Gunung Agou (bahasa Prancis: Mont
Agou, sebelumnya dikenal sebagai Baumannspitze atau Puncak Baumann) adalah
Gunung tertinggi di Togo dengan ketinggian 986 meter (3,235 kaki). Terletak di tenggara Kpalimé di Region Plateaux Togo; dekat dengan perbatasan Ghana, negara ini dapat dilihat dari puncak.
Geologi
Gunung Agou adalah bagian dari pegunungan Atakora paling barat yang melintasi negara tetangga Benin. Di perbatasan Togo, pegunungan ini terkadang disebut Pegunungan Togo. Bersama dengan pegunungan ini,
Gunung Agou merupakan bagian dari Dahomeyide Orogen, sebuah kawasan yang terangkat melalui proses orogenik ketika Kraton Afrika Barat menabrak Perisai Benin-Nigeria. Zona jahitan internal sabuk ini berisi beberapa susunan terisolasi yang berorientasi pada arah Utara-Selatan.
Gunung Agou adalah bagian dari salah satu pegunungan ini yang, bergantung pada klasifikasi ilmiah, disebut Lato-
Agou Massif (bersama dengan Bukit Lato di dekatnya) atau Ahito-
Agou Massif (bersama dengan
Gunung Ahito).
Meskipun secara geologis merupakan bagian dari struktur ini,
Gunung Agou menampilkan dirinya sebagai sebuah inselberg, yang menjulang secara tiba-tiba di atas Dataran Tinggi Danyi yang relatif datar dengan ketinggian sekitar 700 meter (2.300 kaki). Ia berdiri di atas dasar batuan beku charnockitic dari Era Neoproterozoikum.
Gunung itu sendiri sebagian besar terdiri dari amfibolit, piroksenit, dan gabbro, dan mengandung endapan bauksit.
Sejarah
Secara historis, wilayah tersebut dihuni oleh masyarakat Ewe. Pada akhir abad ketujuh belas dan awal abad kedelapan belas, pengungsi Adangme menetap di
Gunung Agou, melarikan diri dari pedagang budak. Pada tahun 1870, pasukan Ashanti mencoba menaklukkan daerah tersebut, namun berhasil dipukul mundur oleh desa-desa di atas
Gunung. Oleh karena itu,
Gunung tersebut masih dipandang sebagai simbol perlawanan.
Pada masa protektorat Jerman Togoland,
Gunung ini disebut Puncak Baumann (Baumannspitze), diambil dari nama ahli geografi Oskar Baumann. Sebuah narasi mitos menceritakan bahwa ketika orang Jerman tiba di dekat desa Naviè, mereka membuat perjanjian untuk membeli apa yang bisa dimasukkan ke dalam kulit domba. Mereka kemudian memotong kulit menjadi beberapa bagian dan mengelilingi
Gunung bersama mereka. Kisah ini mirip dengan kisah tradisional berdirinya Kartago karya Dido.
Pada tahun 1955, virus pucuk kakao yang bengkak masuk ke Togo dari Ghana melalui ladang kakao di sekitar
Gunung Agou. Varian virus yang sangat ganas disebut "
Agou 1".
Referensi