- 1
- 2
- Bahasa Jawa Malang
- Bahasa Jawa
- Jawa Timur
- Bahasa Jawa Serang
- Kota Malang
- Kabupaten Malang
- Kota Batu
- Bahasa di Indonesia
- Bahasa Jawa Mataraman
- Jawa
- Malang
- Javanese language
- East Java
- Indonesian language
- Indonesian slang
- Indonesian Arabic
- Majapahit
- Brandon Scheunemann
- Languages of Indonesia
- Tempeh
Bahasa Jawa Malang GudangMovies21 Rebahinxxi LK21
Bahasa Jawa Malang atau Dialek Malang (bahasa Jawa: ꦧꦱꦗꦮꦩꦭꦁ, translit. Basa Jawa Malang) disebut juga sebagai Osob Kiwalan atau Boso Walikan adalah sebuah dialek bahasa Jawa yang dituturkan di kawasan Malang Raya. Dialek ini memiliki ciri khas berupa membalikkan posisi huruf pada kosakata bahasa Jawa ataupun bahasa Indonesia pada umumnya, kecuali pada konsonan rangkap, afiks dan gabungan suku kata yang tidak memungkinkan bisa dibalik.
Dialek Malang banyak digunakan dan dipopulerkan oleh kalangan pemuda, baik dari dalam maupun luar Malang. Dalam percakapan sehari-sehari dialek ini telah menjadi salah satu ciri khas orang Malang. Selain itu, kelompok pendukung klub sepak bola asal Malang, Aremania, juga turut andil dalam mempopulerkan dialek Malang, melalui penggunaannya dalam berbagai bentuk dukungan kepada klub ataupun dalam percakapan sehari-hari.
Sejarah
Sejarah Boso Ngalam berasal dari pemikiran para pejuang tempo doeloe yaitu kelompok Gerilya Rakyat Kota (GRK). Bahasa khusus ini dianggap perlu untuk menjamin kerahasiaan, efektivitas komunikasi sesama pejuang selain juga sebagai pengenal identitas kawan atau lawan. Metode pengenalan ini sangat penting karena pada masa Clash II perang kemerdekaan sekitar akhir Maret 1949 Belanda banyak menyusupkan mata-mata di dalam kelompok pejuang Malang. Mata-mata ini banyak yang mampu berkomunikasi dalam bahasa daerah dengan tujuan menyerap informasi dari kalangan pejuang GRK. penyusupan ini terutama untuk memburu sisa laskar Mayor Hamid Rusdi yang gugur pada 8 Maret 1949 dalam pertempuran dukuh Sekarputih (sekarang Wonokoyo).
Seorang tokoh pejuang Malang pada saat itu yaitu Suyudi Raharno mempunyai gagasan untuk menciptakan bahasa baru bagi sesama pejuang sehingga dapat menjadi suatu identitas tersendiri sekaligus menjaga keamanan informasi. Bahasa tersebut haruslah lebih kaya dari kode dan sandi serta tidak terikat pada aturan tata bahasa baik itu bahasa nasional, bahasa daerah (Jawa, Madura, Arab, Cina) maupun mengikuti istilah yang umum dan baku. Bahasa campuran tersebut hanya mengenal satu cara baik pengucapan maupun penulisan yaitu secara terbalik dari belakang dibaca kedepan.
Pada saat itu, banyak sekali mata-mata Belanda yang berasal dari orang pribumi sendiri. Otomatis, komunikasi dalam Bahasa Jawa menjadi hal yang riskan karena para mata-mata itu juga pasti akan paham lantas akan membocorkannya pada pihak Belanda. Karena itu para pejuang menggunakan boso walikan untuk mengelabui para mata-mata sekaligus untuk meminimalisir bocornya strategi perjuangan para gerilyawan.
Karena keakraban dan pergaulan sehari-hari maka para pejuang dalam waktu singkat dapat fasih menguasai 'bahasa' baru ini. Sedangkan lawan dan para penyusup yang tidak setiap hari bergaul dengan sendirinya akan kebingungan dan selalu ketinggalan istilah-istilah baru. Maka siapapun yang tidak fasih mempergunakan osob walikan ini pasti bukan dari golongan pejuang dan pendukungnya, sehingga kehadiran para penyusup dapat diketahui dengan cepat serta rahasia komunikasi tetap terjaga.
Karena bahasa ini sangat bebas dan longgar aturannya maka kemungkinan pengembangannya sangat luas untuk itu perlu disepakati beberapa istilah penting dikalangan pejuang. Kesepakatan istilah ini diperlukan juga karena banyak kata penting sulit untuk dibaca terbalik sehingga harus dicari istilah dan padanan yang sesuai namun mudah diingat oleh para pelakunya. Contohnya kata 'Belanda' dalam bahasa Jawa disebut 'Londho' yang cukup sulit dibaca terbalik, maka dicari istilah padanannya yaitu 'Nolo'. Demikian juga dengan 'Polisi' bukan menjadi 'Isilop' namun cukup 'Silop'. Kemudian untuk 'mata-mata' bila dibaca terbalik menjadi 'atam'. Namun untuk menentukan bahwa yang dimaksud dalam istilah tersebut adalah antek Belanda maka ditambahi kata 'keat' dari asal kata 'taek' yang dalam bahasa jawa berarti kotoran. 'Keat Atam' atau kotoran mata dalam bahasa jawa disebut 'ketek' adalah sebutan yang pas untuk para penyusup ini.
Begitu juga dengan nama peralatan perang seperti senjata genggam karena sulit menemukan istilah yang pas maka dipakai kode samaran 'Benduk' dan untuk laras panjang (dowo = panjang dalam bahasa Jawa) disebut 'benduk owod' atau disingkat 'owod' saja. Sedangkan untuk menunjuk masyarakat suku / etnik tertentu disebut 'onet' untuk golongan Cina (asal kata 'cino' dalam bahasa Jawa), 'arudam' untuk madura, 'arab' menjadi 'bara' dan seterusnya. Sedang untuk menyebut diri seseorang digunakan 'uka' = aku, 'ayas' = saya, 'umak' = kamu, 'okir' = riko (kamu dalam bahasa madura).
Sedangkan untuk menyebutkan sesuatu yang baik / bagus digunakan istilah 'nez' dari asal kata bahasa arab 'zen'. Begitu pula dalam menyebut orang tua laki-laki (ayah, Bapak) orang arab biasa menyebut dengan 'abah' atau 'sebeh' yang kemudian menjadi 'ebes'. Istilah 'ebes' kemudian menjadi populer ditujukan sebagai gelar kehormatan tidak resmi kepada para komandan, pemimpin atau pembesar dan pemuka masyarakat yang dituakan oleh segenap masyarakat Malang sampai sekarang.
Namun, boso ngalam bukanlah bahasa sandi karena tetap menggunakan bahasa yang lazim digunakan, hanya cara membacanya yang diubah. Kata yang lazimnya dibaca dari kiri ke kanan dalam boso walikan dibaca dari kanan ke kiri. Bahasa yang bisa dibalik juga bisa berasal dari Bahasa Jawa maupun Bahasa Indonesia. Karena itu pula, boso walikan selalu berkembang karena pasti banyak kata-kata yang bisa dibalik. Namun, tentu tidak semua kata bisa seenaknya dibalik karena hanya kata-kata yang umum saja yang biasanya dibaca secara terbalik. Sebagai contoh, kata "komputer" tidak pernah diucapkan sebagai retupmok karena akan sulit pengucapannya dan tidak lazim digunakan.
Suyudi Raharno pada September 1949 gugur disergap Belanda di suatu pagi buta di pinggiran wilayah dukuh Genukwatu (sekarang Purwantoro) walaupun keadaan pada saat itu sedang gencatan senjata. Seminggu sebelumnya, salah seorang kawan akrabnya yang turut mencetuskan 'osob kera ngalam' yaitu Wasito juga gugur dalam pertempuran di Gandongan (Pandanwangi) sekarang. Saat ini keduanya telah disemayamkan di Taman Makam Pahlawan Suropati
Sayangnya, sekarang ini makin sedikit kaum muda Ngalam yang mempraktikkan penggunaan boso walikan sehari-hari. Bagaimanapun, boso walikan merupakan ciri khas budaya Malang yang perlu dilestarikan.
Kosakata
Nama Daerah:
Ngalam = Malang
Oyonid = Dinoyo, nama kelurahan di Kota Malang
Nahelop = Polehan, nama kelurahan di Kota Malang
Onosogrem = Mergosono, nama kelurahan di kota Malang
Rajajowas = Sawojajar, nama kelurahan di Kota Malang
Nukus = Sukun, nama kelurahan di Kota Malang
Otrahum = Muharto, nama wilayah di kota Malang
Ajasikap = Pakisaji, nama wilayah di Kabupatan Malang
Nenjap = Panjen/Kepanjen, nama wilayah di Kabupatan Malang
Sikap = Pakis, nama wilayah di Kabupatan Malang
Utab = Batu/Kota Wisata Batu
Naurusap = Pasuruan
Ongisiras = Singosari
Ayabarus = Surabaya
Olos = Solo
Ngarames = Semarang
Ngundab = Bandung
Arudam = Madura
Nolo = Belanda
Onet/onic = Cina
Kata Umum:
adapes = sepeda
adapes rotom = sepeda motor
libom = mobil
anamid = dimana
aranjep = penjara
disjam = masjid
hamur = rumah
halokes = sekolah
hasardam = madrasah
hailuk = kuliah
rasap = pasar
aranet = tentara
silup/silop/isilup/isilop = polisi
ngonceb = bencong (Indonesia: waria)
nolab = balon/pelacur
ledom = model
asaib = biasa
asrob = minum
ipok = kopi
usus = susu
nakam = makan
ciwe = weci
etas = sate
otos = soto
oskab = bakso
uhat = tahu
lecep = pecel
nowar = rawon
oges = sego (Indonesia: nasi)
oker = rokok
ayahab = bahaya
ayas = saya
umak = kamu
okir = riko/rika (Indonesia: kamu)
genaro = orang
kera = arek (Jawa standar: bocah)
kera licek = arek cilik (Indonesia bocah kecil/anak kecil)
nganal = lanang (Indonesia: laki-laki/pria)
kodew = wedok (Jawa standar: wadon, Indonesia: perempuan/wanita)
ebes = bapak, panggilan hormat tidak formal
memes/emes = ibu, panggilan hormat tidak formal
sam = mas, paggilan untuk laki-laki
hamur = rumah
ibar = rabi (Indonesia: menikah/kawin)
ojob = bojo (Indonesia: suami/istri/pacar)
ngojob = pacaran
oromawut = morotuo (Indonesia: mertua)
idrek = kerdi (singkatan dari KERja roDI) *saat ini dimaknai umum sebagai kerja
kadit = tidak
kadit itreng = tidak tahu
komes = semok (Indonesia: seksi)
sinam = manis (cantik)
kunam = manuk (Indonesia: burung)
ladub = budal (Indonesia: berangkat)
helom = moleh (Indonesia: pulang)
ngalup = pulang (Indonesia: pulang)
oket = teko (Indonesia: datang)
kelab = balek (Indoneia: kembali)
kelab henam = balek maneh (Indonesia: kembali lagi)
lokop/lukup = pukul
nayamul = lumayan
nendes kombet = senden tembok (Indonesia: bersandar di dinding)
nganem = menang
halak = kalah
ngarambes = sembarang (Indonesia : terserah)
nuwus = suwun (Indonesia: terimakasih)
ojir = uang
ongis = singo (Indonesia: Singa)
ongis nade : singo edan
osob = boso (Indonesia: bahasa)
osob kiwalan = boso walikan
kowal kawil = wolak walik
oyi/ojrit = iyo (Indonesia: ya)
rayab = bayar
dirayabi = dibayari
tahes = sehat
ublem = mlebu (Indonesia: masuk)
utem = metu (Indonesia: keluar)
uklam-uklam = mlaku-mlaku (Indonesia: jalan-jalan)
uklam tahes = jalan sehat
ulales = selalu
utapes = sepatu
woles = selow/slow (Indonesia: pelan-pelan/santai)
Referensi
Pranala luar
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Jawa (PUEBJ)
Leksikon bahasa Jawa di Sastra.org
Bausastra Jawa oleh W.J.S. Poerwadarminta
Kamus bahasa Indonesia-Jawa
Kamus bahasa Jawa-Inggris di SEAlang Projects
Kata Kunci Pencarian:
Bahasa Jawa | PDF
Bahasa JAWA | PDF
Bahasa Jawa | PDF
Bahasa Jawa | PDF
Bahasa Jawa | PDF
Bahasa Jawa | PDF
Bahasa Jawa | PDF
Bahasa Jawa | PDF
Bahasa Jawa - Find the match

Bahasa Jawa interactive worksheet for 4 | Live Worksheets
Bahasa Jawa | PDF

Bahasa Jawa Malang - Wikiwand