- Source: Topan Yagi
Topan Yagi, yang di Filipina dikenal sebagai Badai Tropis Enteng, adalah siklon tropis yang melanda Filipina, Tiongkok, dan Vietnam pada awal September 2024. Dalam bahasa Jepang, Yagi berarti 'kambing' atau konstelasi Kaprikonrnus. Topan Yagi adalah badai ke-11 yang diberi nama dan merupakan topan dengan kekuatan kategori 5 pertama dan paling hebat dalam musim topan tahun ini. Topan Yagi merupakan salah satu topan dengan intensitas tertinggi yang pernah melanda Vietnam Utara, serta merupakan topan terkuat yang menghantam Hainan selama musim gugur dalam dekade terakhir sejak Rammasun pada tahun 2014.
Topan Yagi bermula dari area tekanan rendah yang terbentuk pada 30 Agustus, sekitar 540 km (330 mi) barat laut Palau. Pada 1 September, sistem ini diklasifikasikan sebagai badai tropis dan dinamai Yagi oleh Badan Meteorologi Jepang. Setelah mencapai daratan di Casiguran, Aurora, Filipina pada 2 September, Yagi melemah saat bergerak ke pedalaman melalui medan yang berbukit-bukit di Pegunungan Tengah, Luzon. Kemudian, Yagi muncul kembali di Laut Tiongkok Selatan dan mulai bergabung dengan sirkulasi sekunder di barat Teluk Lingayen, dengan konveksi mendalam mulai melingkar dan mengembangkan pita konvektif yang memanjang ke barat dan selatan. Pada 5 September, Badan Meteorologi Jepang melaporkan bahwa badai mencapai puncak intensitasnya dengan kecepatan angin bertahan selama sepuluh menit mencapai 195 km/jam (120 mph) dan tekanan pusat 915 hPa (27,02 inHg). Yagi kemudian mencapai puncaknya sebagai topan super setara kategori 5 pada skala Saffir-Simpson, dengan kecepatan angin bertahan satu menit mencapai 260 km/jam (160 mph). Setelah melemah selama siklus penggantian dinding mata badai, Yagi kembali sedikit menguat sebelum mencapai daratan dekat Wenchang di Provinsi Hainan, Tiongkok, pada 6 September. Yagi melewati utara Hainan dan langsung melintasi Haikou, sebelum melintasi Provinsi Guangdong dan bergerak ke perairan terbuka Teluk Tonkin. Badai ini kemudian mencapai daratan di Haiphong dan Quang Ninh, Vietnam, pada 7 September dan bergerak ke arah barat daya ke pedalaman hingga terakhir kali tercatat pada 8 September.
Gabungan dari Topan Yagi dan angin monsun menyebabkan hujan lebat di Luzon, yang mengakibatkan banjir yang meluas di berbagai daerah. Observatorium Hong Kong mengeluarkan peringatan Badai Kategori 8 saat Topan Yagi mendekat. Di Hainan, dilaporkan terjadi pemadaman listrik dan pohon-pohon yang tumbang. Sebagai persiapan menghadapi Topan Yagi, sekolah-sekolah di daerah yang dilalui badai ditutup, dan layanan transportasi lokal di provinsi pulau tersebut juga dihentikan. Di Vietnam, beberapa bangunan termasuk tiang listrik terjebol, menyebabkan pemadaman listrik di berbagai area. Secara keseluruhan, topan ini menyebabkan setidaknya 59 korban jiwa dan 50.000 orang dievakuasi serta menimbulkan kerugian sebesar US$9,29 miliar di beberapa negara.
Catatan meteorologis
Asal usul Topan Yagi dapat ditelusuri kembali ke 30 Agustus, ketika Badan Meteorologi Jepang melaporkan terbentuknya area tekanan rendah sekitar 540 km (330 mi) barat laut Palau. Area tekanan rendah yang luas ini mulai berkembang menjadi depresi tropis pada 31 Agustus. Aktivitas konveksi yang terpusat di sekitar pusat sirkulasi terjadi dalam kondisi yang mendukung, dengan aliran keluar yang sangat baik baik ke arah ekuator maupun kutub, serta suhu permukaan laut yang hangat, sekitar 29–30 °C (84–86 °F). Pada 1 September, Layanan Administrasi Atmosfer, Geofisika, dan Astronomi Filipina mengklasifikasikan sistem ini sebagai depresi tropis dan menamakannya Enteng, karena terbentuk di Wilayah Tanggung Jawab Filipina. Pada pukul 10.00 WIB hari itu, Pusat Peringatan Topan Bersama Amerika Serikat mengeluarkan peringatan pembentukan siklon tropis karena pusat sirkulasi tingkat rendah yang dilaporkan sebelumnya menjadi jelas yang diindikasikan dengan adanya pembentukan pita di kuadran bagian utara. Beberapa jam kemudian, sistem ini diklasifikasikan sebagai depresi tropis 12W, dan menunjukkan sirkulasi tingkat rendah yang terkonsolidasi dengan cepat, pusat mendung padat yang kemudian meningkat menjadi badai tropis dan diberi nama Topan Yagi oleh Badan Meterologi Jepang. Yagi kemudian bergerak ke arah barat laut di sepanjang tepi barat daya dari area tekanan tinggi subtropis tingkat menengah, yang menyebabkan konveksinya terpecah ke utara dan meninggalkan pusat sirkulasi tingkat rendah yang terbuka.