- Source: Bahasa Jepang Kreol Yilan
Bahasa Jepang Kreol Yilan merupakan sebuah bahasa Kreol yang berbasis pada bahasa Jepang di Taiwan. Penggunaan dari bahasa ini muncul dan berkembang pada 1930-an sampai 1940-an dikarenakan adanta kontak antara penjajah Jepang dan orang Atayal setempat di daerah Yilan bagian selatan. Pengucapan dari penutur pada 1974 menunjukkan bahwa bahasa ini mengandung 70% bahasa Jepang dan 30% bahasa Atayal, akan tetapi, tatanan bahasa ini termasuk kreol dan tidak melambangkan tatanan yang ada dalam bahasa asal. Oleh karena itu, bahasa ini tidak dapat dimengerti baik oleh penutur ibu bahasa Jepang maupun Atayal. Kreol ini pertama kali diidentifikasi pada 2006 oleh Chien Yuehchen dan Sanada Shinji, tetapi keberadaannya masih tidak diketahui. Sedangkan nama lokasi penuturan dari bahasa ini diberikan oleh Sanada dan Chien. Selain itu, bahasa ini dikategorikan sebagai bahasa yang terancam keberadaan karena sedikitnya penutur ibu yang tersisa dan juga pengguaan Bahasa resmi Taiwan, yakni Mandarin, yang semakin pesat.
Klasifikasi
Bahasa Kreol Yulan dikategorikan sebagai bagian dari rumpun bahasa Japonik. Sedangkan superstratum dan substratum dari kreol ini adalah bahasa Jepang dan bahasa Atayal. Bahasa ini kemungkinan juga merupakan bahasa utama yang dituturkan oleh orang Atayal dan Seediq sejak 1930-an.
Sejarah
Saat pulau Taiwan dijajah Jepang dibawah Perjanjian Shimonseki dari 1895 sampai 1945, pemerintah Kekaisaran Jepang memaksa adanya asimilasi budaya di Taiwan dengan bahasa dan budaya dari Jepang. Hal ini menyebabkan kemunculan Kreol Yilan dikarenakan kontak antara bahasa Atayal dan bahasa Jepang. Selain itu, orang Taiwan mulai menghadiri sekolah yang diajarkan dalam bahasa Jepang karena bahasa non-Jepang dilarang dan pada 1944, lebih dari 77% orang Taiwan mampu berbicara bahasa Jepang. Selain itu terdapat reformasi bahasa, perubahan nama, dan undang-undang tentang kebiasaan sosial yang diberlakukan oleh pemerintah Kekaisaran Jepang. Selain itu, pada masa sekarang, masih banyak orang Taiwan yang dapat menuturkan bahasa Jepang dan terkadang dijadikan sebagai basantara. Walaupun begitu, pemerintah Tiongkok pernah berusaha untuk menyingkirkan pengaruh Jepang di Taiwan setelah penyerahan Jepang pada 1945, walaupun sampai sekarang pengaruh Jepang terhadap bahasa dan budaya di Taiwan masih terlihat jelas.
Kreol ini sebelumnya merupakan sebuah pidgin dari asimilasi bahasa Jepang yang diasarkan pada fitur dari bahasa Atayal, dan bahasa ini menjadi satu satunya kreol berbasis bahasa Jepang yang diketahui di Taiwan dan kemungkinan juga di dunia.
Penyebaran geografis
Kreol ini dituturkan di area Kabupaten Yilan di Taiwan Timur, khususnya pada desa Tungyueh, desa Chinyang, desa Aohua, dan desa Hanhsi, dengan perbedaan varietas kreol yang dapat dijumpai di setiap daerahnya. Meskipun jumlah pasti penutur bahasa Kreol Yilan tidak diketahui, jumlahnya kemungkinan lebih kecil dari jumlah penduduk dari keempat desa tersebut, yakni sekitar 3.000 orang. Terdapat perkiraan adalah bahwa 2.000 hingga 3.000 penutur bahasa Kreol Yilan saat ini masih ada. Saat ini, semua generasi menggunakan kreol ini, akan tetapi, generasi muda kurang menerima dan memahami paparan bahasa tersebut, sehingga menyebabkan bahasa tersebut menjadi bahasa yang terancam punah. Selain itu, perbedaan penuturan bahasa utama untuk masing-masing generasi tidak sama ini dikarenakan penutur yang lebih tua mungkin tidak fasih berbahasa Mandarin, generasi yang lebih muda secara konsisten lebih banyak menggunakan bahasa Mandarin.
Bahasa Jepang masih memiliki pengaruh dalam keseharian masyarakat Taiwan hingga saat ini. Penampakan ini seperti penggunaan dalam papan nama di Taiwan ditambahkan dengan dengan karakter Jepang hiragana の (diucapkan “no”). Selain itu, warga negara Taiwan yang mengenyam pendidikan bahasa Jepang selama Jepang masih menjajah negeri tersebut masih berbicara bahasa Jepang dengan lancar hingga saat ini.
Di Desa Tungyueh, hampir tidak ada penduduk generasi muda yang dapat menuturkan Kreol Yilan secara fasih, sedangkan di Aohua generasi mudanya dapat menuturkan Kreol ini secara fasih. Hal ini diperparah dengan adanya unsur dorongan untuk melestarikan budaya yang lebih tradisional dan murni dari warisan budaya Atayal, Kreol Yilan yang dipenuhi dengan fitur bahasa Jepang telah dihapus dari ujian bahasa. Selain itu bahasa Mandarin lebih ditanamkan pada generasi muda. Sedangkan generasi yang lebih tua lebih cenderung berbicara bahasa Jepang atau Yilan-Kreol dengan orang-orang seusia, mereka akan sering menggunakan Atayal atau Mandarin yang dicampur dengan Kreol Yilan ketika berbicara dengan generasi yang lebih muda, dan generasi yang lebih muda juga akan lebih cenderung menuturkan bahasa Mandarin dengan penutur usia yang sama, tetapi mungkin menggunakan bahasa Kreol Yilan dengan generasi yang lebih tua.
Karena perpindahan penduduk dari bagian barat Jepang ke Taiwan sebesar 70% dari total migran pada pertengahan awal abad kedua puluh, Kreol Yilan mendapatkan beberapa fitur dialek Jepang barat.
Fonologi
= Konsonan
=Kreol Yilan memiliki 22 konsonan yang berasal dari bahasa Jepang dan Atayal.
Ortografi yang berbeda dari simbol IPAnya ditulis menggunakan tanda kurung sudut ⟨...⟩.
Konsonan yang merupakan turunan dari konsonan bahasa Jepang yang digunakan dalam Kreol Yilan adalah konsonan hentian bersuara [b], [d] and [g], konsonan geser rongga-gigi bersuara [z], geseran alveo-palatal [ɕ], konsonan gesek rongga-gigi [ts], dan gesekan alveo-palatal [tɕ] dan [dʑ]. Akan tetapi kreol ini tidak memiliki konsonan dwinibir geser [Φ] dan tekak sengau [N] seperti yang ada didalam kotak fonem bahasa Jepang.
Sementara itu, konsonan Atayal yang terlihat dalam Kreol Yilan adalah:-hentian glotis [ʔ], liquida rongga-gigi [l], dan geseran langit-langit belakang [x]. Tetapi seperti layaknya fonem turunan dari sisi bahasa Jepang, Kreol ini tidak memiliki beberapa fonem yang ada di Atayal, salah satunya hentian
tekak [q]. Selain itu, beberapa fitur Atayal yang terkadang ditemui dalam Kreol Yilan adalah penempatan [t] dan [k] di akhir kata, sengauan langit-langit belakang [ŋ] cyang terjadi pada posisi inisial dan akhir kara, dan geseran [s], [x] dan [h] pada akhir kata. Selain itu, kata-kata berbasis bahasa Jepang yang menggunakan [r] digantikan oleh [l], sebagai contoh, suware ‘duduk’ berubah menjadi suwale ‘duduk’ dalam Kreol Yilan. Fonem [l] juga dapat menggantikan [d] dalam kata-kata berbasis bahasa Jepang lainnya.
= Vokal
=Vokal dalam Kreol Yilan terdiri atas [a], [i], [u], [e], [ə] dan [o] yang berasal dari bahasa Jepang dan Atayal kecuali [ə] yang berasal dari bahasa Atayal, selain itu, kebulatan dari vokal [u] dalam Kreol Yilan berasal dari bahasa Atayal dan bukan [ɯ] dari bahasa Jepang.
Konsonan dan vokal panjang dari kata-kata dalam bahasa Jepang terkadang diperpendek, sebagai contoh, kata bahasa Jepang untuk sekolah gakkô berubah menjadi gako dalam Kreol Yilan.
= Tekanan
=Penekanan kata dalam Kreol Yilan jatuh pada suku kata akhir seperti layaknya bahasa Atayal.
Tata bahasa
= Morfologi
=Meskipun kata kerja Kreol Yilan berasal dari bahasa Jepang dan Atayal, pola konjugasi kata kerja dalam kreol ini berbeda dengan kedua bahasa dalam beberapa aspek. Tensis ditunjukkan melalui penggunaan imbuhan dan kata keterangan temporal secara bersamaan. Kata kerja berbasis Atayal masih dapat menggunakan afiksasi Jepang.
= Sintaksis
=Susunan kata dalam kreol Yilan SOP (Subjek–Objek–Predikat) yang berasal dari struktur kalimat bahasa Jepang, akan tetapi, kreol ini juga memiliki penampakan struktur SPO yang berasal dari bahasa Mandarin, khususnya dalam penuturan generasi yang lebih muda.
Kosakata
Dalam Kreol Yilan, bentuk secara fonologi dari sebuah kata berasal dari bahasa Jepang, sedangkan sifat semantikmya diturunkan dari Atayal. Menurut sebuah penelitian tentang bahasa Kreol Yilan di Desa Tungyueh oleh Zeitoun, Teng, dan Wu, “proporsi kata-kata turunan Atayal dalam kosakata dasar Kreol Yilan adalah 18,3%, diantara kata-kata turunan tersebut, 35,6%-nya berasal dari bahasa Jepang. Dan total dari kata-kata turunan dan Atayal dan Jepang mencapai 33,8% dari kosakata kreol ini”. Selain itu, terdapat juga kata-kata Mandarin dan Min Selatan, tetapi jauh lebih sedikit. Penutur generasi yang lebih tua cenderung lebih sering menggunakan varian Atayal dan Jepang daripada penutur generasi muda, yang lebih cenderung menuturkan varian bahasa Mandarin, jika ada. Kata-kata berasal bahasa Mandarin kehilangan nada pengucapannya dalam Kreol Yilan.
Banyak dari kosakata yang berasal dari Atayal berkaitan dengan alam, hewan, dan tumbuhan masih bertahan dalam kreol ini. Hal ini dikarenakan konsep yang terkait dengan kehidupan dan budaya tradisional Atayal dan Seediq yang dipertahankan dalam Kreol Yilan.
= Kosakata gabungan
=Terdapat 4 tipe kosakata gabungan dalam kreol Yilan, yaitu:
Tipe 1: Kosakata yang berasal dari Atayal + Kosakata yang berasal dari Atayal (sebagai contoh, hopa-la’i)
Tipe 2: Kosakata yang berasal dari Atayal + Kosakata yang berasal dari Jepang (sebagai contoh, hopa-tenki)
Tipe 3: Kosakata yang berasal dari Jepang + Kosakata yang berasal dari Atayal (sebagai contoh, naka-lukus, kako-balay)
Type 4: Kosakata yang berasal dari Jepang + Kosakata yang berasal dari Jepang (sebagai contoh, naka-pangcyu, unme-zyoto)
= Pronomina
=Berikut merupakan bahan yang menjelaskan pronomina Kreol Yilan:
Fitur pronomina dari Kreol ini hanya berasal dari Jepang. Akan tetapi, jika bahasa Atayal dan Jepang disandingkan dan dibandingkan, Kreol Yilan memiliki sistem pronominal yang disederhanakan, hal ini dikarenakan kreol ini hanya membedakan pronominal orang dan jumlah, selain itu tidak adanya pembeda kasus gramatikal, pronomina bebas dan terbatas, ataupun pronomina inklusif dan eksklusif. Bahasa ini juga tidak memiliki kata pronomina gender dan derajat kesopanan seperti yang ada dalam bahasa Jepang.
= Demonstrativa
=Kata demonstrativa dalam Kreol Yilan berasal dari bahasa Jepang.
= Kata sifat dan kata keterangan
=Kata sifat dan kata keterangan dalam Kreol Yilan berasal dari bahasa Jepang dan Atayal. Kata sifat yang berasal dari bahasa Atayal digunakan untuk memberikan perasaan subjektif. Sementara kata sifat dari bahasa Jepang dalam bahasa kreol tidak diinfleksikan, melainkan menjadi sebuah penanda waktu sebagai kata keterangan temporal. Sedangkan untuk kata sifat dalam bahasa Kreol Yilan, juga dapat bertindak sebagai kata keterangan saat memodifikasi arti kata kerja. Misalnya, kata lokah 'baik, kuat' “berfungsi sebagai kata sifat ketika mendeskripsikan anta 'kamu' dalam frasa lokah anta ' kamu kuat' … sedangkan lokah berfungsi sebagai kata keterangan seperti dalam lokah benkyo 'belajar [dengan] keras'”.
Sistem penulisan
Kreol Yilan menggunakan sistem penulisan Romanisasi Kunrei-shiki yang merupakan sejenis panduan penulisan dalam aksara Latin.
Catatan
Referensi
Pranala luar
Bahasa Jepang Kreol Yilan (dalam bahasa Jepang)