• Source: Badai Tropis Sinlaku (2020)
  • Badai Tropis Sinlaku adalah siklon tropis lemah yang tejadi pada Agustus 2020. Badai ini berdampak pada negara-negara Vietnam, Thailand dan Laos. Diawali sebagai depresi tropis yang terbentuk pada tanggal 31 Juli di Laut Cina Selatan, kemudian secara bertahap bergerak perlahan ke arah barat-barat laut, lalu menguat menjadi badai tropis keesokan harinya, meskipun badai tersebut memiliki struktur muson. Sinlaku kemudian menerjang daratan Vietnam sebagai badai tropis yang luas, tetapi lemah, lalu hilang perlahan pada 3 Agustus karena interaksi dengan daratan secara terus menerus. Sinlaku merupakan badai kelima dalam Musim Topan Pasifik 2020.
    Badai Sinlaku membawa hujan lebat monsun ke sebagian besar wilayah Asia Tenggara, terutama ke Vietnam, Laos dan Thailand. Badai ini menewaskan dua orang di Vietnam dan dua orang di Thailand.


    Riwayat meteorologi



    Pada akhir Juli 2020, terlihat area konveksi atmosfer mulai bertahan sekitar 410 km (255 mi) sebelah timur Virac, Catanduanes. Kemudian setelahnya, Pusat Peringatan Topan Gabungan (JTWC) menyatakan bahwa sistem badai ini berpeluang rendah untuk berkembang menjadi siklon tropis. Meskipun berada dalam kondisi yang secara umum mendukung pembentukan siklon tropis, area yang bertekanan rendah, bergerak ke arah Luzon dan muncul di Laut Cina Selatan dengan sedikit atau tanpa pembentukan. Sistem tekanan rendah kemudian keluar meninggalkan Wilayah Tanggung Jawab Filipina dan bergerak menuju Laut Cina Selatan. Pada jam-jam berikutnya, JTWC menaikkan peluang tersebut untuk berkembang menjadi tingkat sedang, dengan menilai bahwa gangguan tersebut merupakan depresi monsun.
    Pada 31 Juli, Badan Meteorologi Jepang (JMA) menetapkan daerah tersebut sebagai depresi tropis. Dalam kondisi yang menguntungkan bagi angin vertikal rendah, aliran keluar ekuatorial yang sangat baik dengan temperatur sebesar 31 °C suhu permukaan laut, depresi terus terbentuk, kemudian pada hari berikutnya, JMA menaikkan status depresi menjadi badai tropis dan menamakannya Sinlaku. Hal yang sama kemudian dilakukan oleh JTWC, dengan menaikkan status depresi monsun menjadi badai tropis. Selanjutnya, Sinlaku tidak menguat lebih jauh, meskipun JMA menyatakan bahwa, tekanan badai turun hingga 992 hPa (29,29 inHg). Badai tersebut kemudian menerjang daratan Vietnam utara, dan kedua lembaga tersebut merilis peringatan akhir mengenai Sinlaku.


    Persiapan dan dampak




    = Filipina

    =
    Sinlaku membawa hujan lebat yang berhubungan dengan angin muson barat daya di wilayah Luzon dan Visayas, sebagai daerah yang bertekanan rendah. Setelah melewati Luzon, badai tersebut keluar dari Wilayah Tanggung Jawab Filipina, tetapi hal ini mengintensifikasikan musim hujan.


    = Vietnam

    =
    Sebagai persiapan dalam menghadapi badai, otoritas Provinsi Nghệ An menghimbau lebih dari 3.000 kapal yang membawa lebih dari 15.000 pelaut kembali ke pantai. Perdana Menteri Vietnam Nguyễn Xuân Phúc juga memberikan himbauan kepada kementerian dan lembaga terkait “untuk terus mendapatkan informasi terkini mengenai perkembangan badai dan memetakan skenario risiko yang mungkin terjadi, berupa banjir bandang, tanah longsor dan banjir besar.”
    Mendekati pantai utara, Sinlaku menyebabkan hujan lebat di seluruh wilayah, merusak lebih dari 4.000 hektar tanaman dan lebih dari 9.000 hektar sawah. Badai tersebut merusak lebih dari 1.400 rumah, dengan 32 rumah terendam banjir yang berkisar antara 30-40 sentimeter. Dilaporkan dua orang meninggal dunia, masing-masing di provinsi Hoa Binh dan Quang Ninh, serta dua orang terluka di provinsi Lam Dong. Badai petir yang diakibatkan badai tersebut, mematahkan sejumlah 29 pohon di distrik Hanoi. Layanan pemetaan satelit darurat Copernicus, diaktifkan pada 3 Agustus untuk mendukung asesmen kerusakan di Vietnam utara. Total kerugian yang diakibatkan sekitar 300 miliar đồng (US$12,94 juta).


    = Thailand

    =
    Sinlaku kemudian bergerak menuju Thailand, yang membawa hujan lebat dan mengakibatkan banjir bandang, hingga menewaskan dua orang. Di Provinsi Loei, hujan lebat dan banjir bandang mengakibatkan sekitar 550 rumah tenggelam dan merusak lahan-lahan pertanian di provinsi tersebut. Secara keseluruhan, total 1.399 rumah terkena dampak banjir bandang.


    = Laos

    =
    Di Provinsi Xayaboury, lebih dari 1.000 orang terkena dampak dan lebih dari 200 rumah rusak.


    Referensi




    Pranala luar



    Situs Badan Meteorologi Jepang
    Situs Pusat Peringatan Topan Gabungan

Kata Kunci Pencarian: