- Source: Wanda Wasilewska
Wanda Wasilewska, juga dikenal dengan nama Rusia Vanda Lvovna Vasilevskaya (21 Januari 1905 – 29 Juli 1964) merupakan seorang penulis, jurnalis Polandia dan Uni Soviet, aktivis Politik sayap kiri dan menjadi pengikut setia Komunisme. Ia melarikan diri dari serbuan Jerman di Warsawa pada bulan September 1939 dan tinggal di wilayah pendudukan Uni Soviet, Lviv dan akhirnya di Uni Soviet. Ia adalah pendiri Persatuan Patriot Polandia di sana dan memegang peranan penting dalam pembentukan Divisi Infanteri Tadeusz Kościuszko Ke-1 Polandia. Divisi tersebut kemudian berkembang menjadi Tentara Rakyat Polandia dan berperang di Front Timur selama Perang Dunia II. Wasilewska merupakan seorang konsultan yang terpercaya bagi Josef Stalin dan memiliki pengaruh penting dalam pembentukan Komite Polandia untuk Pembebasan Nasional pada bulan Juli 1944, hingga terbentuknya Republik Rakyat Polandia.
Biografi
= Sebelum Perang Dunia II
=Wanda Wasilewska merupakan anak kedua dari tiga bersaudara yang semuanya perempuan, dilahirkan pada tanggal 25 Januari 1905 di Kraków. Ayahnya bernama Leon Wasilewski, merupakan politisi Partai Sosialis Polandia (PPS) dan Menteri Luar Negeri pertama dari Republik Kedua Polandia yang baru berdiri. Ibunya Wanda Zieleniewska, juga sebagai anggota PPS dan Wasilewska muda telah mengenal para pemimpin Partai dari rumah. Sejak tahun 1923, ia mempelajari Sastra dan Bahasa Polandia di Universitas Jagielloński, Kraków, di mana beberapa tahun kemudian ia berhasil meraih gelar Doktor. Semasa kuliah, ia terlibat dalam organisasi Persatuan Sosialis Muda Independen (ZNMS) yang beraliansi dengan PPS dan Masyarakat Pekerja Universitas. Sejak awal tahun 1930-an, Wasilewska sangat aktif terlibat dalam isu-isu perempuan dan kesetaraan gender. Sikapnya ditunjukkan dalam perilakunya sendiri dan pekerjaannya di Seksi perempuan dalam organisasi PPS. Namun dalam aktivismenya, akhirnya ia memilih untuk menekankan permasalahan kelas sosial yang lebih luas, menandakan bahwa lebih mudah berurusan dengan laki-laki dan mengkritisi feminis-feminis Warsawa yang mewarnai gerakannya dengan "feminisme setengah abad yang lalu".
Wanda Wasilewska bergabung dengan organisasi PPS sebagai mahasiswa. Ia merupakan anggota Dewan Partai Utama tahun 1934-1937. Ia bertugas bersama Ayahnya, yang ternyata hubungan keduanya membantu perubahan kariernya di Polandia dalam berbagai tahapan. Wasilewska kemudian menulis tentang tahun-tahun mahasiswanya di PPS, "Kita memiliki banyak masalah dengan Partai Komunis Polandia (bahasa Polandia: Komunistyczna Partia Polski atau KPP), karena mereka bersikeras untuk melakukan aksi yang dapat menyebabkan pertumpahan darah dan kita pikir hal tersebut adalah sesuatu yang tidak boleh dilakukan. Sebaliknya, kita menjadi tak bersalah bentrokan dengan Polisi ..." Radikalisme Wasilewska tumbuh secara bertahap sejak awal tahun 1930-an dan ia mulai memandang kaum sosialis sebagai bekas revolusioner yang menjadi kaum konservatif, yang dikompromikan oleh kolaborasi dengan otoritas negara. Pada bulan November 1931, Wasilewska menulis kepada Ibunya yang menggambarkan dirinya sebagai "menjadi semakin Bolshevik" dan pada musim semi 1932, ia bergabung dengan faksi radikal muda yang mendorong konfrontasi dengan rezim Sanasi (bahasa Polandia: Sanacja) dan mendukung aksi bersama dengan komunis dalam aliansi Front rakyat yang baru dibentuk. Pada saat itu ia menulis kepada Ibunya tentang "keputusasaan Rakyat" dan menyimpulkan "komunis akan melakukan sesuatu atau kita yang akan melakukannya atau kita bersama-sama dengan komunis." Ketika Wanda Wasilewska semakin dekat dengan komunis, hubungannya dengan organisasi PPS memburuk dan ia kehilangan kursinya dalam Dewan Partai, tetapi ia tidak pernah meninggalkan organisasi tersebut.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Wasilewska mulai bekerja sebagai guru sekolah menengah di Kraków, tetapi karena ia berpandangan kiri, Wasilewska kehilangan pekerjaannya karena pihak otoritas sekolah menolak untuk memperpanjang kontrak kerjanya. Bersama suaminya, Marian Bogatko yang juga dibebastugaskan sebagai koordinator demonstrasi, mereka pindah ke Warsawa di mana Wasilewska kemudian terlibat di sebuah organisasi layanan sosial yang dibentuk oleh Komunis Internasional atau Komintern yang bernama Bantuan Merah Internasional (bahasa Rusia: Междунаро́дная организа́ция по́мощи борца́м револю́ции atau MOPR). Wasilewska terlibat di Seksi Polandia dalam organisasi tersebut. Organisasi MOPR ini peduli dengan membantu para tahanan politik beserta keluarganya dan Persatuan Polandia untuk pertahanan hak asasi manusia dan penduduknya. Wasilewska mendapatkan pekerjaan pada bagian Divisi Editorial di organisasi Asosiasi Guru Polandia (bahasa Polandia: Związek Nauczycielstwa Polskiego atau ZNP). Ia kemudian bertemu dan berteman dengan Janina Broniewska, istri dari seorang penulis dan penyair revolusioner Władysław Broniewski. Pandangan radikal Janina Broniewska, turut mempengaruhi Wasilewska secara signifikan. Wasilewska merupakan seorang jurnalis dari berbagai media dan surat kabar sayap kiri, di antaranya yakni Naprzód, Robotnik, Dziennik Popularny, Oblicze Dnia dan Lewar serta pimpinan media bulanan untuk anak-anak Płomyk dan Płomyczek. Media Płomyk diterbitkan di bawah naungan Asosiasi Guru. Pada edisi bulan Maret 1936, Wasilewska mencurahkan diri sepenuhnya untuk mempromosikan ajaran teladan komunis sebagaimana yang dipraktikan di Uni Soviet. Akibatnya, ia diserang di Parlemen Polandia oleh Perdana Menteri Felicjan Sławoj Składkowski, hasil cetakannya disita oleh pihak berwenang, pembatasan-pembatasan pemerintah dan pengawasan pemerintah yang diberlakukan terhadap organisasi Asosiasi Guru Polandia dan Wasilewska kembali kehilangan pekerjaannya pada Divisi Editorial. Wanda Wasilewska sering kali dikritik atas pandangan sayap kirinya yang radikal dan mendukung aliansi dari seluruh Partai-partai sayap kiri termasuk komunis, melawan Rezim Sanasi. Ia berhubungan erat dengan komunis sejah pertengahan tahun 1930-an. Pada bulan Mei 1936, di antara para penulis sayap-kiri Polandia dan Ukraina Barat, Wasilewska turut berpartisipasi dalam Kongres Pekerja Budaya dan Anti-Fasis di Lviv. Pertemuan para intelektual dan aktivis budaya tersebut menghasilkan resolusi yang menyatakan dukungan mereka atas nilai-nilai kemanusiaan Internasional dan oposisi terhadap Fasisme, Nationalisme, Kapitalisme, Imperialisme dan perang, pernyataan tersebut tidak meminta kepemimpinan Uni Soviet. Wasilewska meninggalkan Kongres dengan meyakini bahwa "hari ini tempatnya para penulis, dari seniman di antara kota-kota dan desa-desa Proletariat, berjuang untuk kebebasannya." Di antara aksi-aksi buruh yang didukung oleh Wasilewska adalah aksi pemogokan dari Asosiasi Guru Polandia yang dikoordinasikan olehnya bersama dengan Janina Broniewska.
Meskipun posisinya di Polandia telah mapan, Wanda Wasilewska dikenal sebagai "Putri Leon". Ayahnya Leon Wasilewski wafat pada bulan Desember 1936. Wasilewska menceritakan bahwa teman-temannya membawa karangan bunga yang bertuliskan "Untuk Ayah Wanda". Tidak jelas dalam posisi apa Wanda Wasilewska pada saat Stalin mempersekusi dan memberantas komunis Polandia dan membubarkan Partai Komunis Polandia pada tahun 1938, yang diperintahkan oleh Komintern (Wasilewska tampaknya membenarkan sebuah "keharusan" dari "tindakan tertentu", mengingat tekanan dan pemisahan bahwa negara Soviet yang menjadi sasaran), tetapi pada malam sebelum Perang Dunia II, Wasilewska adalah pendukung Uni Soviet yang kuat, yang ia lihat sebagai satu-satunya kekuatan yang dapat menghentikan fasisme. Wanda Wasilewska sangat dihormati dan berprestasi dalam bidang Pekerja sosial. Membantu pihak-pihak yang membutuhkan, terutama anak-anak adalah kecenderungan dan keinginan alamiahnya. Pada awal masa kuliahnya, Wasilewska bertemu dengan Roman Szymański, seorang mahasiswa matematika dan aktivis PPS. Mereka kemudian menikah dan memiliki seorang putri yang bernama Ewa. Namun, Roman Szymański meninggal karena Tifus pada bulan Agustus 1931. Kemudian pada tahun yang sama Wasilewska bertemu dengan seorang pekerja konstruksi yang juga aktif di PPS, Marian Bogatko. Hubungan keduanya yang tidak direstui oleh pernikahan tradisional, menjadi pernikahan resmi pada akhir tahun 1936, ketika Wasilewska dan Bogatko memerlukan dokumen-dokumen untuk perjalanannya ke Uni Soviet. Bogatko dibunuh oleh Agen Soviet pada bulan Mei 1940 di Lviv, Di mana pada saat itu, Wasilewska telah menjadi utusan Majelis Agung Uni Soviet. Terdapat versi yang berbeda dari apa yang terjadi atau siapa yang menjadi target sebenarnya. Nikita Khrushchev kemudian menulis "Wasilewska meyakini bahwa hal tersebut bukanlah sesuatu yang direncanakan dan tetap melanjutkan pekerjaannya" menurutnya, Bogatko terbunuh karena ketidaksengajaan.
= Selama Perang Dunia II
=Setelah invasi Polandia oleh Jerman Nazi pada bulan September 1939, sebagaimana ratusan ribu orang Polandia lainnya yang melarikan diri ke Timur mengikuti arahan Stalin yang berakhir di Lviv (setelah Invasi Soviet ke Polandia menjadi bagian dari wilayah pendudukan Uni Soviet). Seperti penduduk Polandia lainnya, Wasilewska secara otomatis segera menjadi warga negara Uni Soviet, tidak seperti orang kebanyakan, ia antusias dengan pergantian peristiwa bersejarah dan prospek Polandia di bawah pengawasan Uni Soviet yang ia harapkan, ia berpikir bahwa hal tersebut dapat mendorong pembebasan Polandia baik secara nasional maupun sosial. Wasilewska secara resmi bergabung dengan Partai Komunis Uni Soviet (Bolshevik) pada bulan September 1939. Menurut Khrushchev, Wasilewska bekerja sama dengan Soviet dalam mengatur anggota intelligentsia Polandia, yakni kelompok masyarakat dengan status kaum intelektual dan terpelajar, kemudian mengubah mereka menjadi sekutu Soviet. Banyak tokoh-tokoh sastra Polandia yang bergabung dengan Federasi Penulis Soviet Ukraina pada musim gugur 1940. Wasilewska mencegah Ukrainisasi total dari Universitas Lviv (bahasa Polandia: Uniwersytet Lwowski), karena intervensinya ini, beberapa Fakultas Polandia sebelum perang, masih tetap ada dan proses belajar mengajar dalam Bahasa Polandia dipertahankan dalam beberapa departemen. Wasilewska segera menjadi terkenal sebagai pendukung Uni Soviet dan dibuat pengaturan diplomatik bagi anggota keluarga dekat dan kerabatnya dari Warsawa ke Lviv. Di mana pada saat itu, berlaku aturan pertukaran lima orang Polandia dengan lima orang Jerman yang terjadi di perbatasan Soviet-Jerman. Wasilewska terlibat dalam berbagai organisasi komunis yang menyatukan komunis lokal Polandia dan Ukraina. Ia menjadi jurnalis untuk surat kabar pro-Uni Soviet berbahasa Polandia, harian Czerwony Sztandar yang diterbitkan di Lviv sejak bulan Oktober 1939. harian Czerwony Sztandar menerbitkan deklarasi yang ditandatangani oleh para penulis Polandia, termasuk Wasilewska yang menyambut "penyatuan Ukraina" yang berarti penggabungan bagian Selatan Kresy kedalam Republik Sosialis Soviet Ukraina. Pada awal tahun 1940, Josef Stalin yang mengistimewakan Wasilewska, memberinya kursi di Majelis Agung Uni Soviet. Ia menjadi Direktur Kesastraan Teater Polandia di Lviv, menggantikan kedudukan Władysław Broniewski yang ditangkap oleh NKVD. Wasilewska menjadi salah satu pendiri majalah bulanan sastra-sosial Nowe Widnokręgi bersama dengan Jerzy Putrament yang terbit sejak bulan Maret 1941 dan dihidupkan kembali pada bulan Mei 1942 bersama dengan Alfred Lampe.
Pada tanggal 28 Juni 1940, Stalin menerima Wasilewska, seorang pemimpin informal komunis Polandia di Kremlin Moskwa. Pertemuan ini memprakarsai reorientasi kebijakan Uni Soviet terkait Polandia, yang dilaporkan dengan prihatin oleh Kedutaan Jerman di Moskwa. Hal ini mengakibatkan dimulainya berbagai aktivitas resmi Soviet-Polandia di bidang politik, militer, sosial, budaya, pendidikan dan proyek-proyek serta kegiatan lainnya pada tahun 1940 dan berlanjut ke tahun-tahun berikutnya.
Setelah invasi Jerman ke Uni Soviet, Wasilewska telah melarikan diri sebelum pasukan Jerman Nazi bergerak maju dan ia tiba di Moskwa pada bulan Juni 1941. Ia bergabung dengan Tentara Merah sebagai Wartawan perang dan fungsionaris Komando Politik dengan pangkat militer Kolonel. Untuk melakukan agitasi demi Perang Patriotik Raya, tanpa lelah ia banyak melintasi jalur-jalur Front Soviet-Jerman, "dimanapun tanpa sabar ditunggu" oleh para prajurit. Tak lama kemudian, Wasilewska menulis sebuah novel perang yang berjudul Tęcza ("Pelangi"), langsung diterjemahkan ke dalam bahasa Rusia. Novel tersebut berhasil meraih Penghargaan Negara oleh Stalin dan cerita dalam novel ini dibuatkan film yang rilis tahun 1944 berjudul sama (bahasa Rusia: радуга, translit. raduga).
Menyusul surat yang ditulis oleh Alfred Lampe kepada Vyacheslav Molotov pada bulan Januari 1943 dan konsultasi dengan Stalin, Wasilewska menjadi Kepala Persatuan Patriot Polandia (bahasa Polandia: Związek Patriotów Polskich atau ZPP), sebuah organisasi massa bidang politik dan sosial bagi masyarakat Polandia di Uni Soviet, secara resmi dibentuk pada kongres pendirian organisasi tersebut bulan Juni 1943 di Moskwa. Dalam organisasi ZPP, di mana Wasilewska berfungsi sebagai "orang kepercayaan Stalin", berorientasi pada pembentukan Sosialisme di Polandia yang memfasilitasi pembangunan pemerintahan Polandia pasca-perang. Wasilewska banyak terlibat dalam pengaturan bantuan materi bagi Polandia yang tersebar ke banyak bagian dari sekolah-sekolah Uni Soviet dan Polandia untuk anak-anak. Hampir tiga ribu anak-anak Polandia di Uni Soviet, banyak di antara mereka yang yatim piatu, diurus oleh Wasilewska dan rekan-rekannya di ZPP, sebagian besar dari anak-anak tersebut kembali ke Polandia setelah perang.
Setelah Uni Soviet menangguhkan hubungannya dengan Pemerintahan Polandia dalam pengasingan pada akhir April 1943 (menyusul terungkapnya Pembantaian Katyn), Wasilewska menulis sebuah artikel di surat kabar Izvestia dengan melontarkan kritik tajam kepada Pemerintah Polandia, yang dianggap sebagai tanda bahwa tak ada pemulihan hubungan Pemerintah Soviet-Polandia yang akan segera terjadi. Pada tanggal 6 Mei 1943 diumumkan pembentukan tentara Divisi Infanteri Tadeusz Kościuszko Ke-1 Polandia, di majalah Wolna Polska, di mana Wasilewska sebagai editornya. Ia dan Zygmunt Berling meminta izin kepada Stalin untuk membentuk Divisi Polandia pada bulan September 1942, Ketika tujuan mereka tercapai dan langkah Stalin yang menandakan niat yang pasti untuk mengejar usaha terkait Polandia, tanpa memperhatikan pemerintahan Perdana Menteri Władysław Sikorski.
Pada tanggal 15 Juli 1943, Tentara Polandia yang baru dilatih, lengkap dengan perlengkapannya, ditampilkan ke muka publik dan hadirin, termasuk wartawan perang asing dalam sebuah pawai. Setelahnya, konferensi pers diberikan oleh Wasilewska dan Berling, yang berbicara atas nama ZPP. Tentara Polandia berperang melawan Jerman untuk pertama kalinya dalam Pertempuran Lenino. Menurut Wasilewska, ia sendiri yang mendesak agar pasukan tersebut dikerahkan lebih awal. Terdapat persepsi atas kebutuhan untuk membuktikan dihadapan Konferensi Sekutu di Teheran, bahwa aliansi Soviet-Polandia telah terlibat dalam pertempuran, di depan tentara Władysław Anders yang telah meninggalkan Uni Soviet. Di Lenino, Polandia menderika kerugian berat, tetapi tidak biasa bagi korban Front Soviet. Meskipun demikian, Wasilewska terkejut atas kekalahan tersebut dan meminta agar Divisi tersebut ditarik mundur dari medan pertempuran untuk pelatihan dan pengembangan lebih lanjut, hingga pertengahan tahun 1944. Setelah pertempuran tersebut, ZPP dengan sendirinya memberikan penghargaan medali militer resmi negara Polandia seperti Virtuti Militari dan dekorasi militer Cross of Valour.
Pada bulan Juli 1944, Wasilewska menjadi wakil ketua Komite Polandia untuk Pembebasan Nasional (PKWN), sebuah pemerintahan sementara yang disponsori oleh Uni Soviet dan didirikan di Lublin, yang bertentangan dengan Pemerintah Polandia dalam pengasingan di London. Pada tanggal 6-7 Agustus, bersama-sama dengan Bolesław Bierut dan Michał Rola-Żymierski, Wasilewska melakukan perundingan dengan Perdana Menteri Pemerintah Polandia dalam pengasingan Stanisław Mikołajczyk di Moskwa, namun perundingan tersebut gagal, karena penolakan Mikołajczyk atas tawaran Wasilewska untuk menjadi perdana menteri pemerintahan yang didominasi oleh komunis.
Ketika pada tahun 1942, Wasilewska mempresentasikan konsep tentang "Polandia Bolesław Krzywousty" kepada Ksawery Pruszyński, yakni wilayah dari dari Sungai Oder ke Sungai Bug. Mengenai Visi geografis Polandia pasca-perang, yang menghilangkan wilayah "Kresy" bagian Timur, namun dikompensasikan dengan apa yang disebut "wilayah yang dipulihkan" (bahasa Polandia: Ziemie Odzyskane) atau perbatasan Barat, dibentuk berdasarkan hasil diskusi Wasilewska dengan Stalin. Pada saat itu, komunis Rusia menuntut pengurangan tentang ancaman potensial dari negara Polandia masa yang akan datang, atas wilayah yang dihuni oleh mayoritas etnis Polandia. Pada bulan Juli 1944, Wasilewska juga mendapatkan persetujuan Stalin untuk memindahkan perbatasan Polandia bagian Barat, bagian selatan dari wilayah Nysa Kłodzka (Neisse Timur) hingga ke Neisse Barat. Hal ini kemudian menyebabkan masalah dalam Konferensi Potsdam, karena Inggris ingin mempertahankan wilayah Schlesien Hilir ini untuk negara Jerman masa depan.
Wasilewska menjelaskan tentang pembersihan besar-besaran Stalin dengan mengatakan bahwa kematian orang yang tidak bersalah lebih dipilih daripada risiko jatuhnya Uni Soviet. Menurutnya penganiayaan dan korban adalah suatu harga yang harus dibayar dalam suatu progres yang tidak dapat dihindari atau akibat dari perilaku amoral yang dilakukan oleh para fungsionaris. Wasilewska turut campur ketika orang Polandia yang ia kenal, dideportasi ke wilayah-wilayah Uni Soviet yang jauh dan terlibat dalam aktivitas bantuan, seperti mengirim paket-paket kepada orang yang dideportasi. Intervensi Wasilewska membebaskan sejawatnya sesama komunis Polandia (ditahan oleh Lavrenti Beria, bahkan setelah amnesti resmi bagi Polandia yang dirundingkan dengan Pemerintanan Władysław Sikorski), penyair Broniewski dan istrinya yang terasing Janina Broniewska. Janina Broniewska yang bekerja di Nowe Widnokręgi, merawat putri Wasilewska yang bernama Ewa, selama keterlibatan Wasilewska yang panjang di Front Jerman. Ketika Tentara Rakyat Polandia dibentuk, Wasilewska dan Broniewska mendorong penggunaan lambang elang Piast tanpa mahkota, sebagai emblem seragam tentara. Lambang tersebut diambil dari sarkofagus Bolesław Krzywousty yang telah di restorasi, seorang penguasa pada masa abad pertengahan di Polandia. Lambang elang tanpa mahkota ini, bertentangan dengan lambang elang dengan mahkota yang resmi dan eksklusif digunakan sebagai Lambang Polandia selama periode Polandia komunis (1945-1989).
Stalin sangat menghargai pendapat Wasilewska, meskipun (atau sebagian karena) ia tidak memiliki latar belakang sebelum perang dalam Partai Komunis Polandia. Ketika ia kemudian menulis, selama perang semua masalah diselesaikan melalui dirinya, sehingga merugikan masukan dari komunis-komunis Polandia lainnya, walaupun ia tidak mencari peran kepemimpinan, tetapi mengambil keuntungan dari peluang yang muncul.
= Setelah Perang Dunia II
=Setelah perang, Wasilewska memutuskan untuk tetap tinggal di Uni Soviet dan pensiun dari kehidupan publik, sehingga menolak peluang untuk menjadi anggota aktif dari elite politik komunis Polandia. Ia memiliki hubungan jangka panjang dengan seorang penulis drama dan pejabat negara Soviet Oleksandr Korniychuk, kemudian pindah ke Kiev bersamanya. Wasilewska memiliki kemampuan terbatas dalam berbahasa Rusia dan Ukraina, tetapi ia menjadi anggota Majelis Agung selama enam periode. Ia sering mengunjungi Polandia, di mana sebuah ruangan disiapkan untuknya di vila Broniewska di Warsawa. Wasilewska sangat berpengaruh dalam urusan Polandia dan para pejabat tinggi negara tersebut berkonsultasi dengannya, termasuk Bolesław Bierut dan Jakub Berman. Terutama sebelum Władysław Gomułka meraih kekuasaan pada tahun 1956, kunjungan Wasilewska ke Polandia berdasarkan undangan dari pihak berwenang, setelah itu kunjungannya semakin berkurang dan lebih bersifat pribadi. Menurut sejarawan komunis Andrzej Werblan, Wasilewska dan Gomułka tidak cocok secara politik. Wasilewska sering bepergian ke luar negeri sebagai aktivis dalam gerakan perdamaian, termasuk satu kali kunjungan ke Stockholm tahun 1956.
Wasilewska menulis kepada rekannya Nikita Khrushchev yang mengeluhkan publikasi atas Poemat dla dorosłych ('Puisi untuk Orang Dewasa') oleh Adam Ważyk pada tahun 1955, di mana Wasilewska berpandangan bahwa hal tersebut sebagai salah satu manifestasi dari agistasi anti-sosialis Polandia yang meningkat. Namun, setelah asumsi Khrushchev tentang kepemimpinan Uni Soviet dan reformasinya, Wasilewska sepertinya disibukkan dengan urusan keluarga, khususnya merawat cucunya, Peter. Wasilewska sering dikunjungi oleh anggota keluarga dan rekan-rekannya dari Polandia, termasuk di antaranya penulis Amerika John Ernst Steinbeck. Wasileskwa menghabiskan waktu bersama suaminya dalam sebuah Dacha tidak jauh dari Kiev, namun akhirnya hubungan mereka memburuk.
Wanda Wasilewska wafat pada tanggal 29 Juli 1964 dan dimakamkan di pemakaman Baikove, Kiev, Ukraina. Kelak suaminya Oleksandr Korniychuk juga dimakamkan di area pemakaman yang sama, tahun 1972.
Peran, penilaian, pengaruh dan pekerjaan
Wasilewska dianggap "tempatnya dalam ingatan kolektif Polandia sebagai lambang pendirian tatanan komunis setelah Perang Dunia II." Dibesarkan dalam lingkungan kemapanan Polandia yang patriotik, intelektual, sayap kiri tetapi anti-Rusia, Wasilewska bertahap mengembangkan identitas komunis dan pandangan revolusioner untuk menjadi seorang ahli teori, ideologi dan promotor komunisme Polandia. Ia "tertanam kuat dalam konteks sejarah dan geopolitik di masanya" dan mengaburkan aktivitas sehari-hari dan hasil-hasil karyanya yang dibuat berbeda antara publik atau politik dan aspek-aspek pribadi dalam kehidupannya. Kesalahan yang ia lakukan dalam posisinya sebagai sayap kiri radikal, memiliki banyak dimensi dan melampaui batasan-batasan jenis kelamin, kebangsaan dan kelas sosialnya..
Tulisan-tulisan Wasilewska terkait erat secara sosial dan ideologis. Ia menuduh Pemerintah Sanani Polandia melakukan diskriminasi berat terhadap penduduknya berdasarkan tingkatan (elite dengan massa) dan kelompok etnis. Ia menunjuk kepada kombinasi penindasan secara ekonomi dan nasionalisme terhadap kelas pekerja dan kelompok minoritas oleh industri dan para pemilik lahan serta orang-orang yang berbahasa dan budaya Polandia.
Dengan berakhirnya perang, Wanda Wasilewska melepaskan dirinya dari posisi kekuasaan untuk mengambil peran lainnya. Sebagaimana yang dilihat oleh Władysław Gomułka, kelak ia menyesal atas keputusan yang telah ia buat, tetapi mau tidak mau ia harus menerimanya. Wasilewska "memainkan perannya hingga akhir", tetapi dalam sebuah surat untuk ibundanya, mengeluhkan tentang penyakit yang dideritanya, menggambarkan semuanya sebagai "saraf".
Hingga tingkatan tertentu, Wasilewska mungkin terdesak atau putus asa untuk melanjutkan karier politiknya di Polandia pasca-perang, karena menjadi wanita tunggal dalam kepemimpinan komunis atau karena citranya yang menyebabkan masalah bagi otoritas baru karena dianggap terlalu erat kaitannya dengan Stalin).
Bergantung kepada orientasi politik dari mereka yang menghakiminya dan kebutuhan propaganda pada waktu itu, Wasilewska digambarkan dengan cara yang berbeda, bahkan sering kali dengan cara yang ekstrem. Ia adalah simbol revolusioner dari tatanan baru dan perwujudan kemanjuan di bawah Stalinisme. Setelah itu, pada tahun-tahun Gomułka, tekanan tertuju kepada aktivitas sosial dan militer sebagaimana ia menjadi simbol patriotik dari tradisi romantika Polandia. Bagi mereka yang bertentangan dengan komunisme, sayap kiri radikal atau dominasi Soviet di Polandia, Wasilewska menjadi "aneh" dan mewakili "patologi" dan "pengkhianatan", yang sudah umum di labeli sebagai "pemberontak", "pengkhianat" atau "kolaborator". Secara khusus gendernya dijadikan acuan untuk menyangkalnya sebagai agen individu wanita dan menentukan posisinya relatif terhadap pria, seperti dalam watak utama "favorit Stalin" atau "Putri Leon yang dipermalukan". Rekan Wasilewska di masa-masa PPS yang bernama Adam Ciołkosz, seorang anti-komunis, emigran Polandia yang tinggal di London pasca-perang, menulis "sketsa biografi" tentangnya. Ciołkosz menggambarkan Wasilewska sebagai seorang yang bermaksud baik, meskipun terkadang pemberontak (namun tidak benar-benar memiliki perilaku radikal) wanita dengan pendidikan yang tepat tetapi dengan kemampuan intelektual dan kematangan emosional terbatas.
Wasilewska merupakan salah satu penulis Polandia pertama yang mengikuti aturan Realisme sosialis. Ia menulis beberapa novel dan puisi. Novel yang berjudul Oblicze Dnia ('Wajah Hari Ini'), pencetakan bukunya di hentikan oleh sensor Rezim Sanasi. Setelah intervensi ayahnya, novel tersebut akhirnya diterbitkan setelah disensor terlebih dahulu (menghilangkan bagian-bagian yang tidak pantas atau tidak sesuai). Tak lama kemudian, novel tersebut diterbitkan dalam edisi berbahasa Rusia. Sekitar tahun 1936, dalam beberapa kesempatan, Kedutaan Besar Soviet membayar kompensasi kepada Wasilewska atas buku-bukunya yang diterbitkan di Uni Soviet. Di Uni Soviet, di mana karya-karya sastra Wasilewska lebih dihargai daripada di Polandia, materi yang ia hasilkan, termasuk unsur-unsur kisah pribadinya, diubah sesuai dengan konvensi realisme sosialis, menjadi contoh yang diikuti oleh penduduk. Pada awal tahun 1950-an, Wasilewska dan Korniychuk menulis Libreto untuk opera Kostiantyn Dankevych yang berjudul Bohdan Khmelnytsky, setelah hal tersebut menjadi sasaran kritik yang berbasiskan ideologi, penulis menyampaikan kritik diri dan merevisi karyanya.
Wasilewska memperoleh tiga kali penghargaan negara (bahasa Rusia: Госуда́рственная пре́мия СССР) untuk karya sastra (1943, 1946 dan 1952). Selama masa-masa Stalin, ia dianggap sebagai penulis klasik Sastra Rusia abad ke-20 dan karya-karyanya dimasukkan kedalam kurikulum sekolah Soviet. Koleksi-koleksi karyanya diterbitkan di Moskwa dalam enam jilid pada tahun 1955. Jilid pertama diterjemahkan kedalam bahasa Ukraina dan dipublikasikan di Ukraina pada tahun 1966. Namun setelah kematian Stalin, Wasilewska secara luas dilupakan sebagai seorang penulis.
Pemerintah komunis Polandia memberikan banyak nama jalan-jalan dan sekolah-sekolah dengan namanya dan Wasilewska merupakan salah satu tokoh yang paling terkenal dalam masyarakat komunis. Setelah perang usai, beberapa bukunya menjadi bacaan wajib di sekolah-sekolah.
Królewski syn (1933)
Oblicze Dnia (1934)
Kryształowa Kula Krzysztofa Kolumba (1934)
Ojczyzna (1935)
Legenda o Janie z Kolna (1936)
Ziemia w jarzmie (1938)
Płomień na bagnach (1940)
Pieśń nad Wodami (a trilogy: 1940, 1950, 1952)
Tęcza (1944)
Po prostu miłość (1944)
Gdy światło zapłonie (1946)
Gwiazdy w jeziorze (1950)
Rzeki płoną (1952)
Pokój na poddaszu (1954)
Że padliście w boju (1958)
Lihat pula
Rosa Luxemburg
Bolesław Bierut
Władysław Gomułka
Referensi
Daftar pustaka
Aleksander Wat (1 Januari 1990), Moj Wiek (dalam bahasa Polski), Warsawa: Czytelnik, ASIN 8307020549 Pemeliharaan CS1: ASIN menggunakan ISBN (link)
Helena Zatorska (1977), Wanda Wasilewska: Współczesne życiorysy Polaków (dalam bahasa Polski), Iskry
Adam Ciołkosz (1977), Wanda Wasilewska: dwa szkice biograficzne (dalam bahasa Polski), Polonia Book Fund Limited
Salwa-Syzdek Eleonora (1981), Działalność Wandy Wasilewskiej w latach drugiej wojny światowej (dalam bahasa Polski), Warsawa, ISBN 83-11-06679-5
Eleonora Salwa-Syzdek, ed. (1982), Wanda Wasilewska we wspomnieniach (dalam bahasa Polski), Warsawa: Książka i Wiedza, ISBN 8385066098
Eleonora Syzdek (1980), W jednym życiu tak wiele ...: opowieść o Wandzie Wasilewskiej (dalam bahasa Polski), Warsawa: Młodzieżowa agencja wydawnicza, ISBN 8320302056
Zmarła Wanda Wasilewska (dalam bahasa Polski) (No. 179), Rzeszów: Wydaw. Prasowe RSW „Prasa”, 30 Juli 1964, hlm. 1–2
Kata Kunci Pencarian:
- Wanda Wasilewska
- Wanda
- Tentara Rakyat Polandia
- Angkatan Bersenjata Polandia di Timur
- Zygmunt Berling
- Sejarah Polandia (1939–1945)
- Wanda Wasilewska
- Halszka Wasilewska (soldier)
- Wanda
- List of Polish-language authors
- Union of Polish Patriots
- Polish People's Army
- 1057 Wanda
- Wasilewski
- Leon Wasilewski
- Rainbow (1944 film)