- Source: Yati Pesek
No More Posts Available.
No more pages to load.
Yati Pesek (lahir 8 September 1952) adalah pelawak, pemeran, dan pemain ketoprak berkebangsaan Indonesia keturunan Jawa.
Kehidupan awal
Yati dilahirkan di Yogyakarta pada 8 Agustus 1952 dari pasangan Sujito dan Sujilah. Ayahnya merupakan seorang pengrawit dan ibunya adalah seorang penari. Keduanya merupakan pemain wayang orang. Selain belajar menari dari sang ibu, Yati juga belajar secara privat pada R. M. Joko Daulat, seorang guru tari dari Konservatori Karawitan Surakarta, dan juga mempelajarinya secara kelompok pada seorang guru tari dari Yogyakarta yang bernama Basuki Koeswaraga.
Ketika berumur tujuh tahun, Yati Pesek sering mendapat kesempatan menari sebagai penampilan pembuka sebelum pertunjukan wayang orang. Oleh karena seringnya terlibat dalam kegiatan tersebut, Yati sering bolos sekolah. Akibatnya, sekolah Yati menjadi terbengkelai. Ia hanya sempat mengenyam pendidikan formal sampai Sekolah Dasar.
Karier
Pada tahun 1964, Yati bergabung dengan komunitas Wayang Orang Jati Mulya dari Kebumen. Selanjutnya, Yati aktif berkegiatan dari satu tobong ke tobong yang lain. Tobong- tobong yang pernah Yati ikuti adalah Panca Murti pimpinan Timbul Suhardi (1966), Darma Mudha Yogyakarta pimpinan Yusuf Agil (1967), dan Sari Budaya Klaten pimpinan Aris Munandar. Yati juga bergabung dengan Wayang Orang Ajudan Jendral Komando Resort Militer (Ajen Rem) 081 Madiun pada 1968.
Pada tahun 1969, Yati bergabung ke dalam Ketoprak Mudha Rahayu dari Yogyakarta. Tahun berikutnya, ia memasuki kelompok Ketoprak Siswa Budaya dari Tulungagung pimpinan Siswanda HS.
Pada tahun 1980, Yati direkrut oleh Handung Kussudyarsana untuk masuk ke dalam Sandiwara Jenaka KR yang ditayangkan TVRI Yogyakarta setiap seminggu sekali selama sepuluh tahun. Nama Yati semakin dikenal ketika ia tampil bersama Marwoto dan Daryadi dalam acara Trio Jenaka KR.
Melihat potensi Yati yang semakin berkembang, menjadikan para sutradara film tertarik dengan gaya keaktoran Yati Pesek. Salah satunya ialah Arifin C. Noer yang merekrut Yati Pesek sebagai pemain dalam film Serangan Fajar pada tahun 1982. Kemudian, R. Suprantio menjadikan Yati sebagai pemain dalam serial televisi Kiprah Anak Dalang (1984).
Ketenaran Yati juga menarik perhatian dalang Ki Manteb Sudarsono yang sedang pentas di Taman Ismail Marzuki pada 1986. Yati hadir sebagai penonton, sehingga Ki meminta Yati naik ke atas panggung untuk bergabung dalam pentasnya. Secara spontan, terjadi komunikasi yang sinergis antara mereka, sehingga menjadi bentuk teatrikal yang menarik. Hal ini merupakan fenomena baru dalam pertunjukan wayang kulit dan sejak saat itu, hadirnya pelawak dalam pertunjukan wayang kulit disebut dengan istilah "bintang tamu".
Bagong Kussudiardja selaku pimpinan Ketoprak Sapta Mandala juga tertarik dengan popularitas Yati Pesek. Oleh karena itu, pada 1991, Bagong memprakarsai pembentukan Ketoprak Plesetan dan merekrut Yati bersama Marwoto dan Daryadi sebagai bintang tamu. Selanjutnya, mereka dikenal dengan sebutan "Trio Plesetan".
Pada tahun 1997 hingga 1999, Yati menjadi bintang iklan obat maag Konimaag yang diproduksi oleh Konimex di salah satu stasiun televisi swasta.
Pada 2003, Yati membuat pertunjukan Limbuk Cangik, yang kemudian mendapat kesempatan untuk tayang di Indosiar hingga 67 episode.
Filmografi
= Film
== Serial televisi
== Serial web
== Acara televisi
=Limbuk Cangik
Padhepokan Karang Tumaritis (2008)
= Video klip
="Siang Malam" — Qiu 9
Referensi
Pranala luar
Profil Diarsipkan 2013-06-15 di Wayback Machine.