Air Lintang adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Tempilang, Kabupaten
Bangka Barat, Kepulauan
Bangka Belitung, Indonesia. Perintisan Desa
Air Lintang dimulai tahun 2001 dalam Kabupaten
Bangka dan diresmikan pada tahun 2003 dalam Kabupaten
Bangka Barat. Luas wilayahnya adalah 68,55 km2.
Jumlah penduduk Desa
Air Lintang pada tahun 2016 sebanyak 1.668 orang. Status desa ini hingga tahun 2018 adalah desa berkembang. Desa
Air Lintang rawan terkena abrasi karena terletak di pesisir.
Pembagian administratif
Desa
Air Lintang dibentuk sebagai salah satu desa persiapan dalam wilayah administratif Kecamatan Tempilang pada tahun 2001. Pada tahun tersebut, Kecamatan Tempilang dibentuk sebagai salah satu kecamatan di Kabupaten
Bangka. Kemudian melalui Pasal 5 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2003, Kecamatan Tempilang menjadi bagian dari Kabupaten
Bangka Barat. Undang-undang ini menetapkan pemekaran sebagian wilayah Kabupaten
Bangka Barat menjadi Kabupaten
Bangka Barat. Sehingga Desa
Air Lintang kemudian menjadi bagian dari Kabupaten
Bangka Barat. Luas wilayah Desa Benteng Kota adalah 68,55 km2.
Penduduk
Pada tahun 2016, jumlah penduduk di Desa
Air Lintang sebanyak 1.668 orang.
Pengembangan
Berdasarkan Indeks Desa Membangun, status Desa Tanjung Niur sejak tahun 2014 hingga 2018 adalah desa berkembang. Akses menuju ke Desa Benteng Kuta tergolong baik. Namun, aktivitas pesisir juga masih rendah karena kurangnya tenaga kerja. Di sisi lain, aktivitas pertambangan di Desa Benteng Kuta sangat tinggi. Kondisi ini membuat Desa Benteng Kuta dikembangkan untuk pengelolaan budidaya perikanan dengan tingkat yang sedang.
Kebencanaan
Desa
Air Lintang terletak di bagian pesisir Kabupaten
Bangka Barat. Sehingga desa ini rawan terkena abrasi. Kondisi ini membuat Desa
Air Lintang dijadikan sebagai salah satu kawasan lindung geologi.
Tradisi
= Perang Ketupat
=
Tradisi Perang Ketupat adalah tradisi saling melempar ketupat yang dijadikan sebagai senjata. Awal mula tradisi ini pertama kali diadakan di Desa Benteng Kota. Tradisi Perang Ketupat pertama kali diadakan bersamaan dengan peristiwa Letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883. Nama lokal untuk tradisi Perang Ketupat adalah Ruwahan Tempilang. Tujuan penyelenggaraannya sebagai bentuk penyambutan memasuki bulan Ramadhan. Arena untuk mengadakan Perang Ketupat berada di pesisir Pantai Pasir Kuning yang termasuk wilayah Desa
Air Lintang.
Referensi
Tempat wisata
Pantai Pasir Kuning
Situs Benteng Kota