- Source: Xiphactinus
Xiphactinus (dari bahasa Latin dan Yunani untuk "sirip pedang") adalah genus ikan bertulang pemangsa besar berukuran (51 meter (167,3 ft)) yang sudah punah dan hidup selama periode Kapur Akhir (Albium sampai Maastrichtium). Saat masih hidup, ikannya kemungkinan berbentuk seperti tarpon bertaring raksasa (meskipun mirip, namun, tidak berkerabat). Spesies Portheus molossus yang dideskripsikan oleh Cope adalah sinonim junior dari X. audax. Sisa-sisa kerangka Xiphactinus datang dari Carlile Shale dan Greenhorn Limestone di Kansas (dimana fosil Xiphactinus pertama ditemukan selama tahun 1850an di Niobrara Chalk), dan formasi kapur di seluruh Pantai Timur (paling terkenal berada di Georgia, Alabama, Carolina Utara, dan New Jersey) di Amerika Serikat, dan juga Eropa, Australia, Formasi Kanguk dan Ashville di Kanada, La Luna Formation di Venezuela, dan Salamanca Formation di Argentina.
Deskripsi
Fosilnya pertama kali ditemukan pada 1850 an di wilayah Kansas, yang merupakan lingkungan laut dangkal yang disebut dengan Lautan Dalam Barat (Western Interior Seaway) yang memisahkan Amerika Utara menjadi dua benua bernama Laramidia (barat) dan Appalachia (timur).Setelah itu, berpuluh-puluh fosil Xiphactinus ditemukan di berbagai wilayah yang berbeda, seperti Alabama dan Georgia (negara bagian) (AS), Spanyol, Australia, Kanada, hingga Venezuela di Amerika Selatan. Ada dua spesies yang diketahui. Yang paling terkenal adalah X. audax yang kebanyakan fosilnya ditemukan di Amerika Utara. Spesies kedua adalah X. vetus yang diketahui dari sebuah tengkorak yang ditemukan di wilayah Sachov di Ceko, Eropa pada tahun 2002. Dengan tampang layaknya ikan tarpon raksasa bertaring, Xiphactinus merupakan seekor predator laut yang ganas. Puluhan spesimen fosil Xiphactinus ditemukan dalam keadaan sedang memangsa hewan lain. Seperti pada spesimen yang ditemukan oleh George F. Sternberg yang berupa fosil seekor Xiphactinus sepanjang 4 meter yang ditemukan beserta sejenis ikan ichthyodectidae lain (Gllicus) yang berukuran 1,8 meter di dalam perutnya. Fosil Xiphactinus juga pernah ditemukan di dekat Danau Colhue Huapial, Argentina, pada tahun 2020. Penemuan itu kemudian dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Alcheringa: An Australasian Journal of Palaeontology. Ikan itu berenang di laut Patagonian pada akhir Zaman Kapur (Cretaceous), ketika suhu di sana jauh lebih beriklim daripada sekarang. Fosil karnivora yang memiliki gigi tajam dan penampilan menyeramkan itu ditemukan di dekat danau Colhue Huapial, sekitar 1.400 kilometer selatan ibu kota Buenos Aires. Fosil itu adalah Xiphactinus, salah satu ikan predator terbesar yang ada dalam sejarah Bumi. "Tubuhnya sangat ramping dan berakhir dengan kepala besar, rahang besar dan gigi setajam jarum, panjangnya (giginya) beberapa sentimeter," tutur para peneliti.
Walaupun begitu, banyak juga spesimen fosil Xiphactinus yang ditemukan dalam keadaan sedang dimangsa predator laut lain seperti hiu raksasa atau mosasauria.
Ekologi
Salah satu habitat utama Xiphactinus terletak di wilayah Lautan Dalam Barat, di mana tempat tersebut juga merupakan rumah bagi beragam jenis penghuni laut raksasa kala itu. Sebut saja plesiosauria berleher panjang (Elasmosaurus) dan berleher pendek (Dolichorhynchops), kadal laut raksasa (Mosasaurus, Tylosaurus, Globidens, Prognathodon), penyu laut (Archelon, Protostega), hiu ginsu (Cretoxyrhina), hiu gagak (Squalicorax), serta beberapa jenis ikan ichthyodectidae lain (Gillicus, Ichthyodectes). Ada juga beberapa jenis ammonit, kerang raksasa (Inoceramus), dan sejenis burung air purba (Hesperornis). Langitnya dikuasai oleh Pterosauria raksasa (Pteranodon, Nyctosaurus) dan burung penerbang awal (Ichthyornis).
Xiphactinus beserta seluruh jenis ikan ichthyodectidae lain mengalami kepunahan pada akhir Periode Kapur (65 juta tahun lalu), yang juga memusnahkan sebagian besar reptilia laut (plesiosauria, mosasauria, penyu protostegidae), serta seluruh jenis dinosaurus dan pterosauria. Kepunahan massal ini merupakan salah satu kepunahan massal terbesar yang pernah terjadi dan paling terkenal (75% spesies makhluk hidup di Bumi mengalami kepunahan). Banyak yang setuju bahwa kejadian ini diakibatkan oleh sebuah hantaman meteor raksasa dari luar angkasa.
Referensi
Pranala luar
http://animals.nationalgeographic.com/animals/prehistoric/Xiphactinus/ Diarsipkan 2017-07-18 di Wayback Machine.
http://oceansofkansas.com/xiphac.html
http://www.bbc.co.uk/science/seamonsters/factfiles/Xiphactinus.shtml
https://mediaindonesia.com/humaniora/326049/fosil-ikan-raksasa-berusia-70-tahun-ditemukan-di-patagonia
Kata Kunci Pencarian:
- Xiphactinus
- Fosil
- Daftar hewan purbakala
- Cretoxyrhina
- Sea Monsters: A Walking with Dinosaurs Trilogy
- Tusoteuthis
- Piscivor
- Tylosaurus
- Xiphactinus
- Gillicus
- Smoky Hill Chalk
- Western Interior Seaway
- Ichthyodectiformes
- Demopolis Chalk
- Cooyoo
- Sea Monsters: A Prehistoric Adventure
- Mesozoic
- Archelon