- Source: Yehezkiel 48
Yehezkiel 48 (disingkat Yeh 48) adalah pasal keempat puluh delapan dan sekaligus pasal terakhir dari Kitab Yehezkiel dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Berisi perkataan nabi (dan juga imam) Yehezkiel bin Busi, yang turut dibawa ke dalam pembuangan oleh Kerajaan Babilonia pada zaman raja Yoyakhin dari Kerajaan Yehuda dan raja Nebukadnezar dari Babel sekitar abad ke-6 SM.
Teks
Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani.
Pasal ini dibagi atas 35 ayat.
Berisi firman TUHAN yang diterima oleh Yehezkiel mengenai Bait Allah dan Yerusalem baru, dalam bentuk penglihatan tentang pemulihan Bait suci yang baru.
Tujuan penglihatan tentang Bait Suci dialami Yehezkiel ialah memberi semangat kepada bangsa itu bahwa kemuliaan Allah akan dipulihkan sama sekali pada masa yang akan datang, sehingga menghasilkan pengurapan dan berkat yang akan bertahan selama-lamanya.
Merupakan sebuah rangkaian dari pasal 40 sampai 48.
Naskah sumber utama
Bahasa Ibrani:
Masoretik (abad ke-10 M)
Bahasa Yunani:
Septuaginta (abad ke-3 SM)
Versi Theodotion (~180 M)
Struktur
Terjemahan Baru (TB) membagi pasal ini:
Yehezkiel 48:1–29 = Pembagian tanah Israel
Yehezkiel 48:30–35 = Kota yang kudus
Ayat 1
Inilah nama suku-suku itu: Yang paling utara: dari laut terus ke Hetlon, ke jalan masuk ke Hamat, Hazar-Enon, sehingga daerah kota Damsyik, yang berdekatan dengan Hamat, terletak di sebelah utaranya, dari perbatasan sebelah timur sampai perbatasan sebelah barat terdapat bagian Dan. (TB)
Pasal terakhir kitab Yehezkiel melanjutkan penetapan perbatasan negeri yang telah dipulihkan dan tempat masing-masing suku (Yehezkiel 47:13–48:29).
Ayat 35
"Jadi keliling kota itu adalah delapan belas ribu hasta. Sejak hari itu nama kota itu ialah: TUHAN HADIR DI SITU." (TB)
Kitab Yehezkiel berakhir dengan janji agung bahwa pada suatu hari Allah akan hidup selama-lamanya bersama umat-Nya, sebuah janji yang diulangi dalam Wahyu 21:3, "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka." Berkat terbesar bagi kita sebagai umat Allah ialah adanya Allah di tengah-tengah kita; inilah hakikat sukacita dan kebahagiaan sejati. Sebagai akibat dari kehadiran Allah yang tetap itu, kita tidak akan pernah lagi mengalami kesusahan, kekecewaan dan kesulitan dari kehidupan kita sebelumnya (Wahyu 21:4); inilah penglihatan dan harapan kita yang terakhir sementara kita menanti kedatangan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
Lihat pula
Bait Allah
Tamar
Yerusalem
Bagian Alkitab yang berkaitan: Keluaran 25; Yehezkiel 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47; Yohanes 7, Wahyu 21, Wahyu 22
Referensi
Pranala luar
(Indonesia) Teks Yehezkiel 48 dari Alkitab SABDA
(Indonesia) Audio Yehezkiel 48
(Indonesia) Referensi silang Yehezkiel 48
(Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Yehezkiel 48
(Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Yehezkiel 48
Kata Kunci Pencarian:
- Yehezkiel 48
- Kitab Yehezkiel
- Yehezkiel 47
- Yerusalem Baru
- Yehezkiel 43
- Yehezkiel 41
- Zulkifli
- Yehezkiel 42
- Yehezkiel 45
- Yehezkiel 46
- Yehezkel Streichman
- 2023–24 Liga 3 (Indonesia)
- List of Egged bus routes in Israel
- Satya Wacana Salatiga
- 2018 BWF World Championships qualification