- Source: Abdul Aziz bin Musa bin Nushair
Abdul Aziz bin" target="_blank">bin Musa bin" target="_blank">bin Nushair (bahasa Arab: عبد العزيز بن موسى بن نصير) adalah gubernur kedua Kekhalifahan Umayyah di Al-Andalus, menggantikan ayahnya Musa bin" target="_blank">bin Nushair yang merupakan gubernur pertama. Abdul Aziz termasuk salah satu pemimpin yang berpartisipasi dalam Penaklukan Islam di Al-Andalus.
Pada masa pemerintahan ayahnya
Selama pemerintahan ayahnya atas Al-Andalus, penduduk Sevilla memberontak melawan garnisun Muslim dan membunuh mereka. Musa bin" target="_blank">bin Nushair kemudian mengirim Abdul Aziz ke Sevilla, lalu merebutnya kembali, dan dari sana dia membebaskan Niebla. Abdul Aziz juga membebaskan benteng-benteng di wilayah pesisir antara Malaga dan Valencia. Di antara wilayah yang dibebaskan Abdul Aziz bin" target="_blank">bin Musa selama periode itu adalah Korat Tudmir, yang penduduknya memilih berdamai dan sebuah perjanjian dibuat dengan penguasa Visigoth-nya, Theodemir, yang dikenal sebagai Perjanjian Orihuela. Perjanjian tersebut memberikan kebebasan kepada penduduk Visigoth Kristen untuk menjalankan agama mereka selama mereka menepati perjanjian dengan kaum muslimin dan membayar jizyah.
Sebagai gubernur Al-Andalus
Pada tahun 95 H (714 M), Khalifah Al-Walid bin" target="_blank">bin Abdul Malik memanggil Musa bin" target="_blank">bin Nushair dan Thariq bin" target="_blank">bin Ziyad ke Damaskus. Musa mengangkat Abdul Aziz sebagai gubernur penggantinya di Al-Andalus, dan Abdul Aziz menjadikan Sevilla sebagai ibu kotanya. Abdul Aziz menyelesaikan penaklukan wilayah yang tersisa di Al-Andalus, dan mengendalikan urusannya secara administratif, serta membuat benteng untuk mempertahankan perbatasan.
Abdul Aziz menikah dengan seorang wanita Kristen dari bangsawan Visigoth. Ibnu Abdul Hakam dan Al-Waqidi menganggap bahwa dia adalah putri Raja Roderikus. Sementara penulis Akhbar Majmu'ah fi Fath Al-Andalus dan Ibnu Idzari menganggap bahwa dia adalah istri Roderikus, dan julukannya adalah Ummu Ashim. Sejarawan menyebutkan bahwa istrinya memaksanya untuk melawan kaum muslimin yang membuat mereka marah. Ada juga desas-desus bahwa dia masuk Kristen, sehingga sekelompok orang, seperti Ziyad bin" target="_blank">bin an-Nabighah at-Tamimi, Habib bin" target="_blank">bin Abi Ubaidah al-Fihri, dan Ziyad bin" target="_blank">bin Udzrah al-Balawi, setuju untuk membunuhnya. Ziyad at-Tamimi berhasil membunuhnya. Pendapat lain mengatakan Ziyad al-Balawi sementara Ibnu Khaldun dan Ibnu Hazm mengatakan bahwa yang membunuh Abdul Aziz adalah Habib bin" target="_blank">bin Abi Ubaidah. Ia dibunuh ketika sedang salat di masjid, yang dikenal dengan nama Masjid Rabina di Sevilla. Ibnu Idzari berkata bahwa mereka tidak membunuhnya kecuali atas perintah Khalifah Sulaiman bin" target="_blank">bin Abdul Malik setelah Musa bin" target="_blank">bin Nushair menderita karena dihukum.
Kepalanya kemudian dibawa kepada Khalifah Sulaiman bin" target="_blank">bin Abdul Malik, dan dia menunjukkannya kepada Musa bin" target="_blank">bin Nushair sambil berkata: Apakah kamu mengenalnya? Dia berkata: Ya, aku mengenalnya sebagai orang yang suka berpuasa dan mendirikan salat, jadi semoga Allah mengutuknya jika yang membunuh lebih baik darinya." Abdul Aziz meninggal pada bulan Rajab 97 H (716 M) dan dikatakan pada tahun 98 H (717 M). Jabatannya sebagai gubernur Al-Andalus digantikan oleh sepupunya Ayyub bin" target="_blank">bin Habib al-Lakhmi.
Az-Zarkali mengatakan tentang Abdul Aziz dalam karyanya Al-A'lam bahwa: "Ia adalah seorang yang memiliki sifat pemberani dan tegas, berbudi luhur dalam moral dan hidupnya. Al-Maqqari menggambarkannya sebagai orang yang baik hati dan berbudi luhur.
Referensi
Sumber
Ibnu Abdul Hakam, Abu al-Qasim Abdurrahman bin" target="_blank">bin Abdullah (1999). Futuh Mishr wa al-Maghrib, jilid 1. Al-Hi'ah Al-Amah liqashur Ats-Tsiqafah, Mesir.
Penulis tidak dikenal, Tahqiq: Ibrahim Al-Ibyari (1989). Akhbar Majmu'ah fi Fath Al-Andalus (dalam bahasa Arab). Dar al-Kitab al-Mishri, Kairo - Dar al-Kitab al-Libnani, Beirut. ISBN 977-1876-09-0.
Ibnu al-Quthiyyah, Abu Bakar Muhammad bin" target="_blank">bin Umar (1989). Tarikh Iftitah Al-Andalus (dalam bahasa Arab). Dar al-Kitab al-Mishri, Kairo - Dar al-Kitab al-Libnani, Beirut. ISBN 977-1876-09-0.
Ibnu Idzari, Abu al-Abbas Ahmad bin" target="_blank">bin Muhammad (1980). Al-Bayan al-Maghrib fi Ikhtashar Akhbar Muluk al-Andalus wal Maghrib (dalam bahasa Arab). Dar ats-Tsiqafah, Beirut.
Al-Udzri, Ahmad bin" target="_blank">bin Umar bin" target="_blank">bin Anas (-). Nushus an Al-Andalus min Kitab Tarshi' Al-Akhbar wa Tanwi' Al-Atsar, wa Al-Bustan fi Ghara'ib Al-Buldan wa Al-Masalik ila Jami' Al-Mamalik. Manshurat Ma'had Al Dirasat Al Islamiyyah fi Madrid.
Al-Maqqari, Abu al-Abbas Ahmad bin" target="_blank">bin Muhammad bin" target="_blank">bin Ahmad (1988). Nafh ath-Thib min Ghishn al-Andalus ar-Rathib - jilid 1 (dalam bahasa Arab). Dar Shadir, Beirut.
Enan, Muhammad Abdullah (1997). Daulah al-Islam fi al-Andalus, jilid 1 (dalam bahasa Arab). Maktabah Al Khanji, Kairo. ISBN 977-505-082-4.
Kata Kunci Pencarian:
- Abdul Malik bin Marwan
- Sulaiman bin Abdul Malik
- Al-Walid bin Abdul Malik
- Abdul Aziz bin Musa bin Nushair
- Thariq bin Ziyad
- Al-Hurr bin Abdurrahman ats-Tsaqafi
- Uqbah bin Nafi'
- Abdurrahman al-Ghafiqi
- Habib bin Abi Ubaidah al-Fihri
- Abdul Aziz bin Marwan