- Source: Afantasia
Afantasia adalah ketidakmampuan seseorang untuk memvisualisasikan sesuatu. Fenomena ini pertama kali dijelaskan oleh Francis Galton pada tahun 1880, namun masih relatif belum dipelajari. Ketertarikan terhadap fenomena tersebut kembali muncul setelah dipublikasikannya penelitian pada tahun 2015 yang dilakukan oleh tim yang dipimpin oleh Adam Zeman dari Universitas Exeter. Tim Zeman menciptakan istilah aphantasia, berasal dari kata Yunani kuno phantasia (φαντασία), yang berarti "penampilan/gambar", dan awalan a- (ἀ-), yang berarti "tanpa". Penderita aphantasia disebut aphantasia, atau lebih jarang disebut aphant atau aphantasiacs.
Afantasia bisa dianggap kebalikan dari hiperfantasia, suatu kondisi dimana seseorang memiliki gambaran mental yang sangat jelas.
Sejarah
Fenomena ini pertama kali dijelaskan oleh Francis Galton pada tahun 1880 dalam sebuah studi statistik tentang gambaran mental. Galton menemukan bahwa hal itu adalah fenomena umum di antara teman-temannya. Pada tahun 1897, Théodule-Armand Ribot melaporkan sejenis imajinasi "tipe visual tipografi", yang terdiri dari melihat ide secara mental dalam bentuk kata-kata cetakan yang sesuai.
Fenomena ini sebagian besar masih belum dipelajari hingga tahun 2005, ketika Profesor Adam Zeman dari Universitas Exeter didekati oleh seorang pria yang tampaknya kehilangan kemampuan visualisasi setelah menjalani operasi kecil. Setelah kasus pasien ini dipublikasikan pada tahun 2010, sejumlah orang mendatangi Zeman dengan melaporkan ketidakmampuan visualisasi seumur hidup. Pada tahun 2015, tim Zeman menerbitkan makalah tentang apa yang mereka sebut "afantasia bawaan", yang memicu minat baru terhadap fenomena tersebut.
Ide afantasia dipopulerkan di media sosial pada tahun 2020, melalui postingan yang meminta pembaca membayangkan sebuah apel merah dan menilai penggambaran "mata pikiran" mereka dalam skala dari 1 (visualisasi fotografis) hingga 5 (tidak ada visualisasi sama sekali). Banyak yang terkejut saat mengetahui bahwa kemampuan atau ketidakmampuan mereka untuk memvisualisasikan objek tidaklah universal.