- Source: Anatona Gulo
Dr. Anatona, M.Hum. atau juga dikenal dengan nama Anatona Gulo (lahir 11 Oktober 1965) adalah sejarawan dan pengajar Indonesia. Ia menjabat sebagai Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas (FIB Unand) sisa masa jabatan 2017-2021 sejak 18 Januari 2021. Sebelumnya, ia menjabat Ketua Jurusan Ilmu Sejarah FIB Unand dan Wakil Dekan III FIB Unand. Anatona mengajar di Jurusan Ilmu Sejarah FIB Unand sejak 1993 dan di Jurusan Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumbar sejak 2009. Di antara topik penelitiannya yakni sejarah Suku Nias dan Kota Padang.
Pendidikan
Anatona bermado Gulö dan berasal dari keluarga Suku Nias. Anatona menempuh pendidikan dasar hingga sarjana di Padang. Ia lulus dari SD Negeri 26 tahun 1979, SMP Negeri 6 Padang tahun 1982, dan SMA Negeri 4 Padang tahun 1985. Ia kemudian menempuh pendidikan S1 Ilmu Sejarah Jurusan Sastra dan Filsafah Fakultas Sastra Universitas Andalas dan meraih gelar Doktorandus (Drs.) pada 14 September 1991.
Pada 25 Maret 2001, Anatona meraih gelar Magister Humaniora (M.Hum.) dari program studi S2 Ilmu Sejarah Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Ia lalu meraih gelar Doktor dari program studi S3 Sekolah Pascasarjana di kampus yang sama pada 12 Januari 2007. Ia berhasil mempertahankan disertasi berjudul Perbudakan dan Perdagangan Budak di Kawasan Selat Malaka 1786-1880an dengan promotor adalah Prof. Dr. Bambang Purwanto, M.A
Karier
Anatona memulai karier sebagai dosen atau tenaga pengajar di Jurusan Ilmu Sejarah Universitas Andalas pada Maret 1993. Ia sedang dan pernah mengampu beberapa mata kuliah seperti Filsafat Sejarah, Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Sejarah Melayu, Sejarah Asia, dan lain-lain.
Sejak 2008, Anatona dipilih menjadi Anggota Senat FIB Unand. Ia pernah menjadi Kepala Badan Penjaminan Mutu FIB Unand tahun 2008-2010. Ia lalu menjabat Ketua Program Studi S2 Ilmu Sejarah tahun 2009-2010. Ia lalu diangkat sebagai Wakil Dekan III FIB Unand periode 2010-2014. Kemudian, ia diangkat sebagai Ketua Jurusan Ilmu Sejarah FIB Unand sejak 2014.
Lihat juga
Gusti Asnan, guru besar sejarah di kampus yang sama