- Source: Yu yang Agung
Yu yang Agung (Hanzi: 大禹; Pinyin: Dà Yǔ; Han Kuno: *lˤa[t]-s [ɢ]ʷ(r)aʔ, skt. 2200 – 2100 SM) merupakan seorang penguasa legendaris di Tiongkok Kuno yang terkenal karena pengenalannya tentang Pengendalian banjir, yang meresmikan pemerintahan dinasti di Tiongkok dengan mendirikan Dinasti Xia, dan untuk sifatnya yang bermoral tinggi.
Yanggal yang diduga masa pemerintahan Yu mendahului catatan tertulis yang tertua di Tiongkok, tulang orakel dari Dinasti Shang akhir, hampir satu milenium usianya. Tidak ada tulisan di artefak dari era Yu, maupun tulang orakel kemudian, yang menyinggung tentang Yu; ia tidak muncul di dalam prasasti sampai bejana-bejana dari periode Zhou Barat (skt. 1045–771 SM). Kurangnya bukti sejarah kontemporer menyebabkan beberapa kontroversi atas sejarah Yu. Para pendukung sejarah Yu menteorikan bahwa kisah tentang kehidupan dan pemerintahannya ditransmisikan secara lisan di berbagai daerah di Tiongkok sampai mereka dicatat di dalam Dinasti Zhou, sedangkan yang lainnya percaya bahwa tokoh yang ada di legenda dalam bentuk yang berbeda - sebagai dewa atau hewan mitos - di masa Dinasti Xia, dan berubah menjadi sosok manusia di awal Dinasti Zhou. Banyak kisah tentang Yu yang dikumpulkan di dalam catatan Sima Qian yang terkenal yang disebut Catatan Sejarah Agung. Yu dan "raja bijak" Tiongkok kuno yang dipuji akan kebajikan dan welas asih mereka oleh Kong Hu Cu (filsuf) dan guru Tionghoa lainnya.
Yu merupakan salah satu penguasa di Tiongkok yang dianugerahkan nama anumerta "yang Agung".
Leluhur dan masa muda
Menurut beberapa sumber catatan, Yu merupakan cicit kedelapan Kaisar Kuning: ayahanda Yu Gun merupakan buyut kelima Zhuanxu; ayahanda Zhuanxu, Changyi, merupakan putra kedua Kaisar Kuning. Yu konon dilahirkan di Gunung Wen (汶山), yang sekarang Beichuan, Sichuan, meskipun ada yang memperdebatkan bahwa ia sesungguhnya lahir di Shifang. Ibunda Yu berasal dari marga Youxin yang bernama Nüzhi (女志) atau Nüxi (女嬉).
Ketika Yu masih kecil, ayahanda Gun memindahkan orang-orang timur menuju Zhongyuan. Yao menawarkan Gun sebagai lord di Chong, yang biasanya diidentifikasikan sebagai puncak tengah Gunung Song. Yu diduga tumbuh di lereng Gunung Song, sebelah selatan Sungai Kuning. Ia kemudian menikahi seorang wanita asal Gunung Tu (Hanzi: 塗山) yang biasanya disebut Tushan-shi (塗山氏; 'Nyonya Tushan'). Mereka memiliki seorang putra yang bernama Qi, yang berarti "wahyu".
Lokasi Gunung Tu kerap diragukan, ada dua lokasi yang paling mungkin untuk Gunung Tu adalah di Anhui dan Puncak Tu adalah di Gunung Selatan Chongqing.
Yu yang Agung mengendalikan air
Di masa pemerintahan Yao, pusat Tiongkok sering diganggu oleh banjir yang mencegah pembangunan ekonomi dan sosial. Ayahanda Yu, Gun, bertugas merancang sistem untuk mengendalikan banjir. Ia menghabiskan lebih dari sembilan tahun membangun serangkaian tanggul dan bendungan di sepanjang sungai, tetapi semua itu tidak berhasil, meskipun (atau karena) jumlah besar dan ukuran tanggul tersebut dan penggunaan tanah pengembang khusus. Sebagai pria dewasa, Yu meneruskan pekerjaan ayahandanya dan mempelajari dengan cermat sistem sungai untuk mengetahui mengapa upaya-upaya besarnya itu gagal.
Bekerja sama dengan Houji, ia berhasil merancang sistem kendali banjir yang penting di dalam membangun kemakmuran di jantung kota Tiongkok. Daripada langsung membendung aliran sungai, Yu membuat sistem irigasi kanal yang membebaskan air banjir ke ladang-ladang, serta menghabiskan upaya besar Pengerukan. Yu konon makan dan tidur dengan para pekerja umum dan menghabiskan sebagian besar waktunya membantu pengerukan lumpur dari sungai selama tiga belas tahun. Pengerukan dan irigasi yang sukses dan memungkinkan budaya Tiongkok kuno berkembang di sepanjang Sungai Kuning, Sungai Wei, dan saluran air lainnya di pusat kota Tiongkok. Proyek ini membuat Yu terkenal di sepanjang sejarah Tiongkok dan disebut Yu yang Agung pengendali Air (Hanzi: 大禹治水; Pinyin: Dà Yǔ Zhì Shuǐ). Terutama, Gunung Longmen di sepanjang Sungai Kuning memiliki saluran yang sangat sempit yang memblokir air yang mengalir dengan bebas ke timur arah laut. Yu konon membawa sejumlah besar pekerja untuk membuka saluran in yang kemudian dikenal dengan nama "Pintu Gerbang Yu" (Hanzi: 禹門口).
= Kisah Apokrif
=Di dalam versi mitos dari kisah ini, yang diceritakan oleh Wang Jia pada abad ke-4 M di dalam karya Shi Yi Ji, Yu dibantu oleh seekor naga kuning dan kura-kura hitam (tidak selalu berhubungan dengan Xuan Wu di Mitologi Tiongkok). Mitos lokal lainnya mengisahkan bahwa Yu menciptakan Sanmenxia "Tiga Ngarai" Sungai Yangzi dengan memotong punggung gunung dengan kapak perang suci untuk mengendalikan banjir.
Kisah tradisional menyatakan bahwa Yu mengorbankan banyak dari bagian tubuhnya untuk mengendalikan banjir, misalnya, tangan dan kakinya yang tebal kapalan. Di dalam satu kisah, Yu baru menikah 4 hari ketika ia diberi tugas memerangi banjir. Ia mengucapkan selamat tinggal kepada istrinya, dan mengatakan bahwa ia tidak tahu kapan akan kembali. Selama tiga belas tahun banjir, ia melewati ambang pintu keluarganya sendiri tiga kali, tetapi setiap kali ia tidak kembali ke rumahnya sendiri. Pertama kali ia lewat, ia mendengar bahwa istrinya sedang melahirkan. Kedua kali ia lewat, putranya sudah dapat memanggilnya ayah. Keluarganya mendesaknya untuk pulang, tetapi ia menolaknya karena banjir masih berlangsung. Ketiga kalinya ia lewat, putranya sudah berusia sepuluh tahun. Setiap kali, Yu menolak untuk masuk ke dalam rumah dengan alasan bahwa banjir menyebabkan jumlah orang yang menjadi tunawisma tak terhitung dan ia tidak bisa tenang.
Yu diduga telah membunuh Gong Gong-nya menteri Xiangliu, seekor ular raksasa berkepala sembilan.
Sembilan Provinsi
Shun, yang memerintah setelah Yao, sangat terkesan dengan pekerjaan teknik dan ketekunan Yu sehingga ia menyerahkan takhta kepadanya dan bukan kepada putranya sendiri. Yu konon awalnya menolak takhta, tetapi ia begitu populer dengan penguasa lokal lainnya yang mendukungnya menjadi raja yang baru, ia berusia lima puluh tiga pada saat itu. Ia mendirikan ibu kotanya di Anyi (Hanzi: 安邑), reruntuhan yang sekarang adalah Xiaxian di selatan Shanxi, dan mendirikan sebuah dinasti yang nantinya disebut Dinasti Xia, yang secara tradisional dianggap sebagai dinasti pertama di Tiongkok.
Pekerjaan pengendalian banjir Yu konon telah membuatnya akrab dengan seluruh wilayah dari apa yang kemudian disebut wilayah Suku Han. Menurut Yu Gong di dalam risalahnya Shu Jing, Yu membagi "dunia" Tiongkok menjadi sembilan zhou atau provinsi. Provinsi-provinsi tersebut dinamakan Jizhou (冀州), Yanzhou (兗州), Qingzhou (青州), Xuzhou (徐州), Yangzhou (揚州), Jingzhou (荊州), Yuzhou (豫州), Liangzhou (梁州) dan Yongzhou (雍州).
Menurut Ritus Zhou tidak ada Xuzhou atau Liangzhou, melainkan Youzhou (幽州) dan Bingzhou (并州), tetapi menurut Erya tidak ada Qingzhou atau Liangzhou, melainkan Youzhou (幽州) dan Yingzhou (營州). Terdapat sembilan divisi. Setelah ia menerima Perunggu dari kesembilan wilayah tersebut, ia membuat bejana Ding yang disebut Sembilan Bejana Berkaki Tiga. Yu kemudian mendirikan ibu kotanya di kota Yang (陽城). Menurut Sejarah Bambu, Yu membunuh salah satu penguasa utara, Fangfeng (防風) untuk memperkuat kekuasaannya atas takhta.
Kematian
Menurut Sejarah Bambu, Yu memerintah Dinasti Xia selama lima puluh lima tahun dan, menurut Yue Jueshu (越絕書), ia meninggal karena sakit. Konon ia meninggal di Gunung Kuaiji, wilayah bagian selatan yang sekarang adalah Shaoxing, di dalam sebuah acara berburu ke perbatasan timur kerajaannya, lalu ia dimakamkan disana. Mausoleum Yu (大禹陵) yang dikenal sekarang pertama kali dibangun pada abad ke-6 M (di dalam periode Dinasti Selatan dan Utara) untuk menghormatinya. Berlokasi empat kilometer selatan kota Shaoxing. Sebagian besar struktur dibangun kembali berkali-kali pada periode berikutnya. Tiga bagian utama dari makam tersebut adalah makam Yu (禹陵), kuil (禹廟) dan tugu peringatan (禹祠). Di dalam banyak patungnya ia terlihat menenteng sebuah cangkul kuno (耒耜). Sejumlah kaisar pada zaman kekaisaran pergi kesana dan melakukan upacara untuk menghormatinya, terutama Qín Shǐ Huáng.
Tempat historiografi dan budaya
= Sejarah
=Karena tidak terdapat bukti Yu yang selamat, ada beberapa kontroversi mengenai asal usul gambar. Tidak ada tulisan di artefak yang bertanggal sesuai dengan era Yu, atau tulang orakel kemudian, yang menyinggung Yu. Bukti arkeologi pertama Yu berasal dari kapal yang dibuat sekitar ribuan tahun kemudian, di masa dinasti Zhou Barat.
Yigupai yang berasal dari abad ke-20 sejarahwan misalnya, menyatakan bahwa Yu bukan tokoh dari legenda kuno, melainkan seorang dewa atau hewan mitos, yang berhubungan dengan air dan kemungkinan dengan Long Wang dan kendali mereka atas air. Menurut teori tersebut, Yu (sebagai dewa atau hewan) yang muncul pada upacara perunggu oleh suku Xia awal, dan awal Dinasti Zhou, sosok legendaris yang berubah menjadi manusia pertama yang dapat mengendalikan air, dan itu hanya selama Dinasti Zhou bahwa tokoh-tokoh legendaris yang sekarang mendahului Yu ditambah dengan legendaris garis keturunan ortodoks.
= Modern
=Di Republik Tiongkok era Sun Yat-sen menyusun rencana besar untuk pengendalian air seperti Yu, termasuk 30 juta Daya kuda Bendungan melintasi Sungai Yangtze. Namun rencana itu tidak terwujud karena Kuomintang sedang berperang dengan Jepang dan Partai Komunis Tiongkok.
Kota-kota Beichuan, Wenchuan dan Dujiangyan, Sichuan semuanya diduga adalah tempat kelahiran Yu.
Lihat Pula
Silsilah Kaisar Tiongkok (kuno)
Mitos air bah
Banjir besar Gun-Yu
Bencana alam di Tiongkok
Yubu
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Yu yang Agung
- Daftar tokoh dengan gelar yang Agung
- Yi (peternak)
- Yu
- Yu Gong
- Yu Huang Da Di
- Yoo Seung-ho
- Mitologi Tiongkok
- Banjir besar Gun-Yu
- Yang (marga)
- Bali
- 2013 Singapore Super Series
- List of BWF World Championships medalists
- 2014 All England Super Series Premier
- 2012 Hong Kong Super Series
- 2013 Hong Kong Super Series
- 2024–25 Liga 2 (Indonesia)
- 2023–24 Liga 2 (Indonesia)
- 2023 Badminton Asia Junior Championships
- Liu Yuchen