum Khaleda Zia meresmikan monumen ini pada 22 Oktober 2006 tanpa menara kaca.
= Fase kedua
=Pada tahun 2009, setelah pemerintahan Liga Awami berkuasa. Pemerintah meningkatkan biaya proyek menjadi 1.81 miliar dan 6.1 juta atau 1.8161 miliar BDT dan menamainya sebagai fase kedua konstruksi. Proyek menara-kaca yang ditinggalkan oleh pemerintah sebelumnya dimulai lagi. Rancang bangun direvisi dengan meningkatkan ketinggian monumen ini hingga 150 kaki.
Pada 7 Maret 2011, pemerintah membukanya untuk umum di tengah sejumlah besar karya-karyanya belum selesai.
Menara-kaca selesai pada 2013 dengan biaya sebesar 1.47 miliar BDT.
Arsitektur
Daya tarik utama dari Swadhinata Stambha adalah Stambha itu sendiri. Stambha berarti pilar atau menara dalam Bahasa Bengali. Menara ini dibangun di tempat di mana panglima tertinggi Angkatan Darat Pakistan Timur Amir Abdullah Khan Niazi menandatangani surat penyerahannya.
Pada malam hari, menara ini tampak elegan saat sinar cahaya keluar dari setiap inci menara. Seluruh menara berubah menjadi pilar putih. Menara ini berbentuk persegi sesuai dengan rencana dan lebar 16 kaki dari setiap sisi dengan luas 64 inci.
Proeyek museum bawah tanah ini terdiri dari beberapa foto dengan sejarah yang penting. Sebuah foto besar dari sejarah Pidato 7 Maret Syaikh Mujibur Rahman adalah daya tarik utama dari museum bawah tanah.
Terdapat sejumlah mural terakota yang menggambarkan pahlawan perang dan peristiwa Perang Pembebasan, auditorium berkapasitas 2000 tempat duduk, dan teater terbuka. Api abadi berdiri di samping menara. Kolam air di kawasan ini mencerminkan keseluruhan menara sepanjang hari dan meningkatkan keindahan monumen ini.
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Swadhinata Stambha
- Instrumen Penyerahan Diri Pakistan
- Swadhinata Stambha
- Suhrawardy Udyan
- Eternal flame
- Pakistani Instrument of Surrender
- Independence Day (Bangladesh)
- Bengali language movement
- Jagjit Singh Aurora
- National symbols of Bangladesh
- List of martyrs' monuments and memorials
- Biplob Udyan