- Hajj: Journey to the Heart of Islam
- Haji
- Sitara
- Malcolm X
- Hajj: Journey to the Heart of Islam
- Hajj
- History of the Hajj
- Kiswah
- Alexander the Great
- Azza Fahmy
- Kaaba
- Idris Khan
- British Museum
- Abdulnasser Gharem
The Fast and the Furious: Tokyo Drift (2006)
Kingdom of the Planet of the Apes (2024)
Back to the Future (1985)
Into the Wild (2007)
Gaami (2024)
Her (2013)
Hajj: Journey to the Heart of Islam GudangMovies21 Rebahinxxi LK21
Hajj: Journey to the Heart of Islam adalah sebuah pameran yang diadakan di British Museum di London sejak 26 Januari hingga 15 April 2012. Pameran ini merupakan pameran besar pertama di dunia yang menyajikan kisah perjalanan ibadah haji ke Makkah, salah satu dari lima rukun Islam, dengan menggunakan berbagai materi visual dan tulisan. Artefak seperti tekstil, naskah, dokumen sejarah, foto dan karya seni dari berbagai negara dan periode waktu dipamerkan untuk menggambarkan tema perjalanan ke Makkah, adat istiadat haji, serta Ka'bah. Lebih dari 200 benda yang dipamerkan diambil dari 40 koleksi publik dan koleksi pribadi di 14 negara. Yayasan keluarga David Khalili sebagai kontributor terbesar pameran ini meminjamkan banyak benda yang nantinya menjadi bagian dari Koleksi Haji dan Seni Ziarah Khalili.
Pangeran Charles membuka pameran ini secara resmi dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh Pangeran Abdulaziz bin Abdullah selaku penjaga Dua Kota Suci pada saat itu. Pameran ini diterima dengan baik oleh para pengunjung Muslim dan non-Muslim, mendapat ulasan positif dari media, serta menarik hampir 120.000 pengunjung dewasa. Keberhasilannya mengilhami lembaga-lembaga lain seperti Museum Seni Islam di Doha, Institut Dunia Arab di Paris, Museum Nasional Etnologi di Leiden dan Tropenmuseum di Amsterdam untuk membuat pameran mereka sendiri tentang haji, dengan menggabungkan karya-karya dari Koleksi Khalili.
Katalog pameran yang berisikan esai-esai tentang diterbitkan oleh British Museum pada tahun 2012, dengan Venetia Porter sebagai penyuntingnya. Sebuah panduan singkat bergambar tentang haji juga turut diterbitkan oleh museum tersebut. Tidak hanya itu, sebuah konferensi akademis yang terkait dengan pameran ini pun menghasilkan sebuah buku lain dengan topik serupa.
Latar belakang: Haji
Dalam agama Islam, haji (bahasa Arab: حَجّ, translit. hajj) adalah ziarah tahunan ke kota suci Makkah di Arab Saudi, kota paling suci bagi umat Islam. Haji bersifat wajib, sehingga harus dilakukan setidaknya sekali seumur hidup oleh semua Muslim dewasa yang mampu secara fisik dan finansial untuk melakukan perjalanan, serta mampu menafkahi keluarga selama mereka pergi. Sekitar tiga juta jemaah haji melakukan perjalanan tersebut setiap tahunnya.
Ibadah haji merupakan salah satu dari lima rukun Islam, di samping syahadat, salat, zakat dan puasa. Ibadah ini merupakan simbol persatuan umat Islam dan ketundukan mereka kepada Allah. Kata "haji" atau hajj dalam bahasa Arab merupakan bentuk masdar atau nominal dari kata kerja hajja, yang dapat memiliki makna "berniat", "berangkat", "berziarah" atau "berkunjung (ke tempat suci)". Dalam konteks agama Islam, yang dimaksud "haji" secara khusus bermakna perjalanan ke wilayah Makkah dengan tujuan untuk melaksanakan ritual ibadah pada rentang waktu tertentu setiap tahunnya. Di tengah masjid Masjidil Haram di Makkah terdapat Ka'bah, sebuah bangunan berbentuk kubus berwarna hitam yang dianggap sebagai Rumah Allah dalam Islam. Ibadah haji melibatkan beberapa ritual, termasuk tawaf (berjalan tujuh kali mengelilingi Ka'bah dengan arah berlawanan dengan jarum jam), wukuf (berdiam diri di Arafah di tempat Nabi Muhammad menyampaikan khotbah terakhirnya) dan melempar jamrah (melempar batu ke arah iblis). Tidak seperti rukun lainnya, ibadah haji merupakan satu-satunya yang tidak bisa dilakukan oleh non-Muslim, karena Makkah dibatasi hanya untuk umat Islam saja. Sepanjang sejarah, haji dan Ka'bah telah mengilhami karya kreatif dalam sastra, kesenian rakyat, dan fotografi.
Penyelenggaraan
= Persiapan dan peluncuran
=Sebelum pameran di British Museum, tidak ada pameran besar yang berfokus pada haji. Perencanaan pameran ini memakan waktu dua tahun, dengan proyek penelitian yang didanai oleh Arts and Humanities Research Council. Kurator utama untuk acara ini ialah Venetia Porter, sedangkan kurator proyeknya ialah Qaisra Khan yang merupakan staf British Museum. Para kurator mendekati pemilik koleksi publik dan koleksi pribadi agar mereka mau meminjamkan benda-benda koleksi. Terdapat 200 lebih benda dari 40 koleksi di 14 negara yang dipinjamkan untuk pameran ini. Penyumbang terbesarnya adalah yayasan keluarga David Khalili. Untuk mempromosikan acara ini kepada komunitas Muslim, Khan, yang telah menunaikan ibadah haji pada tahun 2010, mengumpulkan foto-foto, rekaman, dan cendera mata dari perjalanan hajinya, serta membantu penjangkauan masyarakat.
Pameran ini diselenggarakan atas kerja sama Museum dengan Perpustakaan Umum Raja Abdulaziz, dan didukung oleh HSBC Amanah. Pangeran Charles secara resmi membuka pameran ini pada 26 Januari 2012. Pangeran Abdulaziz bin Abdullah, penjaga Dua Kota Suci, melakukan perjalanan dari Arab Saudi untuk menghadiri upacara pembukaan ini.
= Isi
=Pameran ini digelar di Ruang Baca British Museum yang berbentuk bundar. Untuk menciptakan suasana yang sesuai, pengunjung masuk melalui lorong sempit yang memutar rekaman audio azan. Pameran ini disusun dalam format melingkar yang membawa pengunjung mengelilingi ruangan, meniru tawaf—ritual berjalan berlawanan arah jarum jam mengelilingi Ka'bah yang merupakan inti dari ibadah haji. Bagian pertama dari pameran ini berfokus pada persiapan tradisional yang dilakukan sebelum berangkat haji, termasuk melunasi utang dan menyiapkan surat wasiat. Sebelum adanya kereta api dan perjalanan udara, perjalanan haji dapat memakan waktu beberapa bulan dan memiliki risiko kematian yang signifikan akibat penyakit dan perampok. Pameran ini juga menampilkan contoh pakaian ihram, yaitu pakaian putih yang mewakili tujuan spiritual dan kesatuan kolektif jemaah haji.
Sebagian besar konten pameran ini dibagi menjadi tiga tema utama: rute haji, ritual atau manasik haji, dan Makkah. Bagian pertama menggambarkan lima rute haji menuju Makkah, meliputi rute tradisional melalui Arab, Afrika Utara, Kekaisaran Ottoman dan Asia, serta rute modern melalui udara dari Inggris. Bagian ini menyoroti perjalanan para peziarah mula-mula melintasi padang pasir atau lautan, yang tergolong sulit dan berisiko dibandingkan dengan kemudahan perjalanan modern.
Naskah-naskah kesusastraan terkait haji, termasuk Anis al-Hujjaj, Dala'ilul Khairat, Shahnameh, Futuh al-Haramain dan Jami' at-Tawarikh, dipamerkan untuk menggambarkan perjalanan haji masa lalu. Sebuah panel Atlas Catalonia abad ke-14 menggambarkan Mansa Musa, raja Kekaisaran Mali, dalam perjalanannya ke Makkah bersama 60.000 abdi istana sebagai penebusan dosa karena tidak sengaja membunuh ibunya. Turut dipamerkan pula sebuah kompas kiblat yang membantu para Muslim menghadap ke Ka'bah saat melaksanakan salat.
Pameran ini menampilkan buku harian dan foto-foto yang menceritakan kisah-kisah para jemaah haji dalam sejarah, termasuk orang-orang Barat seperti Richard Francis Burton (seorang penjelajah non-Muslim yang melakukan perjalanan dengan penyamaran pada 1853), petugas intelijen Harry St John Philby dan aristokrat Zainab Cobbold. Philby mendapat kehormatan untuk membersihkan Ka'bah selama ibadah hajinya, dan sikat serta kain yang digunakannya ikut dipamerkan. Ada pula buku harian berbahasa Bugis milik Sultan Ahmad as-Salih La Tenritappu, yang merekam laporan permintaan izin, keberangkatan, dan kepulangan jemaah haji asal Bone, yang kini menjadi bagian dari Indonesia. Pameran ini juga memamerkan catatan perjalanan dari cendekiawan Tiongkok abad ke-19, Ma Fuchu, dan sebuah naskah dari abad ke-13 yang berisi kumpulan cerita Maqamat al-Hariri. Sorotan juga diberikan pada salah satu Al-Qur'an tertua yang masih bertahan, sebuah naskah dari abad ke-8 tanpa kaligrafi dekoratif sebagaimana yang lazim ditemui di naskah-naskah kemudian.
Pameran ini mencakup video berdurasi tujuh menit yang menggambarkan ritual atau manasik haji dan sebuah bagian yang menampilkan tekstil dari tempat-tempat suci, seperti kiswah (penutup hiasan yang menghiasi Ka'bah), sitarah (tirai hias) dari tempat-tempat suci lainnya dan mahmal (sekedup yang diusung dengan unta dari Kairo ke Makkah bersama kafilah jemaah haji). Pameran ini juga berisi barang-barang pribadi yang dibawa atau diperoleh jemaah haji dalam perjalanan, termasuk tasbih, tiket perjalanan, dan wadah air minum dari Sumur Zamzam. Pengunjung juga dapat melihat sertifikat haji, yang menandakan bahwa penerimanya telah menyelesaikan haji, sering kali dengan ilustrasi tempat-tempat suci. Pameran ini juga mencakup informasi tentang uang kertas haji, yang dapat dibeli sebelum perjalanan dan ditukarkan dengan mata uang Saudi, agar terhindar dari fluktuasi nilai tukar.
Bagian Makkah dari pameran ini menampilkan gambar-gambar dari masa lalu dan masa kini, termasuk foto-foto dan lukisan yang menunjukkan bagaimana masjid yang mengelilingi Ka'bah (Masjidil Haram) dimodernisasi untuk mengakomodasi jumlah jemaah yang terus bertambah, sehingga mengakibatkan penghancuran beberapa bangunan kuno. Foto-foto tersebut termasuk karya-karya Muhammad Sadiq dan Christiaan Snouck Hurgronje.
Pameran ini diakhiri dengan karya seni rupa kontemporer dari para seniman seperti Ahmed Mater, Idris Khan, Walid Siti, Kader Attia, Ayman Yossri, dan Abdulnasser Gharem. Bagian pemungkasnya memperdengarkan testimoni audio dari para jemaah haji asal Inggris, serta memberikan kesempatan kepada para pengunjung untuk membagikan refleksi mereka terhadap pameran tersebut.
Penerimaan
= Tanggapan pengunjung
=Target British Museum untuk menarik 80.000 pengunjung ke pameran ini berhasil dilampaui, dengan total 119.948 tiket dewasa terjual di akhir penyelenggaraan (anak-anak tidak dihitung dan mendapatkan tiket masuk gratis). Menurut laporan tahunan British Museum, acara-acara edukasi yang terkait dengan pameran ini menarik hampir 32.000 peserta. Sekitar 47% dari pengunjung adalah Muslim. Beberapa pengunjung non-Muslim mengatakan bahwa mendengar dan melibatkan diri ke dalam percakapan para keluarga Muslim yang berkunjung membantu mereka mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang makna spiritual haji.
Menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh Morris Hargreaves McIntyre untuk British Museum, 89% pengunjung pameran mengungkapkan reaksi emosional atau spiritual, seperti merenungkan iman mereka. Steph Berns, seorang peneliti doktoral di Universitas Kent, mewawancarai para pengunjung dan menemukan bahwa sebagian kecil pengunjung merasakan kedekatan dengan Tuhan ketika merenungkan artefak atau kesaksian pribadi. Aspek pameran yang paling banyak dikomentari pengunjung yaitu kisah-kisah pribadi jemaah haji dalam bentuk video, foto, dan buku harian. Artefak yang paling menarik komentar pengunjung adalah tekstil dan karya seni kontemporer. Berns mengamati bahwa bagi sebagian besar pengunjung, pameran ini tidak dapat sepenuhnya menciptakan kembali pengalaman pribadi dan emosional dari ibadah haji, yang sangat berkaitan dengan lokasi fisik Makkah. Menurutnya, tanggapan semacam itu tak terelakkan, mengingat pameran ini diselenggarakan di museum yang berjarak ribuan mil jauhnya dari Makkah.
= Ulasan media
=Pameran British Museum tentang haji mendapat pujian dari beberapa pengulas. Jonathan Jones, yang menulis di The Guardian, memberikan lima bintang dan menyebutnya sebagai salah satu pameran paling brilian yang pernah diadakan British Museum. Ia menyatakan bahwa pameran ini secara gamblang merayakan Islam, serta menantang penggambaran negatif media Inggris tentang agama tersebut. The Londonist menyebutnya sebagai pameran yang tidak hanya memukau tetapi juga membuka mata, menyingkap aspek Islam yang kurang dipahami oleh sebagian besar masyarakat. Brian Sewell di Evening Standard menegaskan bahwa pameran ini amat penting secara budaya, serta memujinya sebagai contoh dari apa yang seharusnya diperjuangkan oleh multikulturalisme, yaitu mempromosikan "informasi, pengajaran dan pemahaman yang cermat secara akademis, sehingga menjaga keutuhan kedua budaya (yang bertanya dan yang ditanya)". Amy Foulds, yang menulis untuk The Diplomat, menganggap bagian pertama dari pameran ini sangat menarik, tetapi bagian tentang Makkah terasa anti-klimaks, meskipun agak ditebus oleh karya seni kontemporer. Fisun Guner, dalam The Arts Desk, memberikan empat bintang untuk pameran ini, menggambarkannya sebagai "pameran tentang iman yang bahkan dapat membuat seorang ateis sekalipun terharu" akan kisah-kisah dari para peziarah yang merasakan hubungan mendalam dengan Tuhan dan sesama Muslim. Arifa Akbar, yang pergi haji pada 2006, menulis di The Independent dengan mengapresiasi fokus pameran ini pada pengalaman pribadi dalam ibadah haji, bukan pada politik Islam dan persepsinya oleh non-Muslim. Ia mengamati bahwa pengalaman museum tidak dapat meniru pengalaman intens bergabung di kerumunan sekitar Ka'bah, tetapi memuji orisinalitas dan keberanian para kurator dalam membahas subjek tersebut. Bagi Akbar, sorotan utama pameran ini mencakup Alquran abad ke-8 dan sitarah. Jenny Gilbert, yang juga menulis di The Independent, merasa bahwa rincian logistik perjalanan menjadi topik yang membosankan, tetapi ia menikmati kisah-kisah penuh warna dari para peziarah historis dan modern.
Sarfraz Manzoor, seorang wartawan dan penyiar, membawa ibunya yang sudah berusia 78 tahun dan sudah sejak lama ingin menunaikan ibadah haji, tetapi terhalang karena keterbatasan fisik. Meski ibunya menanggapi dengan gembira, Manzoor sendiri menanggapi dengan perasaan yang campur aduk, mengingat pergolakannya dengan keimanan sebagai seorang Muslim di Inggris. Pun begitu, ia tetap mengakui keberhasilan pameran ini dalam "menggambarkan daya tarik haji yang luar biasa" dengan memberikan pemahaman "bahwa ratusan juta orang telah mengunjungi tanah suci dan melakukan ritual yang sama". Cendekiawan agama Karen Armstrong merekomendasikan pameran ini sebagai penangkal stereotip Barat tentang Islam, yang sering berfokus pada kekerasan dan ekstremisme. Ia menggambarkannya sebagai pembuka wawasan tentang bagaimana sebagian besar umat Islam memandang dan mempraktikkan agama mereka. Kritikus seni Waldemar Januszczak, yang menulis untuk The Sunday Times, memuji keberanian pameran ini dalam mengangkat sebuah topik dengan material visual yang relatif sedikit dan kemampuannya dalam membantu para pengunjung memahami dunia. Ia membandingkan pameran ini dengan pameran seni konseptual, yang kisahnya lebih penting daripada seni visualnya. Ia juga menyoroti peran tekstil yang memberikan sentuhan artistik mendalam pada pameran tersebut.
Dalam sebuah artikel untuk Newsweek, Jason Goodwin memuji pameran ini karena telah memenuhi tujuan British Museum untuk "menjelaskan dunia kepada dirinya sendiri". Namun, ia berpendapat bahwa pendanaan dari Arab Saudi membuat pameran ini terkesan membesar-besarkan peran mereka, serta mengecilkan upaya Turki Utsmaniyah dalam mempertahankan rute-rute haji utama di seluruh wilayah kekaisaran mereka dari abad ke-16 hingga abad ke-20. Nick Cohen, dalam sebuah artikel di Observer, menuduh lembaga-lembaga budaya Inggris menjual jiwa mereka kepada kediktatoran dan mengkritik pameran ini karena mengabaikan aspek kurang menyenangkan dari haji yang dicatat oleh sejarawan-sejarawan Islam. Ia menduga bahwa beberapa topik telah dikecualikan agar tidak menyinggung keluarga kerajaan Saudi, seperti kematian pada saat haji (baik karena kekerasan ataupun ketidakbecusan dalam pengendalian massa), serta penghancuran bangunan bersejarah yang dulunya ditinggali Muhammad dan keluarganya di Makkah. Pihak museum menjawab bahwa keluarga kerajaan Saudi tidak memiliki kendali atas kurasi dan tidak mendanai pameran tersebut. Menanggapi ulasan Cohen, Jonathan Jones mempertahankan ulasan bintang lima darinya. Baginya, pameran ini tetap mencerminkan semangat yang tulus untuk mengenalkan keindahan budaya Islam. Perkara bahwa sebagian benda yang dipamerkan disponsori oleh Arab Saudi tidak lantas berarti bahwa keseluruhan pameran ini propaganda demi tujuan politis atau teologis belaka.
Dampak
= Publikasi
=Venetia Porter menyunting dua buku yang merupakan hasil langsung dari pameran ini. Buku pertama, berjudul Hajj: Journey to the Heart of Islam, merupakan katalog pameran yang memuat esai-esai interdisipliner mengenai sejarah, budaya dan makna religius dari ibadah haji. Para penulisnya antara lain Karen Armstrong, Muhammad Abdel-Haleem, Hugh N. Kennedy, Robert Irwin dan Ziauddin Sardar. Buku kedua, The Art of Hajj, adalah buku yang lebih pendek yang menggambarkan Makkah, Madinah dan ritual haji dengan contoh-contoh visual. Qamar Adamjee, seorang kurator di Museum Seni Asia di San Francisco, memuji kedua buku tersebut karena dapat diakses oleh khalayak luas, sekaligus mencakup berbagai aspek yang berbeda dari subjek tersebut.
Pameran ini disertai dengan konferensi akademis yang diselenggarakan pada 22 hingga 24 Maret, Sebanyak 30 makalah tentang berbagai aspek haji dipresentasikan, dan prosiding konferensi ini diterbitkan oleh British Museum pada 2013 dengan judul The Hajj: Collected Essays, disunting oleh Venetia Porter dan Liana Saif.
Selepas pameran ini, Koleksi Haji dan Seni Ziarah Khalili terus berkembang hingga mencakup lima ribu objek yang mendokumentasikan situs-situs suci Islam di Makkah dan Madinah. Pada 2022, Qaisra Khan, yang menjadi salah satu kurator pameran di London dan menjadi kurator Koleksi Haji Khalili, menerbitkan koleksi tersebut dalam satu jilid bergambar. Sebuah katalog 11 jilid untuk koleksi ini juga dijadwalkan terbit pada 2023.
= Pameran terkait
=Setelah kesuksesan Hajj: Journey to the Heart of Islam, museum dan lembaga seni lainnya di berbagai negara menyatakan minatnya untuk menyelenggarakan pameran bertema haji. Namun, pameran di London tidak mungkin mengadakan tur karena pameran ini melibatkan pinjaman khusus dari 40 sumber yang berbeda, yang telah diatur melalui negosiasi bertahun-tahun. Sebagai gantinya, lembaga-lembaga ini membuat pameran mereka sendiri dengan tema haji, menggunakan benda-benda dari berbagai koleksi termasuk Koleksi Khalili. Museum Seni Islam di Doha menyelenggarakan pameran berjudul Hajj: The Journey Through Art, yang sebagian besar menampilkan benda-benda dari koleksi seni Qatar. Institut Dunia Arab di Paris menyelenggarakan pameran serupa, berfokus pada rute haji dari Afrika Utara, yang mencerminkan populasi imigran Afrika Utara yang besar di Prancis. Pada 2013, Museum Nasional Etnologi di Leiden menyelenggarakan pameran berjudul Longing for Mecca: The Pilgrim's Journey, yang menggabungkan benda-benda dari koleksi Belanda dengan benda-benda dari Koleksi Khalili yang telah dipamerkan di London. Edisi lanjutan dari pameran ini diselenggarakan di Tropenmuseum di Amsterdam dari Januari 2019 hingga Februari 2020.
Lihat pula
Sejarah Haji
Referensi
= Sumber
=Berns, Steph (2015). "Hajj: Journey to the Heart of Islam". Sacred Entanglements: studying interactions between visitors, objects and religion in the museum (Tesis PhD). University of Kent. pp. 136–175. https://core.ac.uk/download/pdf/30710027.pdf. Diakses pada 2 September 2022.
Morris Hargreaves McIntyre (2012). "Bridging cultures, sharing experiences: An evaluation of Hajj: journey to the heart of Islam at the British Museum" (PDF). British Museum. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-12-07. Diakses tanggal 7 Desember 2022. Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penulis (link)
Porter, Venetia, ed. (2012). Hajj: Journey to the Heart of Islam. London: British Museum Press. ISBN 978-0-7141-1176-6. OCLC 745332856.
Pranala luar
Video about the exhibition Diarsipkan 2023-04-05 di Wayback Machine. by The Financial Times
Gallery of photos from the exhibition Diarsipkan 2023-04-04 di Wayback Machine., the Khalili Collections
Kata Kunci Pencarian:

The British Museum's 'Hajj: Journey to the Heart of Islam' - Newsweek

Book Review: Hajj: journey to the heart of Islam - World Archaeology

What's On: Hajj - Journey to the Heart of Islam

Hajj: Journey to the Heart of Islam, British Museum | The Arts Desk

Hajj Journey to Heart of Islam - Important Hajj and Umrah Guides For ...

LUCID FRENZY JUNIOR: HAJJ – JOURNEY TO THE HEART OF ISLAM (1)

Hajj Journey Map

Hajj: journey to the heart of Islam

Exhibition Review: Hajj: Journey To The Heart Of Islam @ The British ...

Hajj Journey Illustration on Behance

Stream View PDF Hajj: Journey to the Heart of Islam by Venetia Porter ...

Standing where Prophet Muhammad gave his final sermon, 2 million ...