- Source: Anhar Gonggong
Prof. Dr. Anhar Gonggong, MA (lahir 14 Agustus 1943) adalah seorang sejarawan dan akademikus Indonesia. Ia dikenal luas atas kontribusinya dalam bidang sejarah Indonesia, terutama mengenai periode kolonial dan pascakemerdekaan.
Keluarga
Atas nama "penumpasan pemberontakan", pasukan Depot Speciale Troepen yang dipimpin Raymond Westerling menyisir desa-desa di Sulawesi Selatan. Hanya sekitar tiga bulan dari Desember 1946 hingga Februari 1947, ribuan nyawa melayang dan darah tertumpah di sana.
Termasuk keluarga sejarawan, Anhar Gonggong. "Ayah saya dibunuh bersama dua kakak saya. Satu kakak dikubur bersama ayah, yang lain di kota berbeda, Parepare," kata Anhar.
Ayahnya, Andi Pananrangi adalah mantan raja di kerajaan kecil di Sulawesi Selatan, Kerajaan Alitta. Ia memang sudah lama jadi incaran Belanda, dicap sebagai musuh.
Kala itu, Anhar yang anak bungsu baru berusia 3 tahun. Ia dan ibunya mengungsi ketika ayahnya ditangkap dalam Kampanye Sulawesi Selatan.
Itu baru keluarga intinya. "Paman saya, sepupu juga dibantai. Kalau dihitung secara keseluruhan di lingkungan keluarga dekat, ayah, kakak, paman, sepupu, mungkin sampai 20-an orang," kata Anhar.
Soal pastinya jumlah korban Westerling memang belum diketahui. Pihak Indonesia menyebut 40 ribu orang tewas dibantai, meski versi Belanda menyebut angka sekitar 3.000. Sedangkan Westerling mengaku, korban 'hanya' 600 orang.
Pendidikan
S1 Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 1976.
S2 Universitas Leiden, Belanda.
S3 Doktor Ilmu Sejarah dari Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia, 1990.
Karier
Guru beberapa SMA di Metro, Lampung (1968-1969).
Peneliti Pusat Penelitian Sejarah dan Antropologi, Yogyakarta (1970- 1976).
Staf pengajar Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta (1978-1979).
Direktur Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (1996-1999).
Deputi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Bidang Sejarah dan Purbakala Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia (2001-2003).
Dosen pembimbing bidang studi sejarah pada Program Pascasarjana Universitas Indonesia (sejak 1991) dan Jurusan Sejarah Universitas Negeri Jakarta (sejak 2001).
Staf pengajar di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Atma Jaya Jakarta (sejak 1984) dan Sekolah Tinggi Intelijen Negara, Sentul, Bogor (sejak 2005).
Dosen di Universitas Insan Cita Indonesia (2021)
Karya
Hadji Oemar Said Tjokroaminoto (1984).
MGR. Sugijopranoto SJ: Antara Gereja dan Negara (1993).
Abdul Qahhar Mudzakkar: Dari Patriot hingga Pemberontak (1992 dan 2004).
Amendemen, Konstitusi, Otonomi Daerah dan Federalisme, Solusi untuk Masa Depan (2001).
Indonesia, Demokrasi dan Masa Depan Pergumulan antara Masyarakat Warisan dengan Masyarakat Merdeka-Ciptaan (2002).
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Anhar Gonggong
- Ba 'Alwi
- Albertus Soegijapranata
- Abdul Kahar Muzakkar
- Daftar sejarawan Indonesia
- Daftar alumni Universitas Gadjah Mada
- Daftar ilmuwan Indonesia
- Daftar tokoh Bugis
- Stasiun Jurnatan
- Daftar tokoh Sulawesi Selatan
- Albertus Soegijapranata
- Abdurrahman Baswedan
- Volksraad (Dutch East Indies)
- Abdul Kahar Muzakkar
- Holy Rosary Cathedral, Semarang
- Giri Tunggal Heroes' Cemetery
- Catholic Church in Indonesia
- Abdul Rasjid
- Mohammad Yamin
- Tadjuddin Noor