Abad Revolusi adalah periode di akhir
Abad ke-18 hingga pertengahan
Abad ke-19, di mana gerakan
Revolusi besar-besaran dilakukan di sebagian besar Eropa dan Amerika. Periode ini menandai berakhirnya monarki absolut, dengan banyaknya diterapkan penulisan konstitusi atau perundang-undangan, serta munculnya negara-negara bagian.
Revolusi Amerika (1765-1783) dianggap sebagai titik awal munculnya
Revolusi, yang dipengaruhi pemikiran-pemikiran dari
Abad Pencerahan. Peristiwa ini menginspirasi munculnya
Revolusi Prancis pada 1789, yang nantinya meluas ke seluruh Eropa dengan cepat melalui peperangan. Pada 1799, Napoleon berhasil mengambil alih kekuasaan Prancis, dan melanjutkan revolusinya dengan menaklukkan sebagian besar wilayah Eropa. Meski Napoleon memaksakan penaklukannya dengan konsep modern seperti persamaan di depan hukum, atau hukum perdata, pendudukannya yang ketat memicu pemberontakan nasional, utamanya di Spanyol dan Jerman. Setelah kekalahan Napoleon, kekuatan besar Eropa mendirikan Aliansi Kudus dalam Kongres Wina pada 1814-1815, dengan upaya mencegah
Revolusi terjadi lagi, dan mulai memulihkan monarki yang sebelumnya diruntuhkan. Akibat penaklukkan Spanyol dalam Perang Napoleon, seluruh koloni-koloni Spanyol di Amerika memproklamasikan kemerdekaannya antara tahun 1810 dan 1820.
Revolusi juga terus menyebar di selatan Eropa pada 1820, dengan munculnya pemberontakan di Portugal, Spanyol, Italia, dan Yunani. Eropa juga digencar gelombang
Revolusi pada 1830 dan 1848, yang disebut sebagai Musim Semi Bangsa-Bangsa. Tuntutan kaum
Revolusi seringkali digabung dengan motif kemerdekaan atau penyatuan negara, seperti di Italia, Jerman, Polandia, Hungaria, dan sebagainya. Kekerasan pada masa Musim Semi Bangsa-Bangsa menandai berakhirnya
Abad Revolusi.
Istilah ini dipopulerkan oleh Eric Hobsbawm, dalam bukunya berjudul
Abad Revolusi: Eropa 1789–1848, yang diterbitkan pada 1962.
Lihat pula
Daftar
Revolusi dan pemberontakan
Revolusi Atlantik
Sejarah modern
Pax Britannica
Sejarah politik di dunia
Risorgimento
Referensi