- Source: Al-Hurr bin Yusuf
Al-Hurr bin Yusuf (bahasa Arab: الحر بن يوسف; meninggal 113 H / 731 M) adalah pemimpin Umayyah yang menjabat sebagai gubernur Mesir kemudian gubernur Mosul.
Namanya adalah Al-Hurr bin Yusuf bin Yahya bin al-Hakam al-Umawi. Ia diangkat menjadi gubernur Mesir oleh Hisyam bin Abdul-Malik pada tahun 105 H dan tetap menjabat selama satu tahun sampai 106 H. Atas permintaannya, ia diberhentikan dari jabatannya dan kemudian diangkat sebagai gubernur Mosul. Selama menjabat ia melakukan pembangunan banyak proyek infrastruktur dan tetap menjabat sebagai gubernur Mosul sampai meninggal. Ibnu Taghribirdi berkata tentangnya: “Ia adalah salah satu bangsawan dari pemimpin Umayyah yang memiliki sifat pemberani, murah hati dan berbudi luhur.”
Keluarga
Al-Hurr adalah keturunan dari Bani Umayyah. Kakeknya, Yahya bin al-Hakam, adalah saudara dari khalifah Umayyah keempat Marwan bin al-Hakam (berkuasa 684–685). Ayahnya, Yusuf, pernah menjabat sebagai gubernur Mosul pada masa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan (berkuasa 685–705). Salah satu bibi al-Hurr, Aminah binti Yahya, menikah dengan Hisyam bin Abdul-Malik, sementara bibi lainnya (atau, menurut sejarawan al-Azdi, saudari), Ummu Hakim binti Yahya, juga menikah dengan khalifah dan karena hubungan kekerabatannya al-Hurr diangkat sebagai gubernur Mosul.
Di antara anak-anak al-Hurr, Yahya bin al-Hurr sempat menjabat sebagai gubernur Mosul setelah kematian ayahnya dan tetap memiliki properti di wilayah tersebut sampai dia dieksekusi oleh Ismail bin Ali setelah Revolusi Abbasiyah. Putra lainnya, Ubaidillah, disebutkan melarikan diri bersama Abdullah bin Marwan bin Muhammad ke Nubia setelah kematian ayah Abdullah yang merupakan khalifah Umayyah terakhir Marwan bin Muhammad pada tahun 750. Salamah bin al-Hurr menjadi seorang penyair dan tinggal di antara suku Badui di gurun Arab. Salamah kemudian dibunuh oleh pemberontak Khawarij Dahhak bin Qais Asy-Syaibani.
Referensi
= Sumber
=Forand, Paul G. (January–March 1969). "The Governors of Mosul According to al-Azdi's Ta'rikh al-Mawṣil". Journal of the American Oriental Society. 89 (1): 88–105. doi:10.2307/598281. JSTOR 598281.
Hillenbrand, Carole, ed. (1989). The History of al-Ṭabarī, Volume XXVI: The Waning of the Umayyad Caliphate: Prelude to Revolution, A.D. 738–744/A.H. 121–126. Seri SUNY dalam Studi Timur Dekat. Albany, New York: State University of New York Press. ISBN 978-0-88706-810-2.
Ibnu 'Asakir, Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan bin Hibatullah (1998). al-'Amrawi, 'Umar ibn Gharama, ed. Tarikh Madinah Dimasyq (dalam bahasa Arab). 70. Beirut: Dar al-Fikr.
Ibnu Hazm, Abu Muhammad 'Ali bin Ahmad bin Sa'id al-Andalusi (1982). Harun, 'Abd al-Salam Muhammad, ed. Jamharah Ansab Al-Arab (dalam bahasa Arab) (edisi ke-5). Kairo: Dar al-Ma'arif.
Robinson, Chase F. (2004). Empire and Elites after the Muslim Conquest: The Transformation of Northern Mesopotamia. Cambridge University Press. ISBN 0-511-03072-X.
Kata Kunci Pencarian:
- Al-Hurr bin Yusuf
- Amr bin Ash
- Abdullah bin Amr bin al-Ash
- Abdurrahman bin Utbah al-Fihri
- Al-Walid bin Rifa'ah
- Abdurrahman bin Khalid al-Fahmi
- Al-Mughirah bin Ubaidillah al-Fazari
- Muhammad bin Abdul Malik
- Abdullah bin Abdul Malik
- Bisyr bin Shafwan al-Kalbi
- Abd al-Rahman
- Al-Hurr ibn Abd al-Rahman al-Thaqafi
- Abd Allah ibn Amr ibn al-As
- Al-Allama al-Hilli
- Muslim conquest of the Iberian Peninsula
- Amr ibn al-As
- Al-Mundhir of Córdoba
- Muhammad ibn Ya'qub al-Kulayni
- Muawiya, Hassan and Hussein (TV series)
- Musa ibn Nusayr