Amarawati berada di daerah Maharashtra Dekhan, India. Kesenian
Amarawati menghubungkan kesenian Sanchi dengan kesenian Gupta yang dipengaruhi langsung oleh kesenian Barat melalui jalan perhubungan laut, hal ini dibuktikan dengan adanya barang-barang tembikar Romawi yang berasal dari abad pertama yang ditemukan di Arikamedu-Wirapatnam. Sebaliknya, kesenian
Amarawati mempengaruhi kesenian Cetylon, Champa, Thai dan Indonesia secara langsung yakni dengan melakukaan pengeksporan barang-barang kesenian ke negeri-negeri tersebut. Baik di Matura maupun d
Amarawati cara memahat patung Buddha dalah sama. Hasil arsitektur
Amarawati yang masih ada: chaitya-chaitya dan wihara-wihara yang dipahat di bukit-bukit batu dekat Nasik dan Kanheri. Di sana juga masih terdapat bekas-bekas stupa ; bentuk stupa ini bisa digambarkan (dibayangkan) kembali dengan gambar-gambar timbul yang banyak ditemukan di
Amarawati dan dengan barang-barang kesenian gading di Begram (di Afghanistan). Stupa
Amarawati ini dibongkar pada abad ke-18 agar dapat diambil batu-batunya yang sangat ndah lagi baik. Tadinya stupa ini seluruhnya ditutupi pualam, berdasar bundar dan dikelilingi pagar dengan 4 pintu gapura, seperti di Sanchi. Hanya bentuk stupa ini lebih lampai karena dasarnya lebih tinggi. Skulptur
Amarawati tidak banyak, akan tetapi gambar-gambar timbulnya banyak sekali, sehingga kehidupan orang-orang kala itu dapat digambarkan dengan jelas. Pada gambar candi dengan jendela lengkungan, lukisan keadaan kota dengan istana-istana, rumah-rumah orang miskin, gapura-gapura kota dengan buwengan (lengkungan gentong) dan bagian atasnya yang besar ialah bentuk mula-mula dari gapura-gapura di Indonesia Selatan. Seni-seni pengerjaan logam di
Amarawati rupanya asanagt dipengaruhi oleh Barat.
Referensi